Film “Home Sweet Loan” sering menjadi perbincangan hangat di media sosial belakangan ini. Selain ceritanya yang sangat relevan dengan dunia nyata, film bergenre drama keluarga ini juga menyisipkan banyak pelajaran parenting.
Film ini berkisah tentang Kaluna (Yunita Siregar), seorang pekerja kantoran dari keluarga kalangan menengah yang memperjuangkan mimpinya.
Meskipun bertitel sebagai anak bungsu, Yuna merupakan sandwich generation yang harus membiayai dan menanggung semua kebutuhan keluarga besarnya dengan penghasilannya yang cuma Rp6 juta per bulan.
Ditambah dengan masalah utang keluarganya yang membuat Kaluna harus rela mengubur impiannya setelah susah payah mengumpulkan uang untuk membeli rumah impiannya.
Pelajaran Parenting “Home Sweet Loan”
Dari film “Home Sweet Loan”, Mama sebenarnya bisa mengambil banyak pelajaran parenting yang penting untuk keluarga dan anak. Berikut beberapa diantaranya.
1. Orang Tua Harus Adil pada Semua Anak
Di film “Home Sweet Loan”, Kalana si anak bungsu yang biasanya paling dimanja dalam keluarga, justru harus menjadi sandwich generation. Padahal, biasanya “tugas” tersebut ditanggung oleh anak tertua.
Namun, apa pun urutan kelahirannya, tidak seharusnya ada anak yang memiliki beban lebih besar daripada anak lainnya.
Jika anak-anak harus membantu orang tuanya dari segi ekonomi, pastikan anak mendapatkan tanggungan yang sama. Jangan ada yang dijadikan “anak emas” atau “anak tiri”.
Kuncinya adalah dengan bersikap adil pada semua anak, tak peduli apakah dia anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu. Pastikan mereka diperlakukan dengan sama.
BACA JUGA: Sudah Jadi Orangtua, Gen Z Pilih Terapkan Pola Asuh Ini!
2. Keuangan Keluarga Harus Dikelola dengan Baik
Salah satu konflik di film yang mungkin juga dirasakan oleh banyak orang adalah persoalan utang keluarga. Dalam film itu diceritakan bagaimana utang pinjaman online menghancurkan kehidupan keluarga Kaluna, khususnya kehidupan pribadi Kalana.
Dari film “Home Sweet Loan” Mama bisa mendapatkan pelajaran parenting bahwa membesarkan anak butuh perencanaan dan kesiapan finansial yang baik.
Bukannya menyelesaikan masalah, utang justru bisa menambah masalah. Bahkan, bukan tidak mungkin anak juga akan terkena dampaknya, baik secara langsung maupun tidak.
Jadi, Mama dan Papa harus tahu cara mengelola keuangan keluarga dengan baik. Pastikan Mama mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan dan dana darurat.
3. Harus Ada Dukungan Emosional dalam Keluarga
Seharusnya, rumah menjadi tempat paling aman dan nyaman untuk semua anggota keluarga. Namun, ini tidak bisa terjadi tanpa adanya dukungan emosional di dalamnya.
Memerikan bdukungan emosional pada anak bisa memperkuat hubungan anak dan orangtua, melatih anak berkomunikasi dengan efektif, serta meningkatkan ketahanan mental dan emosionalnya.
Jika sejak kecil anak terbiasa mendapatkan dukungan secara emosional dari orangtuanya, secara tidak langsung mereka akan melakukan hal yang sama pada Mama dan Papanya.
4. Miliki Lingkungan Pertemanan yang Sehat
Meskipun ditempa oleh berbagai ujian hidup, tetapi ada satu yang mungkin harus disyukuri Kaluna, yaitu memiliki sahabat yang selalu mendukungnya, bahkan di saat yang paling sulit.
Sahabat bisa membuat Kaluna tetap tertawa, meluapkan perasaan, dan memberikan dukungan tanpa syarat.
Selain Mama yang juga perlu memiliki sahabat, ajarkan juga kepada anak agar dia memiliki lingkungan pertemanan yang sehat. Beritahukan teman atau sahabat seperti apa yang harus dimilikinya dan jenis orang seperti apa yang sebaiknya tak perlu dijadikan teman.
Ada beberapa manfaat yang dirasakan anak jika memiliki teman atau sahabat, yaitu meningkatkan kepercayaan diri, belajar cara mengatasi konflik, memberikan rasa aman, dan melatih keterbukaan.
BACA JUGA: 5 Bahaya Lazy Mind pada Orangtua, Awas Gagal dalam Mengasuh Anak!
5. Belajar Ketekunan dan Frugal Living dari Kaluna
Hal positif yang bisa dipelajari dari seorang Kaluna adalah ketekunannya, khususnya dalam menjalani hidup dengan gaya frugal living.
Frugal living yang dilakukan Kaluna juga bisa diterapkan kepada anak-anak. Beri contoh dan ajarkan pada mereka untuk menghemat pengeluaran, apalagi untuk hal-hal yang tidak penting.
Ajak anak untuk hidup sesuai dengan kebutuhan prioritas dan bukan berdasarkan FOMO.
Salah satu cara menghemat pengeluaran adalah dengan menyewa berbagai perlengkapan anak daripada membelinya. Dengan menyewa, Mama bisa menggunakannya hanya saat dibutuhkan dan mengembalikan setelah tak lagi memerlukannya.
Jadi, Mama tidak membuang-buang uang membeli barang yang penggunaannya tidak lama.
Misalnya saja mainan. Di Mamasewa, ada berbagai jenis mainan yang bisa disewa berdasarkan usia anak. Ada mainan pembelajaran dan edukasi, perosotan dan ayunan, hingga motor dan mobil aki yang bisa disewa sesuai dengan waktu yang Mama inginkan.
Itulah beberapa pelajaran parenting yang bisa didapatkan dari film “Home Sweet Loan”. Meski cerita fiksi, tetapi Mama bisa mendapatkan hikmah positif dari film tersebut, ya.
-
Baby Einstein Around We Grow 4in1 Baby Walker & Activity TableRp11.667 / Hari
-
Bright Starts Finding Nemo Sea Activity JumperRp8.055 / hari
-
Parklon Fun Slide – Green OrangeRp5.803 / Hari
-
Bright Starts Jumperoo Minnie Mouse Peekaboo Activity JumperRp7.500 / Hari
-
Baby Einstein Neighborhood Symphony Activity JumperooRp8.055 / Hari
-
Babyelle Jungle Baby Jumperoo – OrangeRp5.555 / Hari
-
Little Tikes 3 Foot TrampolineRp6.250 / Hari
-
Doona Liki Trike S1 – Red FlameRp14.642 / Hari
-
Parklon Big Castle 3in1 Fun Slide & Swing – ToscaRp11.428 / Hari
-
Fisher-Price Deluxe Kick & Play Piano GymRp5.416 / Hari
-
Doona Liki Trike S1 – Grey HoundRp14.642 / Hari
-
Hobby Tree Kids Slide Pirate ShipRp13.809 / Hari
-
Parklon Elephant Fun SlideRp7.857 / Hari
-
Bright Starts Hide n Spin MonkeyRp3.666 / Hari
-
Ayunan dan Seluncuran Labeille Kangaroo Slide and Swing – BrownRp9.285 / Hari
-
Labeille Luxury London Bus Slide and Swing – RedRp9.285 / Hari
-
Grow N Up Splash N Wavy SlideRp5.000 / Hari
-
Parklon Fun Slide – BlueRp5.803 / Hari