Baru aja Mama belajar apa itu sigma, skibidi, dan rizz dari Generasi Alpha yang lahir pada rentang tahun 2010-2024. Kini Mama harus kembali bersiap menyambut Generasi Beta yang siap “diluncurkan” tahun 2025 nanti. Nah, biar nggak kaget-kaget banget menghadapi generasi teranyar ini, yuk kita kenalan dengan karakteristiknya. Alasannya tentu supaya kita bisa menjadi orang tua yang adaptif dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mereka. Yuk, simak!
Siapa Generasi Beta?
Warga dunia akan segera menyaksikan kelahiran Generasi Beta—generasi termuda yang lahir antara tahun 2025 hingga 2039. Mereka adalah anak-anak dari Generasi Milenial muda dan Gen Z yang lebih tua.
Diprediksi pada tahun 2035, populasi Gen Beta akan mencapai sekitar 16 persen dari total penduduk dunia. Sementara, persentase tertinggi masih dipegang oleh Gen Alpha, sekitar 23 persen.
Konsep pengklasifikasian generasi berdasarkan tahun kelahiran sebenarnya adalah salah satu upaya untuk mempelajari karakteristik kelompok usia tertentu secara general.
Karena tumbuh dalam peristiwa-peristiwa besar yang relatif sama, mereka biasanya mengembangkan perilaku, nilai, dan sikap yang serupa. Meski ini tidak sepenuhnya bisa digunakan untuk menggeneralisasi seluruh generasi. Artinya, masih banyak faktor-faktor lainnya yang memengaruhi karakter seseorang, seperti gaya pengasuhan, lingkungan, pendidikan, latar belakang keluarga, dan banyak lainnya.
BACA JUGA: GAYA PARENTING ORANGTUA GEN Z, MENARIK DAN BISA DITIRU!
Lalu Bagaimana dengan Prediksi Karakter Generasi Beta?
Meski memang belum bisa dipastikan, tapi seorang pakar demografis dari Australia, Mark McCrindle, memprediksi bahwa Gen Beta akan menjadi generasi yang ditandai oleh integrasi teknologi yang signifikan serta apresiasi yang kuat terhadap keberagaman. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Sangat Terhubung dengan Teknologi dan AI
Tumbuh di tengah inovasi teknologi yang sangat imersif, tak heran kalau Gen Beta bakal sangat terhubung dengannya—terutama dengan AI. Mereka sudah menjadi kawan untuk AI, perangkat pintar, dan AR/VR sejak kanak-kanak. Mereka menggunakannya untuk belajar, bersosialisasi, dan memecahkan masalah.
2. Kreativitas dan Kemampuan Berinovasi
Anak-anak Beta akan memiliki akses ke berbagai perangkat canggih. Ini membuat mereka mampu memvisualisasikan atau menuangkan idenya dalam bentuk prototipe dengan cepat. Mereka bahkan mungkin akan menemukan solusi untuk masalah dunia nyata melalui inovasi dan cara-cara yang kreatif.
3. Kesadaran Lingkungan yang Kuat
Generasi Beta akan mewarisi urgensi untuk mengatasi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan tantangan keberlanjutan. Itu sebabnya mereka diprediksi bakal lebih mengadvokasi gaya hidup yang “lebih hijau” dan terlibat dalam aksi nyata untuk menyelamatkan Bumi.
4. Perspektif Global dan Inklusivitas
Hidup di dunia yang semakin saling terhubung, membuat generasi ini lebih terbuka untuk menerima, merangkul, dan melibatkan semua orang tanpa memandang perbedaan yang ada. Inklusivitas ini membuat mereka lebih menghargai keberagaman dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.
5. Lebih Cerdas Emosional
Berbeda dengan generasi pendahulunya yang sering salah kaprah dengan isu kesehatan mental, generasi ini tahu bagaimana caranya memprioritaskan kesehatan emosionalnya. Alih-alih merasa terjebak dalam masalah mental health, mereka lebih memperjuangkan budaya kejujuran emosional.
BACA JUGA: AWAS! INI 7 BAHAYA LAZY MIND PADA ANAK
Tips Mengasuh Generasi Beta
Sama seperti generasi-generasi lainnya, selalu ada tantangan yang perlu diantisipasi. Melihat besarnya ketergantungan mereka pada teknologi, Generasi Beta mungkin punya banyak “pekerjaan” untuk komunikasi tatap muka. Maka berikut ini adalah beberapa hal yang bisa orang tuanya lakukan untuk mengasuh.
1. Memupuk Kecerdasan Emosional
Terpapar teknologi sejak usianya masih sangat dini, Mama mungkin perlu membantu mereka menavigasi dunia digital dan dunia nyata secara seimbang. Caranya dengan melatih kecerdasan emosionalnya dengan cara mengenalkan empati, pengaturan diri, dan mindfulness.
2. Mendorong Pemikiran Kritis
Ajari mereka bagaimana cara mengevaluasi informasi dan misinformasi. Dorong rasa ingin tahunya sembari membimbing mereka untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.
3. Mendukung Kreativitas dan Inovasi
Berikan kesempatan untuk bereksperimen, bermain, dan berinovasi. Alat seperti perangkat pengkodean dan platform desain bisa jadi sangat berharga.
4. Membangun Resiliensi
Ajari mereka untuk menangani kegagalan, beradaptasi dengan perubahan, dan belajar makna kegigihan. Apresiasi usaha dan ketekunannya—alih-alih berpaku pada kesempurnaan.
5. Mendorong Rasa Hormat
Memiliki paparan tentang dunia global yang luas, mereka juga perlu diajarkan untuk mengembangkan rasa hormat pada sesama, menyuarakan kebenaran, tapi tetap dengan cara-cara yang patut.
Mam, itulah informasi tentang Generasi Beta. Semoga membantu dan bisa mempersiapkan Mama untuk menjadi orang tua yang hebat.
Nah, ngomongin soal persiapan kelahiran, Mama bisa lho menemukan berbagai perlengkapan bayi baru lahir maupun perlengkapan menyusui untuk Mama di Mamasewa. Yuk, cek koleksi selengkapnya hanya di www.mamasewa.com!