Masalah keuangan menjadi hal krusial bagi banyak keluarga. Terkadang, masalahnya bukan soal berapa banyak, tapi bagaimana Mama bisa mengatur yang ada sehingga semua kebutuhan terpenuhi dan tetap bisa ditabung atau diinvestasikan sebagian. Mau tahu bagaimana tips mengatur keuangan keluarga yang bijak? Yuk, simak ulasannya di sini!

Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak

Setelah berkeluarga dan punya anak, Anda tentu membutuhkan lebih banyak biaya. Dalam hal ini pengaturan keuangan menjadi hal yang wajib dilakukan. Berikut adalah beberapa tips mengatur keuangan keluarga yang bisa diterapkan.

1. Saling Terbuka dengan Pasangan Soal Kondisi Keuangan

Tips Mengatur Keuangan Keluarga

Saling terbuka dengan kondisi keuangan masing-masing serta menyelaraskan visi keuangan keluarga adalah hal yang perlu Mama dan Papa lakukan. Bahkan sejak sebelum menikah. Lalu bagaimana kalau sudah terlanjur?

Tak ada kata terlambat. Komunikasikan kondisi finansial Anda sehingga Mama dan Papa bisa saling memahami kondisi masing-masing. Dengan begitu, perencanaan keuangan pun bakal lebih efektif dan realistis.

2. Buat Anggaran dan Pisahkan ke Rekening Berbeda

Tips mengatur keuangan keluarga yang selanjutnya adalah mengatur cashflow. Hitung berapa pendapatan yang masuk dan petakan kebutuhan yang harus dipenuhi tiap bulannya. Buat anggaran dan susun skala prioritas untuk masing-masing pos. Soal berapa proporsinya, setiap keluarga pasti memiliki kriteria idealnya masing-masing.

Nah, supaya antar pos tidak saling “mengganggu”, pisahkan rekeningnya. Mana rekening untuk kebutuhan bulanan, dana darurat, dana pendidikan anak, keperluan rekreatif, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengajarkan Anak Menabung, Mulai dari Sini!

3. Sebisa Mungkin Hindari Utang

Sebelum memutuskan untuk berutang, menggunakan kartu kredit, atau memanfaatkan fitur pay later, cek dulu kondisi keuangan Anda. Jika memang kebutuhan tersebut mendesak dan dana yang tersedia tidak cukup, Anda mungkin bisa mempertimbangkannya.

Namun, kalau salah satu dari dua syarat tersebut masih bisa “dikompromikan”, maka hindarilah utang sebisa mungkin. Entah itu kartu kredit, pay later, atau pinjaman online, ada bunga dan biaya yang perlu Anda perhitungkan. Tentu saja ini bisa menambah beban keuangan keluarga.

Menurut saran pakar keuangan, jangan sampai jumlah utang lebih dari 30 persen pemasukan bulanan ya, Mam.

4. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Tips mengatur keuangan keluarga selanjutnya adalah bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ini dimulai dengan membangun mindset bahwa setiap kebutuhan pasti memiliki prioritas dan harus bisa dibedakan dengan keinginan.

Jika kebutuhan sifatnya tidak bisa ditunda dan harus dipenuhi, keinginan adalah “suplemen” yang tidak harus dipenuhi (saat itu juga).

Maka, ketika Mama dihadapkan pada kebutuhan vs keinginan, pastikan Mama lebih memprioritaskan kebutuhan, ya!

5. Kurangi Belanja yang Tidak Perlu

Tips Mengatur Keuangan Keluarga

Tips terakhir dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah mengurangi belanja yang tidak diperlukan. Buat apa membeli buah-buahan segar mahal di supermarket jika hanya jadi pajangan di kulkas lalu dibiarkan busuk—ujung-ujungnya dibuang juga.

Untuk menyiasati ini, Mama bisa membuat meal prep dan melakoni gaya hidup frugal living kalau mau.

Selain itu, orangtua seringkali bersikap impulsif jika menyangkut anak-anaknya. Misalnya saja soal mainan. Ketika anak meminta atau ada mainan yang menurut Mama bagus, Mama buru-buru membelinya. Padahal, sebenarnya ada alternatif lain yang bisa Mama pilih, yaitu dengan menyewanya di Mamasewa.

Di sini bukan hanya ada mainan anak, tapi juga berbagai kebutuhan seperti stroller, tempat tidur bayi, kursi makan, pompa ASI, dan peralatan-peralatan lain yang masa pakainya cuma sebentar. Makanya, daripada beli dan cuma menuh-menuhin rumah, sewa aja di www.mamasewa.com

Tinggalkan Balasan