Anak-anak seringkali tidak selektif dan kurang memperhatikan kebersihan pada makanan yang mereka konsumsi. Akibatnya mereka termasuk dalam kelompok usia yang paling sering mengalami keracunan makanan.
Keracunan makanan sendiri terjadi akibat patogen yang masuk ke dalam tubuh saat anak mengonsumi makanan atau minuman. Setelahnya patogen ini akan melepaskan racun sehingga menimbulkan gejala keracunan, seperti muntah dan diare pada anak. Nah, supaya Mama lebih paham bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak, simak artikel berikut!
Penyebab Keracunan Makanan pada Anak
Keracunan makanan memang lebih rentan dialami anak-anak karena selain belum memiliki kontrol yang baik terhadap makanan, sistem pencernaan anak-anak juga belum sesempurna orang dewasa.
Melansir dari WebMD keracunan makanan pada anak umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri, seperti Campylobacter, Escherichia coli, Listeria, Norovirus, dan Salmonella.
Biasanya patogen tersebut menginfeksi makanan karena makanan yang disajikan tidak matang, tidak disimpan dengan baik, mengandung zat kimia berbahaya, sudah kadaluarsa, atau tersentuh orang yang terkontaminasi.
Gejala Keracunan Makanan pada Anak
Gejala keracunan makanan pada anak bisa sangat beragam. Namun ada beberapa gejala umum yang biasanya terjadi. Berikut di antaranya:
- Mual dan muntah sesaat atau beberapa jam setelah anak mengonsumsi makanan yang terkontaminasi
- Demam yang biasanya disertai dengan keringat dingin, sakit kepala, bahkan menggigil
- Diare dan sakit perut
- Kehilangan nafsu makan karena merasa mual
- Dalam beberapa kasus, ada juga yang membuat anak merasa pusing, pandangan kabur, atau kesulitan bernapas
BACA JUGA: Jangan Panik, Berikut Cara Mengatasi Diare pada Anak!
Pertolongan Pertama Keracunan Makanan pada Anak
Nah, kalau si kecil menunjukan gejala-gejala yang disebutkan, Mama perlu lebih waspada karena kemungkinan mereka memang sedang mengalami keracunan makanan. Sebagai pertolongan pertama, berikut adalah beberapa hal yang bisa Mama lakukan:
- Cukupi kebutuhan hidrasinya dan hindari memberi mereka susu, kafein, atau minuman bersoda
- Untuk bayi, Mama bisa lebih sering memberikan ASI atau susu formula
- Jangan memberi anak makanan padat hingga beberapa jam ke depan
- Pastikan anak istirahat dengan cukup
- Beri anak makan secara perlahan saat mereka sudah siap dan tidak merasa mual. Mulai dengan makanan yang hambar dan tidak berlemak
- Jangan memberikan anak obat apapun untuk menghentikan diare tanpa persetujuan dokter sebab bisa memperburuk keadaan
Tips Mencegah Keracunan Makanan pada Anak
Keracunan makanan tentu menimbulkan implikasi kesehatan pada anak. Untuk itu Mama bisa mencegahnya agar kondisi ini tidak sampai menimpa anak Anda dengan menerapkan beberapa tips di bawah ini.
- Pastikan tangan Mama dalam keadaan bersih baik sebelum, selama, dan sesudah menyiapkan makanan
- Masak makanan sampai matang agar patogen dalam makanan mati
- Selalu bersihkan peralatan masak dan peralatan makan dengan seksama
- Simpan makanan di dalam kulkas dalam wadah yang terpisah-pisah agar tidak saling mengontaminasi
- Biasakan untuk menerapkan gaya hidup sehat dan memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak
- Rutin masak makanan sendiri di rumah ketimbang jajan di luar untuk memastikan kebersihannya
- Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan suplemen
Mam, itulah informasi seputar keracunan makanan pada anak. Selain memperhatikan asupan makanannya, Mama juga perlu tahu kalau bakteri dan virus ada dimana-mana.
Oleh sebab itu, biasakan untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan. Termasuk dengan rutin membersihkan mainan si kecil. Seperti Mamasewa yang selalu memastikan semua produknya dalam keadaan bersih dan steril sebelum diantar ke rumah Mama. Selain itu, kami juga menyediakan berbagai perlengkapan anak dan Mama yang harganya aman banget di kantong. Mulai dari pompa ASI,stroller, tempat tidur bayi, keperluan MPASI, sampai mainan si kecil. Yuk, segera amankan keperluan Mama dan si kecil di Mamasewa!