Memberikan ASI eksklusif adalah harapan terbesar bagi setiap ibu. Namun, saat mastalgia menyerang, aktivitas menyusui bisa terhambat. Mastalgia sendiri adalah rasa nyeri pada payudara akibat infeksi. Kondisi ini paling sering terjadi di enam bulan pertama menyusui. Lantas, apa penyebabnya dan apa sih bedanya dengan mastitis? Nah, daripada penasaran, temukan jawabannya di sini, Mam!
Apa Itu Mastalgia?
Mastalgia adalah istilah medis untuk menjelaskan rasa nyeri pada payudara, yang sering kali disebabkan oleh infeksi. Sementara mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran susu atau bakteri yang masuk ke payudara.
Jadi, sederhananya mastitis adalah infeksi pada payudara. Sementara mastalgia adalah salah satu gejalanya.
Walaupun kondisi ini membuat Mama merasa tidak nyaman menyusui, tapi terus menyusuinya bisa membantu mengurangi infeksi tanpa membahayakan si kecil.
Nah, kalau dilihat dari jenisnya, mastalgia dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu:
- Mastalgia siklik, yakni nyeri payudara jenis yang berhubungan dengan siklus menstruasi dan perubahan hormonal. Kondisi ini paling sering dialami wanita yang sedang menstruasi, hamil, atau memasuki usia menopause.
- Mastalgia non-siklik, yakni nyeri payudara akibat hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi. Misalnya akibat infeksi bakteri, benjolan payudara (non-kanker), penggunaan bra yang terlalu ketat, atau peregangan ligamen Cooper yang menopang payudara.
Penyebab Mastalgia pada Ibu Menyusui
Mastalgia pada ibu menyusui sering kali disebabkan oleh mastitis, yakni ketika bakteri masuk ke jaringan payudara dan menginfeksinya. Namun, masih ada penyebab lainnya, sebagaimana kami kutip dari laman Mayo Clinic. Berikut daftarnya:
- Perubahan pada struktur payudara, saluran susu, atau kelenjar susu akibat trauma, operasi, atau faktor lainnya.
- Ketidakseimbangan asam lemak yang ternyata bisa memengaruhi sensitivitas jaringan payudara terhadap hormon yang bersirkulasi.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil KB, obat penyubur, dan antidepresan.
- Ukuran payudara yang besar.
- Perubahan hormon saat masa pubertas, menstruasi, kehamilan, menyusui, dan menopause.
- Kelainan pada payudara.
Mastalgia umumnya hanya terjadi pada satu payudara, tetapi bisa menyebar ke payudara yang lainnya. Meski umumnya tidak berbahaya, tapi mastalgia juga bisa menjadi gejala awal dari kanker payudara. Maka dari itu, ketika rasa nyerinya mulai mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter ya, Mam.
BACA JUGA: APA ITU HIPERLAKTASI: GEJALA, PENYEBAB, DAN CARA MENGATASINYA
Gejala Mastalgia
Gejala dari mastalgia sebenarnya tergantung pada jenisnya. Namun secara umum bisa ditunjukkan dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- Payudara terasa lebih berat dan kencang
- Muncul rasa nyeri, sakit, sampai terasa seperti tertusuk atau terbakar
- Rasa nyeri bisa muncul secara konstan maupun terputus-putus.
- Payudara bengkak, padat, atau terasa ada benjolan.
Apa Perawatan yang Dapat Dilakukan?
Masih mengutip Mayo Clinic, beberapa perawatan rumahan ini bisa Mama lakukan untuk meredakan nyerinya, yakni dengan:
- Mengompres payudara dengan kompres panas atau dingin.
- Mengenakan bra yang sesuai dengan ukuran payudara dan tidak terlalu ketat.
- Membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kafein.
- Menjalani diet rendah lemak dan konsumsi karbohidrat kompleks.
Mam, itulah informasi seputar mastalgia yang bisa Mama pahami. Dari sini Mama pasti semakin memahami bahwa tantangan selama masa Meng-ASI-hi itu nyata adanya.
Meski demikian, jangan pernah putus asa dan tetap berikan ASI eksklusif pada si kecil. Salah satu caranya dengan rutin memompa ASI kalau Mama tidak bisa menyusui si kecil secara langsung karena harus pergi bekerja atau keluar rumah tanpa membawa si kecil. Yuk, cek koleksi pompa ASI dari Mamasewa, ada banyak pilihan dan dijamin harganya bersahabat banget!