Mama pernah dengar apa itu intrusive thought pada ibu hamil? Misalnya saja beberapa pemikiran seperti ini:
“Bagaimana kalau aku nanti nggak mau menggendong bayiku?”
“Bagaimana kalau bayi aku menangis semalaman dan aku nggak dengar?”
“Bagaimana kalau aku jatuh dari tangga saat menggendong bayi?”
Ini hanyalah beberapa contoh pikiran mengganggu yang biasa dialami Mama saat hamil dan setelah melahirkan. Mengapa ini bisa terjadi? Apakah ini berbahaya dan bagaimana cara mengatasinya? Baca penjelasannya di sini ya, Mam!
Apa Itu Intrusive Thought pada Ibu Hamil?
Intrusive thought atau pikiran yang mengganggu adalah pikiran yang tidak diinginkan atau unwanted thought—biasanya tentang bayi atau anak—yang tiba-tiba terlintas dan entah dari mana datangnya.
Pikiran ini sering mengganggu atau menjengkelkan dan tidak sejalan dengan apa yang Mama inginkan untuk buah hati. Ini terjadi begitu saja dan muncul di pikiran tanpa tanda-tanda.
Menurut terapis kesehatan mental, Kate Borsato, penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 95 persen ibu mengalami hal ini! Jadi soal ini, Mama tidak sendirian, ya!
Apa yang Jadi Penyebabnya?
Dalam penelitian yang dilakukan Dr. Nichole Fairbrother dan Dr. Jonathan Abramowitz untuk mencari penjelasan intrusive thought pada ibu hamil, dikatakan bahwa sebagian besar orang sebenarnya mengalami pemikiran negatif tersebut.
Namun, yang membedakan dengan ibu hamil dan ibu baru melahirkan adalah meningkatnya rasa tanggung jawab untuk melindungi anak-anaknya agar tetap aman.
Terlebih ketika si kecil sudah lahir, bayi yang baru lahir ini sangat bergantung pada orangtuanya, terlebih ibunya, agar tetap sehat dan aman. Nah, sebagai ibu, Mama memiliki naluri melindungi yang sangat kuat dan kadang bisa memicu stres.
Di samping itu, ibu hamil dan ibu baru lebih rentang mengalami stres karena dipicu oleh beberapa hal berikut ini:
- Kurang tidur
- Perubahan nafsu makan
- Perubahan rutinitas sehari-hari
- Perubahan hormonal
- Lebih sedikit waktu untuk mengejar hasrat dan perawatan diri.
- Perubahan kesehatan seksual
- Pergeseran tanggung jawab
BACA JUGA: SERUPA TAPI TAK SAMA, INI PERBEDAAN BABY BLUES DAN DEPRESI PASCA MELAHIRKAN
Cara Mengatasi Intrusive Thought pada Ibu Hamil
Berikut adalah langkah demi langkah yang cepat tapi efektif untuk mengelola pikiran yang mengganggu sehingga Mama dapat melanjutkan hidup dan menikmati waktu dengan keluarga.
1. Hindari Mengartikan Pikiran Tersebut
Masalah dengan pikiran yang mengganggu adalah bahwa begitu sering orang yang mengalaminya memberi makna terhadap pemikiran tersebut.
Padahal, dengan mencurahkan energi ke dalamnya—seperti mempercayai atau mengkhawatirkan apa artinya pikiran tersebut di masa depan, itu justru akan memperburuknya dan menjadi lebih sulit untuk dihadapi.
Jadi, saat mengalami intrusive thought pada ibu hamil, jangan mengartikannya dan ingatkan diri sendiri bahwa itu adalah hal normal.
2. Pelajari Tentang Intrusive Thought
Hal pertama yang sebaiknya Mama lakukan adalah mendidik diri sendiri tentang pikiran yang mengganggu. Semakin Mama mampu memahami apa yang terjadi, semakin sedikit ketakutan dan kekhawatiran yang akan dirasakan.
Setelah memahami bahwa apa yang dirasakan Mama cukup umum, intrusive thought bisa mulai memudar.
3. Fokus di Masa Sekarang
Langkah selanjutnya adalah fokuskan perhatian pada saat ini atau sering disebut dengan mindfulness. Dengan begitu, Mama jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal lain.
Cobalah mengelola pikiran yang tidak menyenangkan dengan mengalihkan fokus ke saat ini. Mungkin Mama perlu beberapa latihan di awal, misalnya dengan pergilah ke depan rumah atau ke ruangan lain atau tuangkan secangkir kopi untuk diri sendiri.
Intinya adalah untuk menaruh energi ke dalam apa pun yang terjadi dan dilakukan saat ini.
4. Perhatikan Konten yang Dilihat
Berbeda dengan saat masing single dan belum punya anak, Mama perlu memperhatikan apa yang masuk ke dalam hidup. Jika konten-konten tertentu dapat menciptakan pikiran yang mengganggu, maka jangan dilihat.
Sadarilah apa yang membuat kesehatan mental lebih buruk dan buat batasan. Tidak apa-apa melindungi diri sendiri terutama selama kehamilan dan pascapersalinan.
Kapan Mama Harus Mencari Bantuan?
Tanda utamanya adalah ketika Mama mulai berpikir bahwa tidak apa-apa kalau intrusive thought itu benar-benar terjadi, atau malah ingin itu terjadi, atau jadi memiliki keinginan untuk menyakiti bayi yang baru lahir. Kalau sudah begini, penting bagi Mama untuk mendapatkan bantuan dokter atau terapis.
Namun, jika Mama tidak menginginkan apa yang ada dalam intrusive thought terjadi, maka kemungkinan besar itu adalah gejala kecemasan.
Meski begitu, jika pemikiran sudah mulai yang mengganggu dan sulit untuk dikelola, membuat Mama merasa kesal, dan berpikiran buruk sepanjang waktu, ini tanda untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang tercinta.
Supaya pikiran Mama tidak semakin menjadi-jadi karena perlengkapan kelahiran si kecil belum siap, buruan deh klik Mamasewa untuk menemukan berbagai peralatan untuk Mama dan si kecil. Mulai dari prenatal education, pompa ASI, sampai baby bouncer.
Semua produk tersebut bisa disewa dengan harga terjangkau dan dalam jangka waktu yang diinginkan. Jadi, tak perlu lagi memiliki intrusive thought pada ibu hamil yang bisa menyiksa Mama, ya!