Setiap anak memang memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Namun, tak dipungkiri beberapa anak lebih lambat dibanding teman-teman seusianya. Lantas bagaimana sih cara menghadapi anak slow learner? Yuk, temukan informasi selengkapnya di sini!

Mengenal Anak Slow Learner

Anak slow learner sering dianggap sebagai anak yang “bodoh”. Padahal setiap anak memiliki kecepatannya masing-masing untuk menangkap dan mempelajari sesuatu.

Beberapa anak, secara alami, belajar lebih cepat. Namun, beberapa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajari informasi atau konsep yang sama.

Pada intinya, anak slow learner adalah mereka yang mencapai tonggak perkembangan (milestone) lebih lambat dibanding anak-anak seusianya. Namun, pada prinsipnya mereka tetap berkembang seperti anak-anak lainnya—hanya dalam kecepatan yang lebih lambat.

Meski begitu, slow learner tidak bisa dianggap tidak kooperatif atau memiliki kebutuhan khusus ya, Mam!

BACA JUGA: SLOW PARENTING: KELEBIHAN, KEKURANGAN, DAN CARANYA

Ciri-ciri Anak Slow Learner

Menghadapi Anak Slow Learner

Mengutip American Physiological Association (APA), slow learning adalah kondisi dimana seorang anak memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak seusianya. Meski tidak selalu, tapi kondisi ini kerap ditunjukkan oleh anak dengan gangguan disabilitas intelektual.

Beberapa tanda anak yang termasuk dalam kategori slow learner dapat dilihat dalam beberapa aspek berikut ini:

  1. Perkembangan (developmental). Ini paling terlihat dari kemampuan mengingat yang buruk, keterlambatan bicara, dan perkembangan bahaya yang lebih lambat.
  2. Sosial (social). Anak slow learner sering menghindari interaksi dengan anak-anak sebayanya, mereka lebih suka bermain dengan anak-anak yang lebih kecil.
  3. Kepribadian (personality). Tanda lainnya bisa tampak dari kemampuan meregulasi emosi yang tampak kurang. Anak slow learner biasanya cepat marah, mudah frustrasi, dan sulit mengontrol emosinya.
  4. Pendidikan (education). Ciri lain anak slow learner yang lain adalah mereka cenderung sulit dan lambat untuk memahami informasi yang diberikan. Mereka mungkin termasuk cerdas, tapi butuh waktu yang lebih lama untuk memahami sebuah konsep.

BACA JUGA: 7 TANDA ANAK SIAP SEKOLAH, BUKAN CUMA DARI UMUR!

Penyebab Anak Slow Learner

Lantas apa sih yang membuat beberapa anak belajar lebih lambat, sementara anak-anak lain dengan mudah menangkap informasi yang diberikan? Berikut ini adalah beberapa penyebab yang membuat anak menjadi pembelajar yang lambat.

1. Rendahnya Motivasi

Setiap anak bisa memiliki motivasi belajar dan daya juang yang berbeda-beda. Nah, anak-anak slow learner cenderung memiliki motivasi dan semangat belajar yang rendah. Mereka biasanya tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu—meski juga bisa secara umum.

2. Masalah Kesehatan

Penyebab lain yang membuat anak menjadi slow learner adalah karena mereka memiliki masalah kesehatan. Misalnya masalah penglihatan, pendengaran, atau masalah kesehatan lainnya yang membuat mereka kesulitan atau kurang percaya diri.

3. Masalah di Sekolah

Hal lain yang bisa menyebabkan anak lambat belajar adalah karena memiliki masalah di sekolah. Misalnya akibat perundungan, tindak kekerasan, atau kemungkinan keberpihakan guru terhadap siswa tertentu. Ini bisa menyebabkan masalah emosional yang berdampak pada kemampuan kognitifnya.

4. Minimnya Dukungan Orangtua

Orangtua yang terlalu protektif atau justru tidak peduli, bisa menjadi salah satu penyebabnya. Misalnya, ketika orangtua terlalu memberi banyak larangan sehingga membatasi anak untuk bereksplorasi. Sebaliknya, anak yang tidak atau  kurang mendapatkan dukungan orangtua, cenderung mengembangkan rasa rendah diri dan menurunkan kemampuan belajarnya.

5. Gangguan Belajar

Terakhir, penyebab anak menjadi slow learner adalah karena mereka memiliki gangguan belajar. Contohnya diseleksi yang membuat anak kesulitan membaca atau diskalkulia yang menyebabkan kesulitan berhitung.

