Temuan anggur shine muscat berbahaya di Thailand beberapa waktu lalu membuat beberapa negara di Asia Tenggara heboh. Tak terkecuali di Indonesia.

Dalam investigasi tersebut, tiga lembaga terkait, yakni Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN), Dewan Keamanan Konsumen Thailand (TCC), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA), melaporkan adanya kontaminasi pestisida pada anggur berwarna hijau ini.  

Lebih lanjut, hasil uji tersebut menyatakan bahwa 23 dari 24 sampel anggur yang dites mengandung residu pestisida melebihi ambang batas yang diizinkan. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, 74 persen residu tersebut merupakan pestisida sistemik, yakni jenis pestisida yang terserap hingga ke jaringan buah dan tidak bisa hilang hanya dengan dengan pencucian biasa.

Asal Anggur Shine Muscat

anggur shine muscat berbahaya

Anggur shine muscat memang banyak digandrungi beberapa tahun belakangan. Namun, belum banyak yang tahu kalau ternyata shine muscat sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 1988 di Jepang sana.

Diklaim bukan termasuk produk Genetically Modified Organism (GMO), proses persilangan anggur ini memakan waktu bertahun-tahun lamanya hingga akhirnya para peneliti berhasil menemukan varietas anggur tanpa biji yang lebih manis, lebih kenyal, dan lebih tahan terhadap penyakit tanaman.

Dan baru di 2003, anggur shine muscat dirilis ke para petani sekitar dan varietasnya secara resmi didaftarkan pada tahun 2006. Sejak saat itu, shine muscat semakin populer dan banyak dibudidayakan.

Bahaya Pestisida dalam Anggur Shine Muscat

anggur shine muscat berbahaya

Namun, temuan otoritas pangan Thailand membuat penggemar anggur ini khawatir. Mengingat makanan yang mengandung residu pestisida bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. 

Menurut Healthline, ada beberapa bahaya yang bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang mengandung residu pestisida dalam jangka panjang seperti berikut ini.

1. Gangguan Sistem Saraf

Residu pestisida yang terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan menimbulkankan gejala neurologis, seperti kehilangan ingatan, gangguan motorik, kecemasan, depresi, hingga kerusakan saraf.

2. Risiko Kanker

Selain itu, pestisida diketahui mengandung senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, yakni zat yang bisa memicu dan meningkatkan risiko perkembangan sel kanker. Beberapa jenis kanker yang dikaitkan dengan paparan pestisida berkepanjangan adalah leukemia, kanker prostat, dan kanker payudara.

3. Gangguan Hormonal

Beberapa pestisida mengandung senyawa bisa mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh. Zat-zat berbahaya ini bisa menimbulkan masalah kesuburan, gangguan perkembangan pada anak, obesitas, hingga meningkatkan risiko diabetes dan gangguan metabolik lainnya.

4. Masalah Pencernaan

Dampak pendeknya, makanan yang mengandung pestisida bisa menyebabkan iritasi saluran pencernaan yang ditandai dengan gejala-gejala, seperti mual, muntah, dan diare. Namun, dalam kasus yang serius, ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

5. Gangguan Imunitas

Bahaya lainnya juga bisa mengintai sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit maupun infeksi. Tentu saja ini tidak baik untuk kesehatan jangka panjang.

6. Risiko Kesehatan pada Anak

Kemudian, paparan residu kimia yang melebihi ambang batas juga sangat berisiko bagi anak-anak yang organnya masih berkembang. Ini bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan hiperaktivitas, masalah kesehatan mental seperti autisme, atau bahkan kanker.

7. Risiko untuk Wanita Hamil

Sementara pada wanita hamil, residu pestisida dilaporkan bisa memengaruhi janin atau menyebabkan komplikasi saat persalinan.

Baca Juga: Bunuh Diri karena Dilarang Caesar, Mari Kenali Kondisi yang Mengharuskan Bumil Dioperasi!

Alternatif Buah Lokal Pengganti Anggur Shine Muscat

Meski bentuk buah impor sering kali lebih menarik ketimbang buah lokal, nyatanya ada risiko kesehatan yang sebaiknya tidak Mama abaikan.

Lagipula, di tengah kekhawatiran tentang anggur shine muscat berbahaya, negara kita sebenarnya dianugerahi berbagai buah lokal yang tak kalah berkhasiat dan aman dikonsumsi.

Adapun beberapa keuntungan mengonsumsi buah-buahan lokal adalah sebagai berikut:

  • Buah lokal dipanen saat sudah matang sempurna sehingga Mama bisa mendapatkan kandungan nutrisi yang optimal dan rasa yang lebih manis tapi alami. Berbeda dengan buah impor yang harus dipanen lebih awal untuk mengantisipasi waktu pengiriman.
  • Dari segi ekonomi, mengonsumsi buah lokal bisa mendukung petani dalam negeri. Kemudian karena faktor biaya transportasi, Mama bisa mendapatkan buah berkualitas baik dengan harga jual yang lebih aman di kantong.
  • Bagi lingkungan, buah lokal juga lebih ramah karena tidak membutuhkan pengawet untuk pengiriman jarak jauh, sekaligus menghasilkan jejak karbon yang lebih minimal.

Nah, soal pilihannya Mama pun tak perlu bingung karena memang ada banyak sekali buah-buahan lokal yang panen secara bergantian sepanjang tahun. Sebut saja pepaya, manggis, mangga, pisang, rambutan, markisa, jambu, nanas, dan banyak lagi lainnya!

Kalau soal buah-buahan lokal sudah aman, selanjutnya Mama bisa menghemat pengeluaran keluarga dengan menyewa perlengkapan si kecil di Mamasewa. Kok bisa?

Itu karena di Mamasewa, Anda bisa menemukan beragam produk berkualitas dengan harga yang lebih aman di kantong. Mama bisa menyewanya ketika dibutuhkan dan mengembalikannya jika si kecil sudah bosan atau manfaatnya sudah melampaui batas usia anak. Jadi, buruan cek koleksi selengkapnya hanya di www.mamasewa.com

Tinggalkan Balasan