Bayi masih sangat rentan terkena berbagai virus dan bakteri karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Itulah mengapa ada etika menyentuh bayi sehingga mereka tidak bisa disentuh sembarang orang.

Beberapa waktu lalu, selebgram Jennifer Coppen membuat video klarifikasi mengenai dirinya yang selalu melarang orang asing untuk menyentuh anaknya, Kamari.

Alasannya jelas, yaitu karena banyak penyakit yang bisa menular ke bayi yang tubuhnya masih sensitif. Bahkan debu dari luar rumah bisa menyebabkan penyakit. Itulah yang membuat Jennifer lebih protektif terhadap Kamari.

Sebenarnya, larangan ini ia lakukan tak hanya pada orang asing, tetapi juga pada ibunya sendiri. Ia bahkan meminta sang ibu untuk mengganti pakaian dan membersihkan tubuh setelah merokok, jika ingin menyentuh cucunya.

Lantas, apa saja sebenarnya etika menyentuh bayi dan penyakit apa saja yang disebabkan oleh sentuhan dari orang dewasa pada bayi? Baca di sini sampai selesai ya, Mam!

Lakukan Etika Ini saat Menyentuh Bayi

Berikut adalah beberapa etika yang harus dilakukan saat orang lain ingin menyentuh bayi Mama dan begitu juga sebaliknya.

1. Minta Izin Orangtuanya

etika menyentuh bayi

Karena bayi belum memiliki consent apakah mau disentuh atau tidak, maka orangtua yang bisa memberikannya.

Nah, soal ini setiap orangtua pasti memiliki aturan yang berbeda. Tentu mereka punya pertimbangan tersendiri mengenai hal tersebut.

Jika, orangtua si bayi tidak berkenan anaknya disentuh sembarang orang, maka Anda tidak boleh memaksa dan harus menghormati itu.

2. Jangan Lupa Bersih-Bersih

Ini sebenarnya etika umum yang seharusnya diketahui semua orang sebelum menyentuh bayi. Tanpa Anda sadari, bayi bisa tertular bakteri atau virus yang dibawa oleh orang lain lewat sentuhan.

Maka dari itu, jangan ragu untuk kembali mencuci tangan dan bersih-bersih di depan orangtuanya. Sekali pun Anda sudah mandi dan merasa bersih.

Lalu gagaimana jika bertemu di luar dan tidak bisa mencuci tangan? Maka, sebaiknya Anda tidak menyentuh si bayi. Menegur dan mengajak bicara bayi sudah cukup, tak perlu sampai menggendongnya.

3. Jangan Menyodorkan Tangan untuk Digigit Bayi

Bayi suka sekali memasukkan segala hal ke mulutnya, apalagi jika dia sedang tumbuh gigi. Namun, bukan berarti semua orang boleh memberikan tangannya untuk digigit bayi. Sekalipun sudah cuci tangan!

Hanya orangtua—atau bahkan ibunya—yang boleh memberikan tangannya untuk digigit-gigit oleh bayi. Selain mereka, mintalah mainan atau teether milik si bayi agar bisa memenuhi keinginannya untuk menggigit.

4. Jangan Mencium Mulut dan Tangan Bayi

etika menyentuh bayi

Orangtua tidak boleh membiarkan siapa pun mencium bayinya di mulut atau dekat mulut dan bahkan di tangan. Khususnya saat tiga bulan pertama kelahirannya. Bahkan, Mama atau Papa juga tidak boleh sembarangan melakukan ini.

Mengapa? Karena berbagai penyakit bisa ditularkan dari mulut. Mulai dari yang ringan seperti flu dan batuk hingga penyakit berat yang bisa mengancam nyawa bayi.

Mencium tangan bayi juga bisa berbahaya karena bakteri atau virus bisa menempel di tangan bayi, Mengingat mereka suka memasukkan tangannya ke mulut.

5. Perhatikan Kebersihan dan Kesehatan Anak Lain

etika menyentuh bayi

Balita berusia dua tahun ke atas mungkin mulai suka berinteraksi dengan bayi, bahkan memeluk dan menciumnya. Namun, ini juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, ya.

Ingatlah bahwa bayi sangat rentan terkena penyakit, sedangkan balita bisa menjadi pembawa banyak sekali infeksi. Terutama jika mereka sehari-hari beraktivitas di day care atau sering bermain di luar rumah.

Etika untuk balita dan anak-anak yang sudah lebih besar adalah mencuci tangan dan bersih-bersih sebelum menyentuh bayi. Jika mereka sedang sakit atau tidak enak badan, sebaiknya tidak mendekati bayi sama sekali.

Penyakit yang Bisa Muncul pada Bayi

Jika bayi sembarangan disentuh oleh orang lain, bukan tidak mungkin ini akan membuatnya sakit. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa diderita bayi jika sering disentuh oleh banyak orang.

  • Herpes Simplex Tipe 1. Disebut juga ruam sekitar mulut yang ditandai dengan muncul luka dan lepuhan yang serta ruam pada bibir dan kulit.
  • Varisela atau cacar air. Infeksi akut oleh virus Varisela zoster ini berisiko ditularkan melalui bersin dan batuk.
  • ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Bayi dapat tertular dari penderita yang mencium bayi atau batuk dan bersin di dekat bayi.
  • Tuberkulosis (TB). Disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis yang sebagian besar menyerang paru, tetapi bisa mengenai organ tubuh lainnya.
  • Meningitis Tuberkulosa. Ini adalah radang selaput otak akibat komplikasi Tuberkulosa Primer, dengan gejala susah makan dan demam.
  • HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease). Ini penyakit yang disebabkan enterovirus nonpolio, paling sering coxsackievirus A16 dan enterovirus 71. Gejalanya tersering berupa luka disertai nyeri pada lidah.

Selain menerapkan etika dalam menyentuh bayi, Mama juga sebaiknya melakukan tindakan perlindungan lain untuk kesehatannya. Misalnya saja dengan memiliki air purifier di rumah, khususnya di dalam kamar bayi dan ruang bermainnya.

Namun, sekarang Mama bisa menyewa air purifier dengan harga yang sangat terjangkau di Mamasewa. Selain itu ada juga berbagai jenis vacuum cleaner dan nebulizer jika bayi membutuhkannya.

Tak hanya itu, di  Mamasewa juga ada berbagai jenis mainan pembelajaran dan edukasi, perosotan dan ayunan, hingga motor dan mobil aki. Jadi, anak tidak perlu sering main ke luar dan berisiko untuk disentuh sembarangan oleh orang-orang, ya.

Tinggalkan Balasan