Selama ini daycare dianggap menjadi salah satu tempat yang aman untuk menitipkan anak selagi kedua orangtuanya bekerja. Namun, bagaimana jika anak malah disiksa oleh pengelola daycare?
Inilah yang terjadi dua bocah malang di Depok yang mendapat tindak aniaya oleh pengelola daycare, bernama Meita Irianty. Akibat penyiksaan tersebut, mereka mengalami trauma dan lebam-lebam pada tubuhnya. Seperti apa kronologi anak yang disiksa pengelola daycare? Berikut informasinya untuk Mama!
Kronologi Anak Disiksa Pengelola Daycare
Kasus ini terungkap ketika para guru di daycare Wensen School Indonesia mulai curiga melihat korban yang masih berusia dua tahun ini selalu histeris setiap melihat Meita Irianty, pengelola sekaligus ketua yayasan daycare tersebut.
Akibat hal itu, mereka berinisiatif melihat rekaman CCTV yang ada di sana. Dan sangat mengejutkan, dalam rekaman tersebut tampai Meita yang sedang hamil itu menyiksa bocah bernama MK dan HW yang masing-masing masih berusia dua tahun dan sembilan bulan.
Dari rekaman CCTV pada 10 Juni 2024 tersebut, Meita terlihat menyeret, mencubit, memukul, menendang perut, bahkan menusuk punggung korban dengan gunting.
Tampak MK terlihat menangis dan mencoba untuk keluar dari ruangan, tetapi ditahan menggunakan kaki oleh pelaku.
Setelah melihat video tersebut, para guru akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke orangtua korban. Tidak terima sang anak disiksa oleh pengelola daycare, mereka memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.
Apakah Orang Tua Tidak Curiga?
Menurut cerita dari RD, orang tua MK, mereka memang sempat heran saat melihat memar-memar di tubuh anaknya sepulang dari daycare.
Mereka bahkan sempat menanyakan hal tersebut kepada pihak daycare. Namun, jawaban yang didapat adalah sanggahan kalau anaknya tidak jatuh, tidak diisengi teman, dan juga tak terbentur. Maka dari itu, RD berpikiran positif dan menganggap bahwa memar di tubuh anaknya karena penyakit demam yang dideritanya.
Akhirnya, RD mengajak anaknya untuk mengecek kesehatan ke dokter. Di dokter, MK mendapatkan screening hingga cek lab dan tes darah untuk mengetahui penyebab memar di tubuhnya. Simpulan dari dokter, balita dua tahun tersebut dalam kondisi sehat. Sementara memar yang ada di tubuhnya bukan karena sakit demam, melainkan akibat benturan dan tekanan.
Sampai sini RD masih tidak berpikir bahwa luka lebam itu akibat anaknya disiksa di daycare, apalagi oleh pengelola tempat tersebut.
Barulah setelah mendapatkan laporan dari guru, melihat rekaman CCTV, dan ternyata sesuai dengan hasil screening, RD mengetahui anaknya sudah mengalami penyiksaan.
Ironisnya, Meita adalah seorang influencer parenting yang bahkan vokal menyuarakan isu antikekerasan pada anak. Namun, pada kenyataannya ia justru menyiksa anak orang lain hingga memar dan trauma di daycare miliknya.
Meita yang saat ini sudah berstatus tersangka dan ditahan oleh polisi, mengaku khilaf saat melakukan penyiksaan tersebut.
BACA JUGA: STRANGER ANXIETY PADA ANAK, BAGAIMANA CARA MENGATASINYA?
Tips Memilih Daycare yang Aman untuk Anak
Hikmah terbesar yang bisa Mama ambil dari kasus anak disiksa pengelola daycare ini adalah jangan sembarangan memilih tempat penitipan anak. Meskipun dimiliki oleh seorang influencer parenting yang terkenal sekali pun. Berikut adalah beberapa tips jika Mama ingin memilih daycare yang aman untuk anak.
1. Lakukan Riset
Pertama-tama, lakukan riset via website atau sosial media. Jika Mama mendapatkan rekomendasi dari orangtua lain, jangan langsung percaya dan cek sendiri websitenya.
Lalu, datangi langsung daycare tersebut dan pastikan informasi yang tertera sesuai dengan aslinya. Jika kenyataannya di lapangan tidak sesuai, maka lebih baik lanjutkan ke tempat lainnya.
2. Rasio Jumlah Pengasuh dan Anak Harus Sesuai
Ini hal yang sangat penting untuk menjamin bahwa pengasuh di daycare tersebut mampu menjaga dan mengawasi anak Mama. Idealnya, satu pengasuh hanya menjaga 1-2 bayi atau 3-5 balita.
3. Pastikan Kualitas Tempat dan Para Stafnya
Selain daycare harus memiliki sarana agar anak-anak bisa makan dan tidur dengan baik, tempat penitipan anak mestinya juga bisa menjadi tempat edukasi untuk anak.
Jadi, pastikan pengasuh di sana memiliki latar belakang pendidikan yang baik serta mendapatkan pelatihan tentang perawatan dan edukasi anak. Nilai plus kalau daycare tersebut memiliki ahli gizi, ahli pendidikan anak, dokter, dan juga psikolog anak.
4. Memiliki Program Pembelajaran dan Pengembangan yang Baik
Daycare yang memiliki tata ruang yang baik dan dilengkapi dengan mainan yang sesuai usia anak, merupakan salah satu tanda daycare yang baik.
Selain itu, pastikan anak akan melakukan banyak kegiatan saat berada di sana, seperti seni, musik, bahkan bermain drama. Usahakan pilih daycare dimana anak-anak bisa mendapatkan aktivitas membaca.
5. Testimoni dan Izin
Saat berkunjung ke daycare, luangkan waktu untuk bertemu dengan orangtua yang sedang mengantar atau menjemput anaknya. Tanyakan pendapat mereka mengenai daycare tersebut dan jadikan sebagai bahan pertimbangan.
Lalu, pastikan daycare memiliki izin resmi dari dinas pendidikan dan pemerintah setempat agar keamanan dan kualitasnya tak dapat dipertanggungjawabkan.
Itulah beberapa tips untuk memilih daycare yang aman untuk anak. Semoga tips di atas bisa membantu Mama memilih daycare yang aman untuk si kecil demi menghindari kasus anak disiksa oleh pengelola daycare, seperti yang terjadi pada MK.
Selain di daycare, sebenarnya Mama juga bisa lho menggunakan jasa baby sitter atau menitipkan si kecil pada kerabat yang benar-benar bisa Mama percaya dan merasa nyaman. Sebagai gantinya, berikan anak mainan edukasi di rumah untuk mereka beraktivitas.
Syukurlah, sekarang ini Mama bisa menyewa berbagai mainan di Mamasewa. Ada berbagai jenisnya, mulai dari activity toys, playhouse, trampoline, dan banyak lagi lainnya.
Tersedia juga berbagai peralatan untuk membantu Mama mengurus anak, seperti pompa ASI, stroller berbagai tipe, dan juga kursi makan. Semuanya bisa disewa dengan harga yang terjangkau, lho!