Mam, dulu mungkin kita sering kesal karena Ibu kita mudah sekali lupa. Cari kaos kaki tapi perginya ke dapur, tanya di mana kacamatanya padahal lagi dipakai, dan banyak lagi lainnya. Tapi kok rasa-rasanya sekarang kita juga sering begitu ya setelah menjadi ibu? Tenang Mam, ini bukan tanda kepikunan kok, melainkan mom brain. Mom brain sendiri adalah suatu kondisi yang kerap dialami ibu baru melahirkan dan memengaruhi kecerdasan serta daya ingatnya.
Nah, supaya lebih memahami apa itu mom brain, apa penyebab, dan bagaimana cara menyiasatinya, simak ulasan di artikel ini, ya!
Mengenal Mom Brain, Apakah Sama dengan Brain Fog?
Sebelum istilah mom brain ini ramai diperbincangkan, dunia medis sebenarnya sudah terlebih dahulu mengenal istilah brain fog atau brain fag. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter asal Inggris bernama James Tunstall pada tahun 1850.
dr. Tunstall menggunakan istilah brain fag untuk mendeskripsikan kelelahan yang dialami pekerja maupun pelajar karena bekerja atau belajar berlebihan. Meski kini definisinya sudah cukup bergeser.
Kalau sekarang, brain fog adalah istilah untuk mendefinisikan gangguan yang sering ditandai dengan mudah lupa, sering bingung, dan kurang fokus. Meski begitu, Mama tidak perlu khawatir karena brain fog sebenarnya bukan suatu penyakit, melainkan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi kognitif.
Terus mom brain itu apa dong? Sederhananya, mom brain atau moms brain fog adalah brain fog yang terjadi atau biasa dialami ibu yang baru melahirkan. Itu kenapa kemudian dikenal sebagai mom brain. Adapun tanda-tandanya adalah sebagai berikut:
- Mudah lupa saat hendak melakukan atau membicarakan suatu hal
- Tidak bisa berpikir jernih
- Sulit berkonsentrasi dan sering ‘hang’
- Sulit untuk fokus pada satu hal
Melansir laman BSW Health, 50-80 persen yang baru melahirkan rupanya mengalami ini dan biasanya berlangsung antara 2-4 bulan pascapersalinan.
Mom Brain Ternyata Ada Untungnya
Setelah mengalami pregnancy brain selama masa kehamilan, rupanya “penyakit” gampang lupa ini masih terbawa sampai beberapa bulan setelah melahirkan.
Dan meski bukan sesuatu membanggakan, tapi Mama tidak perlu terlalu risau karena ternyata mom brain memiliki beberapa keuntungan. Bahkan sebuah penelitian menjelaskan kondisi ini sebagai fase dalam proses perkembangan seorang wanita. Mirip dengan peralihan remaja menjadi dewasa, peralihan wanita menjadi ibu pun juga melibatkan banyak perubahan. Termasuk pada fungsi otaknya.
Nah, berikut ini adalah beberapa keuntungan mom brain:
- Membuat insting seorang ibu terhadap bayinya menjadi lebih tajam
- Mampu memahami kebutuhan dan keinginan bayi meskipun mereka belum bisa mengutarakannya
- Lebih tenang dan fokus saat berada dalam kondisi stres
- Mudah melupakan memori tertentu yang dianggap tidak penting oleh otak
- Membangun bonding yang kuat dengan bayinya
Baca Juga: Daftar Makanan untuk Ibu Melahirkan dan Menyusui yang Bernutrisi
Penyebab Mom Brain
1. Stres
Stres bisa membuat ibu yang baru melahirkan mengalami kelelahan, baik kelelahan fisik maupun mental. Saat berada dalam mode “lelah”, otak tentu bakal lebih sulit untuk berpikir rasional, menalar, apalagi fokus.
2. Perubahan Hormon
Tingkat perubahan hormonal selama masa kehamilan hingga melahirkan juga dipercaya berkontribusi dalam menyebabkan mom brain. Hanya saja semya gejalanya bersifat fisik.
3. Perubahan Neurobiologis
Wanita mengalami perubahan neurobiologis yang signifikan pada otaknya. Selama hamil, materi abu-abu (gray matter) tempat memproses respons terhadap sinyal sosial menyusut. Akibatnya, setelah melahirkan banyak ibu baru yang bergumul dengan masalah ini. Namun ini bukan kondisi yang perlu dirisaukan.
Pusat Medis Universitas Amsterdam justru menjelaskan bahwa penurunan materi abu-abu ini menunjukkan revolusi otak pada ibu sehingga mereka “tiba-tiba” mampu merawat bayi dan mendeteksi situasi yang membahayakan bayinya.
4. Kurang Tidur
Kuantitas dan kualitas tidur yang tidak memadai bisa mengganggu fungsi otak. Itu kenapa ibu yang baru melahirkan sering hang atau linglung. Mereka harus bangun 2-3 jam sekali untuk menyusui bayinya di sela-sela jam tidur.
5. Akibat Kondisi Medis Tertentu
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, mom brain ternyata juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Contohnya: dehidrasi, anemia, migrain, depresi, diabetes, autoimun, hingga infeksi virus seperti COVID-19.
Cara Mengatasi Mom Brain
Merangkum dari VeryWell Health, beberapa cara ini bisa Mama lakukan untuk menstimulasi otak sekaligus menyiasati mom brain:
- Mengusahakan tidur dan istirahat yang cukup
- Memelihara pola makan yang sehat
- Tetap aktif bersosialisasi
- Luangkan waktu untuk membaca atau melakukan permainan yang menstimulasi otak, seperti teka-teki silang, puzzle, sudoku, dsb
- Menerima peran baru Mama sebagai ibu yang ternyata cukup melelahkan
- Membuat catatan atau to do list
- Berlatih meditasi untuk membantu pikiran fokus
Menjadi ibu baru memang bukan hal yang mudah ya, Mam. Selain harus beradaptasi dengan peran baru dan segala tetek bengeknya, Mama juga masih harus mempersiapkan kebutuhan lain untuk si kecil. Syukurlah, sekarang ini Mama bisa dengan mudah menemukan berbagai perlengkapan bayi yang baru lahir di Mamasewa. Klik tautannya untuk menemukan segala yang Mama butuhkan!