Tindik telinga bayi sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Alasannya beragam, ada yang karena sudah jadi kebiasaan, untuk mempercantik si kecil, atau sebagai pembeda antara bayi perempuan dan laki-laki. Lalu, bagaimana sih pandangan kacamata medis terkait hal ini? Yuk, temukan informasi dan fakta menariknya di artikel ini!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menindik Telinga?

Masih banyak perbedaan pendapat mengenai kapan waktu terbaik untuk menindik telinga bayi. Beberapa sumber menyebutkan lebih aman dilakukan sedini mungkin, tapi ada juga yang merekomendasikan hingga anak sudah cukup besar.

Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa tindik telinga sebenarnya aman dilakukan pada usia berapa pun. Selama prosedurnya benar dan menggunakan peralatan yang steril. Pun tak ada keharusan untuk melakukannya.

Sementara, ada pendapat yang menyebutkan jika sebaiknya anak ditindik setelah berusia 2 tahun, tepatnya setelah anak mendapatkan vaksinasi lengkap.

Pendapat lainnya menyebutkan jika tindik telinga bayi sebaiknya dilakukan sedini mungkin, bahkan beberapa hari setelah dilahirkan. Tujuannya adalah untuk mempermudah prosesnya, mencegah kemungkinan trauma akibat proses penindikan, mempercepat proses penyembuhan karena bayi belum banyak bergerak, serta mengurangi risiko munculnya keloid di lokasi tindikan.

Nah, perbedaan pendapat soal ini akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa waktu terbaik untuk menindik telinga bayi tergantung pada keputusan dan kesiapan orang tua masing-masing.

BACA JUGA: PERLENGKAPAN BAYI YANG HARUS DIBAWA SAAT MELAHIRKAN

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menindik Telinga Bayi

Tindik Telinga Bayi

Terlepas dari kapan waktu yang tepat, risiko infeksi akibat tindik telinga bayi seharusnya menjadi concern yang perlu dipikirkan lebih dalam. Namun, Mama tak perlu khawatir karena sebenarnya risiko ini sangat minim dan bisa diantisipasi dengan cara-cara berikut ini. 

1. Dilakukan oleh Tenaga Medis

Tindik telinga bayi sebaiknya hanya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis yang memang kompeten, bukan di toko perhiasan atau sembarang orang. Maka, kalau Mama sudah mantap mau menindik telinga si kecil, sampaikan ini saat bertemu dokter.

2. Perhatikan Jarum Tindik yang Digunakan

Dokter atau tenaga medis umumnya akan menggunakan alat tindik yang steril dan terbuat dari bahan hipoalergenik sehingga aman untuk bayi. 

Ada pun jarum tindik yang digunakan biasanya terbuat dari emas, perak, platinum, titanium, atau stainless steel. Bahan-bahan ini diklaim aman dan bisa meminimalisir risiko alergi dan infeksi.

Berbeda dengan penggunaan alat tindik berbahan nikel dan kobalt yang rentan menimbulkan reaksi alergi.

3. Pilih Bentuk Anting yang Sesuai

Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, Mama sebaiknya memilih anting kecil yang berbentuk bulat, rata, dan tidak memiliki ujung yang menggantung atau menjuntai.

Ini untuk menghindari risiko luka karena bayi menarik-narik antingnya. Kemudian, pilih anting berbahan emas untuk menghindari risiko alergi, meski harganya relatif lebih mahal.

BACA JUGA: HEMAT BOLEH, TAPI PERLENGKAPAN BAYI INI WAJIB BELI BARU!

4. Waspadai Gejala Infeksi

Meski jarang terjadi, tetap saja Mama perlu peka dan mewaspadai tanda-tanda infeksi. Misalnya gatal, kemerahan, bengkak lebih dari 24 jam setelah ditindik, bayi terlihat kesakitan karena nyeri, dan munculnya nanah.

Jika melihat tanda-tanda ini, segera lepaskan anting dan konsultasikan dengan dokter jika gejalanya tidak berangsur membaik atau bayi rewel karena tidak nyaman.

5. Merawat Telinga Bayi yang Ditindik

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perawatan yang benar setelah telinga bayi ditindik. Cara sederhananya, ikuti anjuran dokter.

Biasanya dokter merekomendasikan larutan pembersih untuk dioleskan di sekitar cuping. Kemudian, pastikan Mama mengeringkan area sekitar tindikan setiap selesai mandi agar tidak lembap.

Nah, itulah informasi mengenai tindik telinga bayi yang perlu Mama perhatikan. Nah, untuk melengkapi kebutuhan bayi baru lahir atau keperluan menyusui, Mama bisa sewa semua perlengkapannya hanya di Mamasewa, ya!

Tinggalkan Balasan