Kotoran mata atau belekan pada bayi adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, Jika bayi mengalami belekan terus-menerus, kotorannya memburuk, atau timbul gejala tambahan, mungkin terjadi infeksi atau tanda dari kondisi mendasar yang lebih signifikan.
Maka dari itu, yuk baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui apakah belekan pada bayi Mama masih dalam kategori normal atau sudah memerlukan penanganan khusus!
Belekan yang Normal dan Tidak Normal pada Bayi
Seperti yang disebutkan di atas, kotoran mata yang lengket pada bayi baru lahir sangat umum terjadi. Jika bagian putih mata bayi—yang disebut sklera—masih terlihat jernih dan tidak ada kemerahan, tetapi belekan, kemungkinan besar saluran air matanya tersumbat.
Sekitar 1 dari 5 bayi terlahir dengan saluran air mata yang belum berkembang sempurna. Penyumbatan biasanya terjadi pada satu mata, tetapi bisa juga pada keduanya.
Saluran air mata yang tersumbat pada bayi ini, dikenal juga dengan mata lengket. Ini terjadi karena air mata bayi mengalir melalui lubang kecil di sudut dalam kelopak mata, lalu masuk ke hidung melalui saluran nasolakrimal (saluran air mata).
Terkadang, saluran air mata inilah yang dapat tersumbat dan dapat menyebabkan mata berair atau lengket.
Jika bayi mengalami belekan yang tidak normal hingga membuat lengket, matanya akan terus-menerus berair, bahkan hingga mengalir di pipi. Kadang, juga bisa terjadi pembengkakan atau timbul cairan lengket dari mata.
Kondisi ini sering kali sembuh dengan sendirinya. Misalnya dengan memberikan kompres hangat yang dapat membantu. Namun, jika berlangsung lama, mungkin perlu penanganan khusus dari dokter.
Penyebab Belekan pada Bayi
Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi belekan.
1. Konjungtivitis
Kotoran mata adalah gejala umum dari infeksi mata, seperti konjungtivitis virus dan bakteri, yang keduanya sangat menular.
Konjungtivitis bakteri terkadang memerlukan antibiotik untuk menyembuhkannya, tetapi konjungtivitis virus (mata merah muda) akan sembuh dengan sendirinya.
- Konjungtivitis Bakteri
Ini terjadi ketika bakteri berbahaya masuk ke dalam mata dan biasanya hanya terjadi pada satu mata. Belekan yang keluar pada konjungtivitis bakteri lebih mirip nanah daripada kotoran yang keluar pada mata pink akibat virus.
Ketebalan kotoran bakteri juga dapat menyebabkan bayi sulit membuka dan menutup mata, serta tampak berwarna kuning, hijau, atau bahkan abu-abu.
- Konjungtivitis Virus (Mata Pink)
Kondisi ini disebabkan oleh virus, seperti flu biasa, dan biasanya terjadi pada kedua mata. Belekan akibat virus biasanya berair dan jernih, tetapi dapat juga berupa lendir berwarna putih atau kuning muda.
2. Alergi
Alergi mata atau kepekaan terhadap faktor lingkungan, termasuk asap, serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain, dapat menyebabkan peradangan konjungtiva (konjungtivitis alergi).
Peradangan ini dapat menyebabkan mata bayi mengeluarkan kotoran berair dan jika reaksinya cukup parah, juga bisa menyebabkan infeksi.
3. Bintitan
Ini adalah benjolan seperti jerawat menyakitkan yang terjadi ketika folikel bulu mata atau kelenjar minyak kelopak mata terinfeksi. Bintitan biasanya menyebabkan kemerahan, rasa tidak nyaman, dan pembengkakan pada mata yang terkena.
Nanah kuning juga dapat muncul pada bintitan, lalu jika bintitan pecah dapat keluar cairan.
4. Cedera atau Benda Masuk ke Mata
Jika mata terluka atau ada benda asing masuk ke dalam mata, belekan yang encer dapat dikeluarkan sebagai bagian dari respons perlindungan alami mata.
Cedera mata harus dievaluasi oleh dokter mata sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan yang tepat, terutama jika terdapat darah di mata.
5. Saluran Air Mata Tersumbat
Banyak bayi terlahir dengan saluran air mata tersumbat, yang dapat menyebabkan air matanya tidak dapat mengalir dengan baik sehingga menyebabkan mata berair dan/atau keluarnya belekan ringan.
Salah satu gejala utama saluran air mata yang tersumbat pada bayi adalah genangan air mata yang signifikan pada mata, yang dapat terjadi dengan atau tanpa tangisan.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Pengobatan belekan pada bayi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kasusnya. Menjaga kebersihan area tersebut dan membersihkannya dari kotoran adalah prioritas utama.
Belekan yang ringan dapat diobati di rumah dengan cara:
- Menghindari bahan iritan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi.
- Menyeka kotoran dengan lembut menggunakan kain lap bersih atau kapas sesuai kebutuhan.
- Mengompres dengan kompres hangat untuk kotoran yang disebabkan oleh infeksi, bintitan, atau saluran air mata yang tersumbat.
- Memijat area mata dengan lembut untuk kotoran yang disebabkan oleh saluran air mata yang tersumbat atau bintitan.
- Mengoleskan salep mata yang aman untuk anak atau air mata alami jika terjadi kekeringan.
Kapan Harus ke Dokter?
Mama mungkin sulit menentukan apakah belekan pada bayi ini normal atau sudah tidak normal karena belum bisa berbicara dan mengatakan gejalanya. Selain itu, belekan juga memiliki penyebab yang beragam sehingga sulit untuk menentukan penyebabnya.
Namun, berikut adalah gejala-gejala pada mata—selain belekan—yang membuat Mama harus langsung membawa bayi pergi ke dokter.
- Kemerahan.
- Pembengkakan.
- Nyeri.
- Keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau.
- Keluarnya cairan dengan tekstur yang sangat kental.
- Belekan berlangsung lebih lama dari beberapa hari.
- Bayi menggosok atau menyentuh mata secara terus-menerus.
- Bayi kesulitan membuka atau menutup mata.
Jadi, meskipun belekan pada bayi seringkali dapat diatasi di rumah, tetapi pada beberapa kasus mungkin memerlukan evaluasi dan perawatan dari dokter mata untuk mencegah masalah lebih lanjut.
Jika belekan pada bayi semakin parah atau bayi sedang menjalani pengobatan dari dokter, sebaiknya jangan terlalu sering diajak keluar agar matanya tidak terkena debu luar ruangan, ya.
Mama bisa mengajak bayi bermain di rumah dengan berbagai mainan yang bisa disewa di Mamasewa. Ada berbagai pilihan baby gym, mainan baby activities, dan learning and educational toys yang bisa disewa dengan harga terjangkau.
Selain itu, waktu sewanya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan Mama dan bayi. Jadi, anak sudah mulai bosan, mainan tinggal dikembalikan ke Mamasewa dan Mama bisa menyewa mainan lain yang disukai sesuai dengan usianya.