Mengajari anak bersyukur menjadi salah satu tugas utama orang tua, terutama mensyukuri soal makanan. Mengapa makanan? Karena faktanya masih banyak anak yang suka menyia-nyiakan makanan yang mereka punya. Sementara, di belahan Bumi lainnya, ada anak yang tidak memiliki apa pun untuk dimakan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diadakan oleh pemerintah sejak Januari 2025 menjadi salah satu buktinya. Banyak anak tidak menghabiskan atau bahkan tidak memakannya sama sekali. Yang lebih disayangkan, banyak yang kemudian mencelanya.

Terlepas dari menu yang disajikan dan apa makanan disukai atau tidak disukai anak, sebagai orang tua bijak, Mama perlu mendorong agar anak lebih bersyukur soal makanan. Bagaimana caranya? Baca artikel ini sampai selesai, ya!

Cara Mengajari Anak Mensyukuri Makanan

1. Ajarkan dengan Contoh

mengajari anak mensyukuri makanan

Anak adalah pengamat yang meniru perilaku orang tuanya. Jika dia melihat Mama menikmati berbagai jenis makanan, dia akan cenderung mengikutinya.

Maka, kenalakan anak berbagai rasa dan masakan baru, serta jadikan waktu makan sebagai pengalaman yang menyenangkan.

BACA JUGA: Mulai dari Lauk hingga Buah, Ini Makanan Penambah Nafsu Makan untuk Anak!

2. Ajak Anak Menanam atau Berbelanja

Mengajak anak menanam sesuatu yang dapat dimakan adalah salah satu cara terbaik mengajari anak mensyukuri makanan. Itu membuat mereka lebih terhubung dengan prosesnya, istilah kerennya adalah from farm to table.

Jika menanam tidak memungkinkan, Mama bisa mengajak anak berbelanja bahan makanan. Libatkan anak saat memilih bahan makanan yang akan dimakannya. Gunakan kesempatan ini sambil menjelaskan proses menanam, perjuangan para petani untuk merawat, hingg manfaatnya untuk kesehatan.

3. Libatkan Anak saat Memasak

mengajari anak mensyukuri makanan

Mengajak anak mengolah makanannya tidak hanya mengajarkan keterampilan hidup yang berharga, tetapi juga membuat anak lebih menghargai makanan itu sendiri.

Sesekali, biarkan anak membantu menyiapkan makanan. Mulai dari mencuci sayuran hingga mengaduk panci di atas kompor. Keterlibatannya bisa membuat mereka penasaran dengan hasil akhirnya dan ingin mencicipinya.

4. Jadikan Waktu Makan sebagai Momen Menyenangkan

Ubah waktu makan menjadi kesempatan untuk memperkenalkan berbagai menu yang berbeda. Ini bukan hanya soal bahan yang digunakan, tapi bisa juga melalui proses memasaknya. Kalau selama ini anak hanya tahu ayam goreng, Mama bisa mengenalkan bahwa ayam juga bisa dimasak mejadi pepes, ayam suwir, dan sebagainya.

Dengan membuat waktu makanan menjadi menyenangkan dan menarik, Mama akan membangkitkan rasa ingin tahu anak dan mendorongnya untuk mencoba hal-hal baru.

Nah, agar anak lebih disiplin saat Mama bisa menggunakan booster seat atau high chair. Jika belum punya, Mama bisa menyewanya di Mamasewa. Ada banyak pilihan, lho!

BACA JUGA: Food Chaining, Solusi Cerdas untuk Anak yang Susah Makan

5. Mulai Sejak Dini

mengajari anak mensyukuri makanan

Memperkenalkan berbagai rasa dan tekstur sejak awal MPASI bisa mencegah berkembangnya kebiasaan picky eating pada anak. Ini membuat anak tidak “gentar” mencoba makanan atau menu baru.

Di Mamasewa, Mama juga bisa menyewa food processor untuk membuat aneka makanan bergizi untuk anak. Mama pun bisa memanfaatkan anekah bahan pangan untuk doilah menjadi berbagai jenis makanan.

6. Bersikaplah Fleksibel

Meskipun penting mendorong anak mencoba makanan baru, tetapi tidak kalah penting untuk menghormati preferensi dan pantangan makanannya.

Caranya adalah dengan menawarkan berbagai pilihan pada waktu makan, termasuk makanan favorit yang sudah dikenalnya di samping makanan baru. Lalu, biarkan anak memilih apa yang ingin dia makan.

Dengan memberi anak kendali atas pilihan makanannya, Mama mengembangkan hubungan yang sehat antara anak dengan makanan.

BACA JUGA: 9 Cara Melatih Mindful Eating pada Anak dan Kenapa Ini Penting

7. Bersabar dan Tetap Positif

mengajari anak mensyukuri makanan

Lumrah jika anak merasa ragu mencoba makanan baru. Mereka mungkin harus mencobanya berulang kali sebelum akhirnya bisa menerimanya.

Jadi, Mama sebaiknya tidak memaksa anak memakan makanan tertentu. Ini justru dapat menciptakan asosiasi negatif anak terhadap makanan tersebut. Namun, tetap pertahankan sikap positif terhadap makanan dan makan.

Misalnya dengan tidak biasa membuat komentar yang meremehkan makanan tertentu. Ini bisa memengaruhi sikap anak terhadap makanan.

BACA JUGA: 7 Jenis Gangguan Makan pada Anak, Awasi Tanda-tandanya!

Manfaat kalau Anak Dibiasakan Mensyukuri Makanan

mengajari anak mensyukuri makanan

Baik saat anak mendapatkan makanan dari program MBG atau di kesempatan-kesempatan lainnya, Mama akan menemukan banyak manfaat jika terbiasa mendorong anak mensyukuri makanannya.

  • Makanan tidak mubazir. Dengan memakan makanan yang diberikan kepadanya, anak tidak akan membuang-buang makanan.
  • Mencegah food waste. Ini adalah istilah untuk sisa makanan yang masih layak konsumsi, tetapi tidak dimakan sehingga terbuang. Namun, jika anak memakan habis makanannya, tidak akan ada makanan yang terbuat sia-sia.
  • Tidak menghilangkan berkah. Di semua agama, makanan adalah bentuk berkah dari Tuhan. Kebiasaan mencela makanan hanya akan menghilangkan berkahnya. Tentu ini tidak baik.
  • Uang saku bisa ditabung. Dengan menghabiskan makanannya, anak tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli. Jadi, uang sakunya bisa ditabung untuk keperluan lain.
  • Mengurangi jajan tidak sehat. Tak bisa dipungkiri jajanan sekarang semakin bermacam-macam dan tentu saja tidak semuanya sehat. Dengan mendapatkan makanan bergizi, anak jadi tak perlu lagi jajan makanan yang tidak sehat.

Itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengajari anak mensyukuri makanan yang diberikan kepadanya. Semoga ini berguna ya, Mam!

Tinggalkan Balasan