Bagi orangtua, kelahiran anak tentu menjadi momen yang dinanti-nantikan. Namun bagi sang kakak, perubahan besar ini bisa menjadi agak membingungkan. Di satu sisi mereka akan ikut merasa senang. Namun di sisi lain, mungkin muncul rasa cemburu atau kesal karena kini perhatian orangtuanya terbagi. Nah, supaya tidak menjadi masalah besar, yuk cari tahu tips mempersiapkan anak menjadi kakak di artikel ini!
Sebelum Kelahiran
Persiapan ini sebenarnya sudah bisa Mama lakukan sedini mungkin, mulai si adik masih dalam kandungan. Tentu caranya harus disesuaikan dengan usia si kakak. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dicoba.
1. Beritahukan Kabar Kehamilan Mama
Berita kehamilan adalah kabar membahagiakan. Oleh karena itu, sampaikan pada si kakak dengan suka cita. Anak yang masih balita mungkin belum paham soal ini, tapi Mama tetap bisa memberitahunya. Katakan bahwa saat ini ada adik bayi di dalam perut Mama dan akan semakin besar dari waktu ke waktu.
2. Mengenalkan Lewat Hasil Foto USG
Supaya lebih ada gambaran, Mama juga bisa menunjukkan hasil foto USG ke kakak. Katakan kalau itu adalah foto adik bayi yang ada di dalam perut. Bahkan kalau memungkinkan, Mama dan Papa bisa mengajak kakak untuk ikut ketika Mama kontrol kandungan di dokter. Selagi Mama diperiksa, Papa bisa bantu menjelaskan.
3. Mengenalkan tentang Saudara Kandung
Untuk hal yang satu ini, Mama bisa menjelaskannya lewat berbagai cara. Bisa melalui buku bacaan, video tentang kakak dan adik, atau contoh langsung. Seperti Mama dengan tante atau omnya. Kelak mereka pun akan memiliki saudara seperti itu.
4. Libatkan Kakak dalam Mempersiapkan Kehadiran Adik
Menjelang kelahiran si kecil, tentu Mama dan Papa butuh mempersiapkan beberapa hal. Mulai dari baju, dot, pompa ASI, atau mungkin tempat tidur bayi. Nah, di sini Mama bisa melibatkan kakak memilih beberapa peralatan yang dibutuhkan adiknya. Dengan begitu, si kakak bakal lebih bersemangat dan antusias menyambut sang adik.
Ngomongin soal peralatan untuk bayi yang baru lahir, Mama nggak harus membeli semuanya, lho. Temukan barang-barang yang Mama butuhkan di Mamasewa. Harga sewanya terjangkau tapi kualitasnya tak perlu diragukan. Klik di sini untuk melihatnya!
BACA JUGA: HEMAT BOLEH, TAPI PERLENGKAPAN BAYI INI WAJIB BELI BARU!
5. Memberi Gambaran Situasi Setelah Adiknya Lahir
Selanjutnya, Mama bisa memberikan gambaran tentang bagaimana situasi setelah adiknya lahir. Jelaskan bahwa adiknya mungkin akan sering menangis dan membutuhkan Mama untuk menyusu. Mama juga perlu jujur bahwa akan ada perubahan yang mungkin terjadi.
Misalnya, kalau selama ini kakak dimandikan Mama, setelah ini Papa yang akan membantu karena Mama masih dalam masa pemulihan. Agar kakak tidak merasa diabaikan, tegaskan bahwa sekalipun hal-hal berubah, tapi kasih sayang Mama dan Papa tidak akan pernah berubah. Nah, supaya proses ini lebih smooth, Mama dan Papa juga perlu mulai melatih kemandirian kakak.
Sesudah Kelahiran
Selain apa yang sudah disebutkan di atas, masih upaya-upaya lain yang perlu Mama dan Papa lakukan setelah adiknya lahir. Perhatikan tips berikut ya, Mam!
1. Atur Waktu untuk Berkenalan dengan Adik
Ketika pertama kali mempertemukan si kakak dengan adiknya, berusahalah untuk menciptakan situasi yang netral. Misalnya sedang tidur di dalam boksnya, tidak sedang digendong Papa atau menyusu pada Mama. Meski kelihatannya sepele, tapi ini bisa membantu kakak untuk mengerti bahwa kehadiran adiknya bukan “ancaman”.
