Jika anak-anak Mama sering bertengkar atau ada saja salah satu dari mereka yang sering menangis saat bermain bersama, itu bisa jadi tanda sibling rivalry.
Meskipun Mama sudah mengajarkan anak-anak untuk akur, tetapi namanya saudara kandung pasti pernah saling bertengkar. Berikut adalah penyebab dan cara mengatasi sibling rivalry. Baca sampai selesai ya, Mam!
Pengertian Sibling Rivalry
Banyak anak bisa berteman terbaik dengan saudara kandungnya. Namun, ada saja hal-hal yang bikin mereka sering bertengkar. Ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan. Meski begitu, sebenarnya ini hal yang lumrah.
Sibling rivalry sendiri menggambarkan konflik yang sedang berlangsung antara anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang sama. Bentuk konfliknya bisa seperti:
- Perkelahian verbal atau fisik
- Memberikan nama panggilan yang tidak menyenangkan
- Bersaing terus-menerus untuk mendapatkan perhatian orang tua
- Mengutarakan perasaan irinya
Biasanya, persaingan antar saudara kandung ini dimulai saat anak kedua hadir—bahkan mungkin sebelumnya, yaitu sejak Mama mengandung anak kedua.
Contoh Sibling Rivalry
Berikut adalah beberapa contoh persaingan antara saudara kandung yang sering terjadi:
- Anak Mama yang berusia tiga tahun “secara tidak sengaja” duduk di atas adik bayinya yang berusia dua bulan. Saat ditanya mengapa dia melakukannya, dia menjawab, “Aku nggak suka adik bayi. Aku nggak mau dia tinggal di sini lagi.”
- Anak Mama yang berusia lima dan tujuh tahun sedang asyik bermain. Namun, menit berikutnya mereka saling berteriak untuk memperebutkan mainan yang sedang dimainkan tersebut. Setelah itu mereka menangis dan menolak untuk bermain bersama lagi.
- Saat sedang menonton TV, ketiga anak Mama—usia enam, sembilan, dan 11 tahun—mulai berdebat acara apa yang harus ditonton. Perdebatan semakin “panas” karena setiap anak berpikir pilihannya yang terbaik.
BACA JUGA: 10 TIPS AGAR KAKAK ADIK AKUR, ORANGTUA DILARANG IKUT NGEGAS
Apa Penyebabnya?
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sibling rivalry, berikut ini adalah yang paling umum.
1. Perubahan Besar dalam Hidup
Di awal kehidupan, perubahan besar bisa membuat anak merasa stres bahkan overwhelmed. Misalnya, pindah ke rumah baru, kelahiran adik, kehadiran anggota keluarga baru di dalam rumah, bahkan perceraian.
2. Usia dan Tahapan Perkembangan Anak
Ada beberapa tahap perkembangan yang membuat persaingan saudara kandung lebih buruk. Misalnya saat anak-anak berusia di bawah empat tahun atau saat anak memiliki perbedaan usia terlalu jauh atau terlalu dekat dengan saudara kandungnya.
3. Kecemburuan
Jika Mama memuji gambar anak yang kecil kemudian kakak tiba-tiba kesal dan ingin merobek gambar tersebut, bisa berarti si kakak cemburu dengan pujian untuk adiknya. Maka dari itu, bersikaplah seadil-adilnya sehingga tidak ada seorang anakpun yang merasa diabaikan.
4. Individualitas
Anak-anak memiliki kecenderungan alami untuk membedakan dirinya sendiri, termasuk dari saudara kandungnya. Ini dapat memicu kompetisi untuk melihat siapa yang terbaik.
5. Dinamika Keluarga
Dalam konteks ini, maksud dari dinamika keluarga adalah adanya perlakuan berbeda akibat beberapa hal. Misalnya ada satu anak memiliki penyakit kronis atau kebutuhan khusus, bisa juga berupa perlakukan berbeda karena urutan kelahiran.
6. Kebutuhan Anak yang Berubah
Wajar jika kebutuhan anak yang berubah bisa membuatnya merasa cemas sehingga dapat memengaruhi caranya berhubungan dengan saudara kandung. Hal ini kemudian bisa menciptakan sibling rivalry.
7. Temperamen Anak
Suasana hati, watak, dan kemampuan beradaptasi anak-anak bisa sangat berbeda. Ini menciptakan kepribadian unik yang berperan besar dalam kemampuan bergaulnya, termasuk dengan saudara kandung.
8. Panutan
Cara orang tua menangani masalah menjadi contoh yang kuat bagi anak-anak. Apakah Mama dan pasangan mengatasi konflik dengan cara yang saling menghormati, produktif, dan tidak agresif? Ini akan membuat anak-anak lebih mungkin anak-anak melakukan hal yang sama ketika mereka mengalami masalah.
Cara Mengatasi Sibling Rivalry
Ketika anak-anak bertengkar, sebaiknya Mama tidak langsung terlibat. Beri mereka ruang untuk menyelesaikan konfliknya. Meski begitu, bukan berarti bisa bersikap acuh.
Mama harus segera “ikut campur” jika hal-hal yang bisa menimbulkan bahaya cedera fisik. Selebihnya, izinkan anak untuk mengatasinya sendiri sebab campur tangan yang berlebihan justru berisiko menciptakan masalah lain.
Anak-anak mungkin mulai mengharapkan bantuan dan menunggu Mama untuk “menyelamatkannya” tapi faktanya hal ini tidak mengajarkan mereka belajar menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Bahkan jika maksudnya baik, Mama bisa terlihat seperti selalu “melindungi” salah satu anak dan membuat anak yang lain semakin kesal. Sementara anak yang merasa “diselamatkan” merasa selalu bisa “menang”.
Kalaupun Mama harus terlibat dengan pertengkaran anak, berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan.
- Pisahkan anak-anak sampai mereka tenang. Terkadang cara terbaik adalah memberi mereka ruang dan tunggu sampai emosi mereda.
- Jangan terlalu fokus untuk mencari tahu anak mana yang harus disalahkan. Siapa pun yang terlibat berarti mereka bertanggung jawab.
- Jangan memihak. Anak-anak akan memperhatikan jika Mama selalu membela anak bungsu atau mempercayai cerita anak tertua. Kecuali ada satu anak yang menyakiti saudaranya tanpa provokasi.
- Cobalah untuk membuat “win-win solution” sehingga setiap anak mendapatkan yang diinginkannya, meskipun tidak seluruhnya. Jika perlu, libatkan beberapa kompromi.
- Tetapkan batasan, seperti tidak ada panggilan nama negatif atau kontak fisik.
- Ajarkan empati dan dorong anak-anak untuk menempatkan diri mereka pada posisi saudara kandungnya.
Itulah penjelasan mengenai sibling rivalry. Jika anak-anak Mama juga mengalaminya dan yang sering menjadi penyebabnya adalah mainan, mungkin sudah saatnya menambah mainan di rumah.
Sekarang Mama tidak perlu keluar uang banyak untuk membelinya karena ada berbagai jenis mainan yang bisa disewa di Mamasewa. Mulai dari mainan edukasi, mainan aktivitas, mainan peran, hingga mainan musik.
Dengan menyewa mainan di Mamasewa, salah satu penyebab pertengkaran antara saudara kandung jadi bisa teratasi!