Menulis adalah salah satu kemampuan dasar yang perlu diperkenalkan pada anak sedini mungkin. Sama seperti kecerdasan lainnya, kemampuan menulis juga berkembang dari waktu ke waktu. Berikut ini adalah tahapan menulis anak yang perlu Mama tahu supaya bisa menstimulasi kemampuan si kecil dengan tepat. Pelajari baik-baik, ya Mam!
1. Tahap Pra Menulis
Di tahap ini, anak belum belajar menulis sesungguhnya. Melainkan perlu dikembangkan kemampuan motorik halusnya, seperti belajar memegang pensil, menggunakan gunting, atau menggambar bentuk dasar.
Aktivitas pra menulis ini sangat baik untuk membantu anak mengembangkan kemampuannya ke tahapan menulis selanjutnya.
2. Tahap Mencoret-coret
Meski tampak sepele tapi tahap mencoret-coret adalah salah satu milestone penting dalam perkembangan menulis anak. Bisanya dimulai saat mereka berusia 2,5-3 tahun.
Pada tahap ini, anak akan mulai suka mencoret-coret, baik itu di kertas, dinding rumah, lantai, atau apa saja yang dianggapnya menarik. Nah, supaya mereka nggak corat-coret sembarangan, sediakan kertas atau buku menggambar untuk mereka yuk, Mam.
3. Tahap Pengulangan Linier
Tahapan menulis anak yang ketiga adalah tahap pengulangan secara linier. Ini biasanya dimulai pada usia 4 tahun. Di fase ini, anak sering membuat bentuk-bentuk tulisan horizontal, membuat gambar rumput.
Untuk menstimulasinya, Mama bisa mengajak si kecil bermain pretend play, seperti dokter yang sedang menulis resep obat.
Baca Juga: 7 Manfaat Pretend Play untuk Perkembangan Anak
4. Tahap Memahami Konsep Tulisan
Sampai di tahap ini, anak mulai mengerti bahwa tulisan memiliki sebuah makna.
Ini akan menjadi fase peralihan dimana anak akan mengubah sebuah coretan menjadi huruf-huruf yang bermakna.
5. Tahap Membentuk Huruf
Melanjutkan tahap sebelumnya, di sini anak mulai belajar membentuk huruf dengan baik, benar, dan konsisten.
Kemampuan ini bakal terlihat semakin jelas saat anak memasuki usia 4-7 tahun. Dimana mereka juga sudah mulai memasuki usia sekolah.
6. Tahap Menulis Secara Acak
Pada tahap ini, anak sudah bisa membuat tulisan berbentuk huruf meskipun hurufnya masih acak.
Untuk meningkatkan kemampuannya, Mama bisa menstimulasinya lewat gambar lalu minta mereka menuliskan apa namanya.
7. Tahap Menulis Nama
Di tahapan menulis ini, anak mulai tahu bagaimana caranya menghubungkan antara tulisan dan bunyi.
Di sini, anak bahkan bisa menuliskan namanya, nama orangtua, atau nama kakak dan adiknya.
8. Tahap Menulis Kalimat Pendek
Pada tahap terakhir ini, anak mulai belajar merangkai kata dan menuliskannya sebagai kalimat pendek. Minimal terdiri dari subjek dan predikat, seperti “Adik makan” atau “Haydar bermain”.
Sekian penjelasan mengenai tahapan menulis anak. Semoga informasi ini bisa membantu Mama mengenali kemampuan menulis anak sekaligus bagaimana cara menstimulasinya. Selain bisa menemukan berbagai perlengkapan anak dan Mama, Anda bisa terus mengikuti informasi terbaru seputar dunia parenting dan tumbuh kembang anak di blog Mamasewa. Jangan sampai kelewatan!