2. Berikan Perhatian pada Kakak
Setelah pulang ke rumah, biasanya akan ada teman maupun kerabat yang berkunjung dan membawa kado untuk bayi yang baru lahir. Bagi anak yang masih kecil, perkara seperti ini bisa membuatnya merasa iri atau mungkin diabaikan karena semua orang lebih “tertarik” pada adiknya.
Nah, supaya ini tidak sampai “merepotkan”, pastikan Mama dan Papa tetap memperhatikan si kakak ya. Bahkan menurut psikolog, anak-anak yang lebih besar ini justru membutuhkan perhatian yang lebih besar. Kalau perlu, Mama dan Papa bisa memberi mereka kado sebagai ucapan atas peran barunya sebagai kakak.
3. Libatkan Kakak dalam Pengasuhan Adik
Meski ada perasaan was-was, sesekali izinkan kakak untuk membantu Mama mengganti popok atau memandikan adik—kalau mereka mau. Misalnya meminta tolong kakak untuk mengambilkan tisu atau handuk.
Pun saat Mama harus pergi ke kamar mandi, Mama bisa minta tolong pada kakak untuk menjaga adiknya sebentar. Percayalah bahwa hati anak-anak Mama sangat mulia, tidak pernah terlintas di pikiran mereka untuk menyakiti adiknya. Hanya saja, kadang mereka belum tahu bagaimana cara menunjukkan perhatiannya.
4. Pertahankan Rutinitas Sebisa Mungkin
Meskipun kehadiran adik bayi akan membawa perubahan di dalam rumah, usahakan untuk mempertahankan rutinitas sebagaimana biasanya. Misalnya, Papa tetap akan menyiapkan bekal sekolahnya dan Mama juga akan tetap membaca buku untuknya sebelum tidur.
5. Tidak Menuntut Anak Menjadi “Dewasa”
Pada sebagian kasus, ada kalanya anak-anak menunjukkan regresi alias kemunduran perkembangan. Yang tadinya sudah biasa makan sendiri, sekarang minta disuapi. Yang tadinya sudah mandiri, mendadak jadi clingy dan sangat demanding.
Supaya hal ini tidak menimbulkan masalah perilaku lainnya, jangan sekali-kali menuntut anak menjadi “dewasa” hanya karena sudah memiliki adik. Apalagi membandingkannya dengan adik. Contohnya, “Kamu kan sekarang sudah besar, mestinya bisa makan sendiri. Adik masih kecil jadi harus disuapin” dan sebagainya.
Kalaupun harus membandingkan, bandingkan dengan dirinya sendiri. Contohnya, “Kemarin kakak sudah pintar makan sendiri, kenapa hari ini harus disuapi baru mau makan?”. Tentu ucapkan ini dengan welas asih ya, Mam. Bagaimanapun, anak-anak bukan orang dewasa “versi sachet”.
6. Tumbuhkan Rasa Bangga dan Kasih Sayang
Memang ada banyak hal yang perlu Mama lakukan untuk mempersiapkan anak menjadi kakak. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan rasa bangga sebagai seorang kakak. Misalnya saat ada hal lucu yang dilakukan adiknya, Mama bisa mengatakan “Adik lucu banget ya, Kak? Siapa dulu kakaknya”.
Begitu pula dengan kasih sayang, pastikan bahwa kakak pun menerima perasaan sayang dari adiknya. Misalnya, dengan berpura-pura menirukan suara adik “Terima kasih kakak selalu menemani adik. Adik sayang sekali sama kakak”.
7. Tetap Luangkan Quality Time
Terakhir, Mama dan Papa tetap perlu menyediakan quality time dengan kakak. Misalnya dengan mengajaknya pergi makan es krim berdua atau menemaninya bermain aneka mainan yang bisa disewa dari Mamasewa. Intinya, buat kakak tetap merasa berharga, dicintai, dan tidak diabaikan.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa Mama dan Papa lakukan untuk mempersiapkan anak menjadi kakak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Mam!