Mama sudah pernah dengar apa itu cermin neuron? Penjelasan sederhananya seperti ini, saat Mama membuat ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh tertentu, anak akan mengikuti apa yang dilihatnya.

Itu kenapa ini disebut dengan cermin neuron. Pasalnya, anak akan melihat Mama seperti melihat cermin sehingga akan mengikuti apa yang Mama lakukan. Nah, dengan memahami cara kerjanya dan memanfaatkan kekuatannya, Mama bisa menggunakannya agar selalu “terhubung” dengan anak-anak.

Bagaimana caranya? Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui apa itu cermin neuron, ya!

Apa itu Cermin Neuron?

apa itu cermin neuron

Ini adalah sekumpulan neuron di otak yang berfungsi tidak hanya saat seseorang melakukan suatu tindakan, tetapi juga saat mengamati orang lain melakukan suatu tindakan.

Misalnya, ketika melihat seseorang mengendarai sepeda, cermin neuron akan menyala di otak seolah-olah yang sedang mengendarai sepeda.

Ini juga terjadi pada ekspresi wajah dan nada suara. Ketika berhadapan dengan seseorang yang sedang marah, maka cermin neuron yang terkait dengan kemarahan akan menyala dalam diri.

Hal yang sama juga terjadi ketika melihat seseorang yang sedang menangis atau tertawa. 

Jadi, dalam arti yang sangat harfiah, cermin neuron memungkinkan seseorang merasakan apa yang dirasakan orang lain.

BACA JUGA: Bolehkah Anak Diajak Nonton Konser? Ini 5 Tips Jika Mama Ingin Melakukannya

Peran Cermin Neuron dalam Perkembangan Anak

apa itu cermin neuron

Neuron cermin sangat penting dalam beberapa area perkembangan anak, yaitu sebagai berikut.

1. Membantu Anak Belajar dengan Meniru

Anak-anak lebih sering belajar keterampilan baru dengan melihat dan meniru orang lain. Neuron cermin membantu mereka meniru tindakan yang diamatinya, seperti bertepuk tangan atau mengikat tali sepatu.

2. Mengajarkan Empati dan Pemahaman Sosial

Cermin neuron ini memungkinkan anak-anak untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Ketika anak melihat temannya menangis, cermin neuron di dalam otak akan membantunya merasakan empati dan merespon dengan memberikan rasa nyaman.

3. Membentuk Regulasi Emosi

Dengan mengamati bagaimana orang lain mengatur emosi, anak-anak belajar mengatur emosinya sendiri. Melihat orang tua yang tenang dan tenang dalam situasi yang penuh tekanan dapat mengajari anak cara mengatasi stres yang dirasakannya.

BACA JUGA: Jangan Takut Bicara tentang Menstruasi Pertama pada Anak, Ini yang Bisa Mama Lakukan!

Tips Pola Asuh Orang Tua Menggunakan Cermin Neuron

Sebelum mengetahui apa saja tipsnya, Mama harus mengerti terlebih dahulu mengenai co-regulation atau pengaturan bersama. Ini mengacu pada proses ketika Mama, sebagai pengasuh utama anak, membantu mereka mengelola emosi dan perilakunya.

Jadi, co-regulation adalah tentang memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan pengaturan diri pada anak. Caranya sebagai berikut:

  • Menanggapi kebutuhan emosional anak dengan cara yang hangat dan penuh empati, membuatnya merasa dipahami dan aman.
  • Memberikan contoh yang tepat dalam menangani emosi dan menyelesaikan masalah sehingga anak bisa belajar dengan cara mengamati bagaimana Mama bereaksi terhadap situasi yang berbeda.
  • Menciptakan lingkungan yang dapat diprediksi dan aman untuk anak belajar dan tumbuh, dengan melakukan rutinitas yang konsisten dan harapan yang jelas.

Setelah Mama bisa melakukan co-regulation tersebut dengan anak, berikut adalah tips untuk menerapkan konsep cermin neuron dalam pola pengasuhan Mama.

1. Pastikan Ada untuk Berikan Perhatian

Ada anak yang bisa mengutarakan apa yang diinginkannya. Namun, jika anak bukan tipe seperti itu, perhatikan isyarat anak dan tanggapi dengan tepat. Kehadiran dan perhatian Mama akan membantu mereka merasa dihargai dan dipahami.

2. Contohkan Perilaku Positif

Berikan contoh yang baik. Tunjukkan perilaku yang ingin Mama lihat pada anak. Jika ingin anak bersikap baik, maka tunjukkan kebaikan dalam segala tindakan dan kata-kata yang Mama lakukan.

3. Gunakan Sentuhan Lembut dan Kontak Mata

Kasih sayang fisik dengan sentuhan dan sering melakukan kontak mata dapat memperkuat ikatan antara Mama dan anak. Ini dapat mengaktifkan cermin neuron anak dan membina hubungan emosionalnya.

4. Validasi Perasaan Anak

Akui emosi anak, bahkan ketika dia sedang menantang Mama. Mengatakan kalimat seperti “Mama tahu kamu kesal” akan membantu anak merasa dimengerti dan mengajarinya untuk mengenali perasaannya sendiri.

5. Ajarkan Melalui Permainan

Bermain adalah cara alami bagi anak untuk belajar. Libatkan dia dalam kegiatan yang melibatkan kegiatan menunggu giliran, berbagi, dan empati. Ini tidak hanya mengajarkan keterampilan sosial, tetapi juga memperkuat ikatan Mama dan anak.

Jika di rumah belum ada mainan seperti ini, Mama bisa menyewanya di Mamasewa. Ada berbagai jenis mainan learning and education dan pretend play yang bisa disewa dengan harga terjangkau di sini.

Selain itu ada juga mainan playhouse, berbagai instrumen musik untuk anak, dan mainan dari kayu yang bisa disewa di Mamasewa.

6. Tetap Tenang Selama Tantrum

Saat anak marah, tetap tenang sehingga Mama dapat membantu mengatur emosinya. Ketenangan ini akan dicerminkan oleh anak yang juga bisa membantu meredakan tantrum anak.

7. Ciptakan Rutinitas yang Dapat Diprediksi

Rutinitas harian yang konsisten akan memberikan rasa aman pada anak karena dia jadi tahu apa yang diharapkannya. Ini secara tidak langsung mengurangi kecemasan anak.

8. Dorong Ekspresi Diri Anak

Berikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui kata-kata, seni, atau permainan. Ini bisa membantunya memproses emosi dan membangun kesadaran diri.

9. Berlatih Kesadaran Bersama

Beberapa aktivitas mindfulness, seperti pernapasan dalam atau guided imagery, dapat membantu Mama dan anak mengelola stres dan tetap hadir pada saat ini.

Itulah penjelasan mengenai apa itu cermin neuron. Semoga Mama menjadi lebih paham agar bisa menjadi cermin yang baik untuk anak, ya.

Tinggalkan Balasan