Cara menyimpan ASI di kulkas haruslah mengikuti beberapa aturan penting sehingga ASI yang ada menjadi berkualitas. Tidak mungkin kan mama memberikan ASI yang sudah basi kepada anak.
Image by Kompas.com
Dewasa ini, memberikan ASI kepada anak tidaklah seperti pada masa lampau. Sekarang bahkan ibu yang sibuk dengan aktivitas hariannya bisa tetap memberikan ASI eksklusif kepada anak.
Caranya adalah dengan melakukan perah ASI dan menyimpannya dalam wadah juga kondisi yang disyaratkan. Misalnya saja penyimpanan dalam kulkas, ada masa kedaluwarsa, hingga menggunakan kemasan yang higienis.
Cara Menyimpan ASI di Kulkas
Orang tua tidak perlu lagi khawatir anaknya tidak bisa mendapatkan ASI karena tidak ada 24 jam sehari bersama dengan sang buah hati. Mama dan papa bisa mengkondisikannya dengan baik.
Untuk bisa menyimpan ASI, maka harus ada media yang bisa Mama gunakan misalnya botol penyimpan, pompa ASI, dan juga kulkas atau freezer untuk menyimpannya. Adapun berbagai persyaratannya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan Wadah yang Steril
Mama bisa menyimpan ASI di kulkas dengan botol susu. Akan tetapi, harus menggunakan bahan yang tepat seperti menggunakan kemasan botol plastik atau kantong khusus ASI.
Hal lainnya yang sangat penting adalah sterilisasi wadah. Apabila menggunakan botol ASI, maka Mama bisa merebus botol tersebut terlebih dahulu dalam air panas mendidih selama 5 menit.
Bisa juga menggunakan alat sterilisasi elektrik. Penting untuk menggunakan bahan yang tahan panas dan juga mudah membersihkannya. Apabila menggunakan kantong khusus maka tidak memerlukan sterilisasi kembali.
2. Gunakan Pompa ASI
Sebelum menyimpan ke dalam kulkas tentu hal selanjutnya yang bisa Mama lakukan adalah dengan memompa ASI dari payudara dengan menggunakan alat. Hal ini sangat berguna untuk mengeluarkan air susu dengan lebih mudah.
Ada beberapa alat pompa elektrik yang mudah untuk bisa dibeli. Alat ini praktis dan Mama bisa membawanya bepergian kemanapun. Sehingga apabila berangkat kerja, jalan-jalan atau kemanapun masih bisa melakukan pompa ASI.
Mama bisa mendapatkannya pada berbagai toko alat dan perlengkapan bayi. Apabila tidak ingin membeli, maka ada juga tempat penyewaan sehingga biayanya mungkin bisa lebih murah.
3. Berikan Tanggal pada Wadah
Hal ini penting untuk mengetahui kapan ASi tersebut keluar. Apabila terlalu lama berada dalam kulkas ataupun pada suhu ruang maka susu akan basi. Hal ini bisa menyebabkan bayi menjadi sakit saat meminumnya.
Image by Freepik
Untuk itulah mama harus mengetahui cara menyimpan ASI di kulkas. Salah satunya adalah dengan memberikan tanggalan pada botol sehingga kualitasnya tetap terjaga.
4. Menyimpan ASI pada Suhu Ruang Maksimal 4 Jam
Setelah pumping, mungkin Mama tidak menemukan kulkas atau freezer saat bepergian. Perlu diingat bahwa ASI hanya tahan dalam waktu 3-4 jam dalam suhu ruang sekitar 10-29 derajat celcius. Setelah itu maka kondisinya tidak akan bagus.
Mungkin Mama akan bertanya ASI perah tahan berapa jam tanpa kulkas. Dalam hal ini teknik memerah dan sterilitasnya sangat mempengaruhi ketahanan selain daripada suhu udara.
Apabila temperatur ruang berkisar antara 27-32 derajat celcius maka ASI hanya akan tahan selama 4 jam. Sedangkan untuk kondisi suhu yang lebih dingin bahkan mampu bertahan sekitar 6-8 jam.
5. Simpan Dalam Kulkas
Kulkas biasanya memiliki suhu yang relatif dingin misalnya pada bagian yang bukan freezer. Suhunya mencapai 15 derajat celcius. Hal ini memungkinkan ASI untuk tahan selama 24 jam penyimpanan.
Sedangkan ada ruangan seperti chilled room yang bahkan mampu memberikan pendinginan suhu hingga 4 derajat celcius bisa menyimpan ASI dalam 48 hingga 72 jam.