BACA JUGA: BUKAN BODOH, ANDA HANYA PERLU TAHU CARA MELATIH FOKUS ANAK

Tips Menghadapi Anak Slow Learner

Karena kecepatan belajarnya “berbeda”, maka Mama perlu tahu bagaimana cara menghadapi anak slow learner sehingga bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk membantu mereka mengikuti materi pelajaran. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama dan para guru terapkan.

1. Berikan Motivasi

Menghadapi Anak Slow Learner

Memberikan motivasi adalah cara menghadapi anak slow learner yang cukup efektif. Ini bisa membangkitkan semangat belajarnya sehingga mereka akan berusaha lebih keras untuk memahami sebuah materi.

Dan ketika mereka berhasil, rayakan kemenangan kecil ini dengan apresiasi atau hadiah. Tak perlu sesuatu yang mahal, Mama bisa memberinya sticker atau hal sederhana tapi berharga lainnya.

2. Perbaiki Komunikasi dengan Anak

Cara lain yang perlu Mama lakukan adalah dengan memperbaiki pola dan intensitas komunikasi dengan anak. Bisa jadi, anak menjadi slow learner karena jarang diajak bicara atau mungkin Anda terlalu judgmental sehingga anak tidak bisa menyampaikan kebutuhannya.

Maka memperbaiki komunikasi bisa membantu Mama memahami apa yang menjadi kesulitan anak sekaligus mencari solusi untuk mengatasinya.

3. Sesuaikan Target dan Ekspektasi

Orangtua mana yang tak bangga kalau anaknya “pintar” dan berprestasi. Namun, bagi para orangtua dengan anak slow learner, sebaiknya Anda menyesuaikan target dan ekspektasi.

Bersikaplah realistis dan fokus pada kebutuhan anak. Jangan sekali-kali membandingkan mereka dengan teman-temannya sehingga anak hanya akan merasa semakin rendah diri dan tertekan. Sebaliknya, Anda bertanggung jawab untuk memahami apa yang bisa dicapai oleh anak-anak.

4. Samakan Visi dengan Guru dan Pengasuh

Mengetahui bahwa anak Anda adalah seorang slow learner, maka penting untuk mengomunikasikan ini dengan terbuka pada pasangan, guru di sekolah, guru les, pengasuh, atau pihak-pihak yang terlibat dalam pengasuhan anak.

Dengan begitu, lingkungan sekitarnya bisa memahami bahwa anak tersebut, membutuhkan cara dan waktu yang berbeda. Dengan begitu, seluruh pihak bisa menyelaraskan metode belajar secara efektif.

5. Jauhkan Distraksi

Menghadapi Anak Slow Learner

Cara menghadapi anak slow learner yang selanjutnya adalah dengan menjauhkan mereka dari distraksi yang membuat mereka kurang fokus menerima informasi.

Jika tanpa distraksi saja anak masih kesulitan, coba bayangkan bagaimana jika ada banyak gangguan di sekitarnya? Tentu saja ini bisa menurunkan kemampuan kognitif anak. Sebaliknya, ketika anak fokus pada satu hal, mereka akan lebih mudah memahami atau mempelajari sesuatu.

BACA JUGA: 10 MAINAN UNTUK MELATIH FOKUS ANAK, TERBUKTI EFEKTIF!

6. Coba Gaya Belajar yang Berbeda-beda

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Dan ini bisa memengaruhi kecepatan belajarnya. Contohnya, Mama tidak bisa memaksa anak kinestetik untuk duduk anteng mendengarkan gurunya menjelaskan atau membuat anak visual melakukan gerakan senam hanya melalui instruksi.

Maka, ada baiknya jika Mama mencoba beberapa gaya belajar yang berbeda untuk menemukan cara yang paling efektif.

7. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif

Terakhir, ciptakan suasana belajar yang kondusif. Baik itu di rumah maupun di sekolah.

Karena Mama tidak bisa berbuat banyak di sekolah, maka Mama bisa mendukung anak ketika mereka belajar di rumah. Misalnya menyediakan meja belajar sehingga mereka bisa belajar di tempat yang semestinya, menyediakan kebutuhannya, dan menciptakan suasana rumah yang hangat dan positif.

Mam, itulah beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk menghadapi anak slow learner. Untuk melatih fokusnya, Mama bisa menyewa beberapa mainan yang dibutuhkan di Mamasewa. Misalnya, balance bike, mainan edukatif, water play table, dan brakiasi. Yuk, segera buat pesanan dan kami akan segera mengirimnya ke alamat Anda!

Tinggalkan Balasan