Menikahi seseorang bukan hanya menjalin hubungan dengannya seorang, tetapi mengikat dua keluarga besar menjadi satu. Jadi, ketika melakukan suatu perayaan, biasanya banyak pihak yang merasa harus ikut campur, terutama mertua. Mama mungkin pernah terpikir untuk menghindari intervensi mertua karena merasa tidak bebas melakukan sesuatu.
Itu pemikiran wajar kok, Mam, karena kita sendiri memang yang seharusnya menentukan sesuatu karena kita yang menjalaninya bukan? Namun, pemikiran itu menjadi kurang bagus jika dieksekusi dengan tindakan ceroboh bahkan cenderung keras kepala.
Nah, untuk memperhalus situasi agar tidak bertambah runyam, Mama bisa nih menyimak 5 cara menghindari intervensi mertua berikut. Bisa dipastikan, jika memang dilakukan dengan baik dan dalam kondisi tidak emosi, segalanya akan menjadi lebih baik. Baik Mama maupun mertua akan saling paham akan tindakan masing-masing,
Nah, yuk langsung disimak saja, Mam, tipsnya!
1. Bersikap Sopan
Bersikap sopan memang menjadi kunci dalam bersosialisasi, baik kepada lingkungan sekitar maupun keluarga terdekat. Setiap orang akan merasa senang dan dihormati jika diperlakukan dengan sopan, bukan?
Nah, meskipun bersikap sopan merupakan sikap basic manusia, tetapi sikap ini menjadi cara pertama untuk menghindari intervensi mertua. Perlakukan mereka dengan sopan selayaknya kita ingin diperlakukan orang lain ya, Mam.
Saat mereka merasa diperlakukan dengan baik dan sopan, pasti mereka juga tidak akan merasa harus melangkah di luar batas bahkan bertindak sesuai apa yang mereka inginkan tanpa meminta persetujuan Mama. Jadi, saat kita ingin mengungkapkan suatu hal, pastikan ungkapkan dengan sopan ya, Mam.
2. Utarakan Pendapat dengan Baik
Nah, sebagaimana tindakan sopan yang harus kita lakukan kepada mertua, saat kita ingin menyampaikan pendapat juga sampaikan dengan baik ya, Mam. Inilah cara menghindari intervensi mertua selanjutnya.
Misal, mertua ingin membeli stroller yang lebih canggih dibanding yang Mama beli sebelumnya. Mertua menganggap hal itu wajar karena untuk kenyamanan cucu tersayang. Namun, Mama tentu saja merasa hal itu mubadzir bukan karena hanya dipakai sekali.
Utarakan dengan baik apa yang ada di benak Mama. Sampaikan bahwa pendapat Mama juga beralasan untuk kebaikan si kecil sehingga mertua bisa memahaminya. Setelah keduanya saling paham, bisa saja ditemukan solusi lain harus bagaimana.
Nah, untuk mendapatkan peralatan anak yang hanya dipakai dalam jangka pendek, bisa saja tidak perlu membeli ya, Mam. Mama bisa menyewanya di Mamasewa sehingga lebih hemat dan ringkas. Solusi ini bisa terpenuhi jika Mama dan mertua bisa berdiskusi dengan baik.
3. Dengarkan Pendapat Mertua
Sebagaimana Mama ingin didengar akan setiap pendapatnya, Mama juga harus nih mendengarkan pendapat mertua. Sebab, bagaimanapun, beliau adalah orang tua suami kita yang sudah pasti menginginkan yang terbaik untuk keluarga anaknya bahkan cucu lucunya.
Jadi, jangan sampai Mama merasa suudzon terlebih dahulu ya dengan pendapat mertua dan tidak ingin mendengarkannya. Pastikan Mama mendengarnya dengan teliti sehingga mengerti apa yang sebenarnya mertua ingin sampainya.
4. Memahami Nasihat Mertua
Setelah mendengarkan pendapat mertua dengan baik, pasti nantinya Mama akan memahami apa maksud mereka. Sekarang, mengerti bukan bahwa mereka hanya menginginkan yang terbaik?
Sebab, tidak ada orang tua di dunia ini yang ingin mencelakai anak dan keluarganya. Sebagaimana Mama tidak ingin anak tersayang Mama merasa tidak tercukupi kebutuhannya.
Akan tetapi, mungkin karena perbedaan generasi, cara menyampaikan pendapat dan berperilakunya akan berbeda sehingga sulit dipahami masing-masing jika tidak mendengarnya dengan seksama.
5. Mencari Tahu Letak Permasalahan
Ketika terjadi konflik akibat intervensi mertua sehingga Mama ingin menghindari intervensi mertua, Mama harus berpikir jernih nih. Coba cari tahu dahulu letak permasalahannya. Cari tahu akar masalah sehingga bisa dicari solusi terbaiknya.
Sebab, saat keduanya bersitegang dan mempertahankan pendapat saat sedang emosi tentu saja tidak akan terselesaikan. Nah, satu-satunya cara adalah dengan mengetahui apa yang salah sejak awal.
Dengan begitu, Mama dan mertua bisa duduk dengan tenang karena sudah mengetahui masalah yang terjadi. Setelahnya Mama dan mertua bisa saling instrospeksi karena keduanya pasti melakukan kesalahan karena sedang emosi.
Itulah 5 hal yang bisa Mama lakukan untuk menghindari intervensi mertua. Namun, yang paling bisa diandalkan adalah ketika mereka melihat bahkan kita mampu melakukan segala sesuatunya sendiri. Sebab, terkadang mereka ikut campur karena menganggap kita tidak bisa melakukan sendiri sehingga mereka ingin membantu.
Jadi, hal-hal yang bisa menimbulkan konflik coba dihindari ya, Mam. Jika memang harus berdiskusi dengan suami karena merasa sudah terlalu lelah dan tidak mampu menghadapi perlakuan mertua, berdiskusilah dengan baik.
Jangan lakukan diskusi ketika kepala masih panas sebab bisa menimbulkan hal yang tidak baik, bahkan pertengkaran yang seharusnya tidak baik.