Pecinta musik Korea pasti sudah tahu duet teranyar Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars. Terlepas dari popularitasnya, pemutaran lagu berjudul “APT” itu justru dilarang oleh pemerintah setempat untuk mencegah dampak earworm pada para siswa yang tengah mempersiapkan Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT).
Penangguhan semacam ini bukan kali pertama dilakukan, lagu-lagu lain seperti Ring Ding Dong (SHINee) dan Dumb Dumb (Red Velvet) juga sempat dilarang bagi siswa CSAT agar tidak mengganggu konsentrasi belajarnya.
Memang apa sih itu earworm dan apa dampaknya pada prestasi belajar anak? Yuk, simak ulasannya di artikel ini!
Apa Itu Earworm?
Earworm juga dikenal dengan istilah Stuck Song Syndrome (SSS) atau ohrwurm. Ini adalah ketika ada lagu atau melodi yang terus terngiang-ngiang di kepala meski Anda sudah tidak mendengarkannya.
Bagi sebagian orang, ini bisa menenangkan. Namun, bagi siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian penting, hal ini bisa mengganggu.
Itu kenapa Profesor Lim Myung Ho dari Departemen Psikologi Universitas Dankook menyebut jika earworm bisa mempengaruhi pikiran, terutama pada anak-anak yang belum terbiasa mengelola stres.
Ia lantas menyebutkan, alih-alih mendengarkan musik bertempo cepat, para siswa lebih disarankan untuk mendengarkan musik klasik yang menenangkan dan latihan pernapasan untuk meredakan kecemasan.
Dalam studi lain, seorang psikolog bernama Kelly Jakubowski menjelaskan bahwa ada jenis musik yang berpotensi menjadi earworm bagi pendengarnya. Berikut adalah beberapa cirinya:
- Memiliki tempo yang upbeat serta nada yang catchy dan terkesan ceria.
- Memiliki pola nada yang mirip dengan lagu populer lainnya.
- Memiliki lonjakan nada yang naik dan turun secara cepat sehingga menciptakan kesan dinamis.
BACA JUGA: 9 Manfaat Bermain Musik untuk Anak, Dukung Kecerdasan Intelektual dan Emosional
Dampak Earworm terhadap Kemampuan Belajar
Sebenarnya dampak earworm bersifat subjektif dan bisa berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa orang mungkin merasa ini menyenangkan, tapi beberapa bisa sangat terganggu. Nah, berikut ini adalah beberapa dampak earworm terhadap kemampuan belajar yang perlu Mama waspadai.
1. Mengganggu Konsentrasi
Earworm yang tidak diinginkan bisa mengacaukan konsentrasi anak ketika belajar atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan mereka untuk fokus.
2. Menimbulkan Perasaan Tidak Nyaman
Melodi yang terus berputar-putar di kepala dan sulit dihilangkan bisa menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan mengganggu.
3. Mengganggu Jam Tidur
Earworm yang muncul menjelang tidur bisa mengganggu jam tidur dan menyebabkan susah tidur (insomnia) karena melodinya terus berputar sehingga anak sulit rileks dan tertidur.
4. Menyebabkan Ketergantungan
Bagi sebagian orang, earworm bisa memicu anak untuk terus ingin mendengarkan musik yang sama. Jika tidak dikendalikan, ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan ketergantungan.
5. Merupakan Gejala Gangguan Mental
Meski jarang terjadi, earworm bisa jadi merupakan gejala dari gangguan mental tertentu, seperti Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
Cara Menghilangkan Dampak Earworm
Seperti yang sudah disebutkan, pada dasarnya earworm tidak berbahaya. Namun, cukup mengganggu, terutama kalau Anda tidak menyukainya. Nah, berikut ini adalah beberapa cara untuk menghilangkannya:
- Dengarkan kesuluruhan lagu untuk membantu otak menyelesaikan “masalah yang belum selesai”.
- Alihkan perhatian dengan lagu atau melodi lain.
- Ajak anak melakukan aktivitas dan berinteraksi dengan orang lain untuk menyibukkan pikiran. Misalnya dengan melakukan permainan water play table, pretend play, atau jenis permainan lain yang bisa Anda temukan di Mamasewa.
- Mengunyah permen karet atau memakan sesuatu yang renyah untuk mengaktifkan indra pendengaran.
- Menerima dan bersikap biasa saja karena semakin keras Anda berusaha melupakan, semakin melekat itu berputar di pikiran.
Mam, itulah dampak earworm dan hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu si kecil mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Mam!