Hal ini terjadi karena bakteri yang tubuh sangat minim, sehingga susu tidak mudah menjadi basi. Mam juga bisa menggunakan termos es, ice pack, dan lain sebagainya untuk mendinginkan ASI tersebut.
6. Menyimpan Dalam Freezer
Bagaimana cara menyimpan ASI setelah pumping? Pertanyaan tersebut memiliki jawaban terbaik yakni memasukkannya ke dalam freezer. Freezer memiliki suhu hingga minus 20 derajat celcius sehingga bisa bertahan hingga 3 bulan.
Image by Freepik
Berbagai bakteri dalam susu termasuk lemak, protein, dan enzim yang terkandung semuanya tidak bereaksi dan membeku. Sehingga tidak ada proses pembusukan hingga sekitar 6 minggu.
Sebaiknya menggunakan wadah yang steril dan tertutup rapat untuk menghindari berbagai kontaminasi yang menyebabkan ASI menjadi rusak. cara ini memang salah satu yang terbaik untuk menyimpan ASI.
7. Hindari Menyimpan pada Pintu Kulkas
Kulkas atau freezer memiliki bagian pintu untuk buka tutup menjaga suhu dalam kulkas tetap dingin. Sedangkan untuk menyimpan ASI, sebaiknya menghindari bagian pintu karena mudah terjadi perubahan suhu.
Pintu kulkas seringkali terbuka dan mudah bersentuhan dengan suhu ruang. Untuk itulah tempat ini menjadi kurang ideal. Apabila ingin menyimpan ASI sebaiknya letakkan di bagian dalam yang paling dekat dengan dinding belakang.
8. Menyajikan ASI Dingin atau Beku
Setelah menyimpan ASI dalam keadaan dingin, maka tidak mungkin Mama akan langsung memberikan kepada anak. Sebelum itu tentu ada beberapa proses untuk menghangatkan ASI tersebut.
Cara menghangatkan ASI dari kulkas adalah dengan menggunakan air mengalir. Apabila ASI beku, maka bisa mendiamkan botolnya selama beberapa saat sembari menyiram dengan air mengalir.
Setelah mulai cair, maka bisa merendamnya menggunakan mangkuk yang berisi air panas. Hindari memanaskan ASI dengan menggunakan kompor atau microwave. Jangan juga membiarkan ASI beku terlalu lama dalam suhu ruang.
9. Bagikan Dalam Jumlah yang Sedikit
Jangan menyimpan ASI dalam satu botol atau kantong besar. Hal ini adalah untuk menghindari pemborosan. Mama bisa menyimpannya dalam wadah sekitar 50-100 ml. Sebaiknya lihat terlebih dahulu kemampuan bayi untuk menyusu.
Dalam sekali minum, biasanya bayi tidak akan mengkonsumsi dalam jumlah yang besar. Untuk itu, ASI yang sudah keluar dari kulkas tidak akan bisa disimpan kembali karena akan menjadi basi.
Pastikan bahwa ASI tersebut habis dalam sekali minum sehingga pembagian dalam jumlah yang pas akan banyak menghemat dari cara menyimpan ASI di kulkas.
10. Menjaga Kebersihan Peralatan ASI setelah Penggunaan
Cara menyimpan ASI yang benar setelah pompa mungkin menjadi hal yang penting. Akan tetapi yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan alat-alat tersebut. Ketika sudah selesai menggunakan sebaiknya cuci dengan sabun.
Selanjutnya bilas dengan air hangat dan melakukan pengeringan. Setelah itu baru bisa menyimpannya kembali. Begitupun ketika ingin menggunakannya, sebaiknya merendam terlebih dahulu dengan air panas.
Cuci tangan hingga bersih saat akan melakukan pompa untuk menghindari berbagai bakteri yang akan masuk ke dalam ASI.
Mamasewa, Tempat Sewa Freezer ASI Terbaik
Apabila mama bingung ingin mendapatkan freezer yang terbaik maka bisa langsung mengunjungi website Mamasewa. Kami menawarkan segala harga dan juga kebutuhan untuk menyimpan ASI baik itu sewa maupun membeli langsung.
Kunjungi https://mamasewa.com/product-cat/for-mom/freezer-asi/ untuk mengetahui cara menyimpan ASI di kulkas. Termasuk juga mendapatkan produk termurah dengan kualitas terbaik.
Jangan ragu menggunakan berbagai produk Mamasewa untuk segala kebutuhan bayi dan anak.