Bolehkah traveling saat hamil? Tentu saja boleh. Asalkan Mama mengikuti beberapa tips traveling untuk ibu hamil agar Mama dan calon bayi tetap aman selama perjalanan.
Lalu bagaimana dengan pernyataan kontroversial Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) beberapa hari lalu yang bilang ibu hamil delapan bulan tidak boleh naik pesawat umum atau komersial?
Seperti yang kita tahu, beliau bukan ahli di bidang ginekologi sehingga ucapannya tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Jadi, lebih baik Mama mendengarkan pendapat para ahli ini, ya.
Waktu Aman Traveling saat Hamil
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), selama tidak mengalami komplikasi, traveling saat hamil biasanya dianggap aman hingga mendekati tanggal kelahiran.
Dokter kandungan dan profesor klinis Meleen Chuang mengatakan bahwa waktu terbaik untuk melakukan perjalanan kehamilan adalah pada trimester kedua, antara 14 dan 28 minggu.
Alasannya karena di periode tersebut, risiko komplikasi lebih rendah dan kebanyakan ibu hamil merasa lebih berenergi, dapat bergerak dengan mudah, dan melewati masa-masa terburuk, yakni morning sickness.
Sementara Sherry Ross, seorang dokter kandungan dan pakar kesehatan seksual perempuan, menyebut bahwa ibu hamil masih aman melakukan traveling hingga usia kehamilannya 34 minggu.
Jangan Bepergian Jika Memiliki Kondisi Ini
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, ada beberapa kondisi medis yang membuat Mama tidak disarankan untuk bepergian selama hamil.
Namun, kondisi ini mungkin hanya berlaku saat melakukan penerbangan atau bepergian ke luar negeri. Jadi, pastikan lagi dengan dokter kandungan yang mengawasi kehamilan Mama, ya.
Berikut adalah beberapa kondisinya:
- Riwayat preeklampsia atau diabetes gestasional
- Riwayat persalinan prematur atau ketuban pecah dini
- Riwayat pembekuan darah
- Keguguran sebelumnya atau kehamilan ektopik
- Riwayat infertilitas
- Anemia berat
- Kehamilan kembar atau kelipatannya
- Kelainan plasenta (seperti solusio plasenta atau plasenta previa) atau perdarahan vagina selama kehamilan
- Insufisiensi serviks dan iritabilitas uterus
- Kondisi apa pun yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur
BACA JUGA: Pregnancy Brain, Penyebab Ibu Hamil Sering Lupa
Tips Traveling untuk Ibu Hamil
Jika Mama tetap ingin melakukan traveling, boleh-boleh saja. Namun, sebaiknya ikuti beberapa tips traveling untuk ibu hamil di bawah ini.
1. Periksakan Diri ke Dokter sebelum Traveling
Sebelum membuat rencana traveling apa pun, berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk memastikan Mama sehat secara medis. Mereka juga bisa memberikan panduan berdasarkan kondisi kesehatan dan tahap kehamilan.
2. Rencanakan Situasi yang Tidak Terduga
Temukan penyedia layanan kesehatan, seperti bidan atau rumah sakit terdekat, ke mana pun Mama bepergian. Baik saat traveling domestik atau internasional.
Mama dan suami harus memastikan ada pilihan perawatan di dekat tempat tujuan sehingga memiliki tempat untuk dituju jika mengalami gejala yang tidak terduga terkait kehamilan.
3. Pilih Pakaian Nyaman, Jangan Lupa Makanan dan Air Minum
Tak peduli Mama akan bepergian dalam waktu singkat atau lama, kenakanlah pakaian dan sepatu yang nyaman. Siapkan juga makanan ringan dan air agar tetap terhidrasi dan memenuhi kebutuhan metabolisme saat hamil.
Jika merasa mual atau mengalami ketidaknyamanan pencernaan saat bepergian, konsumsi obat antimual yang dikhususkan untuk ibu hamil.
4. Saat Traveling dengan Pesawat
Karena beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil terbang menjelang akhir kehamilan, tanyakan kebijakan mereka mengenai hal ini. Setelah minggu ke-28 kehamilan, maskapai penerbangan mungkin akan meminta surat dari dokter atau bidan yang mengonfirmasi tanggal kelahiran dan tidak berisiko mengalami komplikasi.
Kemudian, selama di penerbangan, pastikan Mama minum cukup air dan meregangkan tubuh secara teratur setidaknya 30 menit sekali. Nah, supaya lebuh nyaman, Mama bisa memakai stoking kompresi atau penyangga bertingkat untuk menghindari pembengkakan kaki.
Selanjutnya, pilih kursi dekat lorong untuk memungkinkan akses yang lebih mudah ke kamar kecil dan memberikan ruang kaki yang lebih luas untuk meregangkan tubuh. Mama juga jadi bisa bergerak tanpa mengganggu penumpang lain.
5. Saat Traveling dengan Mobil
Sebaiknya hindari perjalanan jauh dengan mobil saat hamil. Namun, jika tidak dapat dihindari, pastikan berhenti secara teratur dan keluar dari mobil untuk melakukan peregangan dan bergerak.
Lakukan beberapa latihan di dalam mobil, seperti melenturkan dan memutar kaki serta menggoyangkan jari-jari kaki. Ini akan membuat darah tetap mengalir ke kaki sehingga mengurangi kekakuan dan ketidaknyamanan.
Kemudian, kenakan sabuk pengaman dengan benar. Sabuk pangkuan ditempatkan di pinggul dan di bawah rahim, sementara sabuk bahu harus ditempatkan di antara payudara dan di samping rahim.Â
Terakhir, sesuaikan kursi mobil ke posisi yang nyaman dan aman untuk menopang punggung. Gunakan bantal atau guling untuk penyangga tambahan, terutama untuk punggung bagian bawah.
Saat traveling, selain mengikuti beberapa tips untuk ibu hamil di atas, Mama juga sebaiknya membawa perlengkapan khusus, seperti stroller atau baby carrier jika memiliki anak yang lebih besar dan juga koper khusus traveling.
Sekarang semuanya bisa disewa di Mamasewa dengan harga yang terjangkau dan waktu sewa yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Jadi, traveling Mama dan keluarga bisa jadi lebih menyenangkan!