Pola asuh anak usia dini penting Mama ketahui sebagai orang tua. Hal ini akan membantu tumbuh kembang anak ketika ia beranjak dewasa. Sebenarnya pengasuhan yang baik juga akan menghasilkan anak yang berkarakter.
Ada banyak pola pengasuhan yang bisa Mama terapkan untuk membuat karakter yang baik. Pola pengasuhan ini sebenarnya lebih kepada interaksi yang baik antara ibu, ayah, dan juga anak.
Komunikasi adalah jalan utama untuk menerapkan pola asuh terbaik. Selain itu juga, jangan terlalu menekan anak dan juga jangan membebaskannya sebebas-bebasnya. Berikan perhatian yang anak butuhkan dalam porsi cukup.
Cara ini memang tidak mudah, akan tetapi ada beberapa teori yang bisa orang tua terapkan untuk bisa membentuk karakter anak dengan pola asuh yang baik. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui seluk beluknya.
Pengertian Pola Asuh Anak Usia Dini
Mungkin Mama dan Papa akan bertanya–tanya. Apa itu pola asuh anak usia awal?. Pola asuh anak adalah sebuah proses yang bertujuan untuk dapat meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, finansial, dan intelektual.
Hal ini akan menjadi tanggung jawab orang tua yang melahirkan dan juga mendidiknya hingga dewasa dan siap memasuki dunianya sendiri. Semua orang tua memiliki berbagai pola pengasuhan yang berbeda.
Setiap orang tua tentunya memiliki hak tersendiri untuk menerapkan pola asuh yang diinginkannya. Ada beberapa jenis pola asuh anak seperti otoriter, permisif, autoritatif, dan masih banyak yang lainnya.
Apapun gaya pengasuhan yang Mama ingin lakukan tentu tidaklah salah. Hanya saja memiliki berbagai dampak yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pola asuh tentunya akan berpengaruh pada karakter anak kedepannya.
Jenis Pola Asuh Anak
Ada berbagai jenis pola asuh dan bisa menerapkannya untuk perkembangan si kecil. Pola asuh yang tepat tentu akan dapat menjaga kesehatan mental dari si anak sehingga bisa berkembang dengan optimal menjadi dewasa.
Kondisi ideal mungkin memang tidak mungkin 100% dilakukan karena banyaknya faktor lain yang menghambat. Akan tetapi, orang tua bisa melakukan berbagai pola asuh yang cocok untuk anak.
Beberapa jenis pola asuh tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cara Permisif
Pengertian pola asuh anak usia awal secara permisif adalah dengan memprioritaskan kenyamanan sehingga layaknya bersikap sebagai teman kepada anak. Sehingga, anak merasa nyaman untuk berbagai cerita dan sebagainya.
Image by Freepik
Biasanya anak jarang mendapatkan hukuman apabila melakukan kesalahan, dan cenderung memiliki sifat manja dengan cara ini. Orang tua menjadi lemah dan cenderung memanjakan anaknya.
Beberapa sifat yang terjadi, apabila menggunakan pola asuh ini biasanya anak menjadi tidak mandiri, kontrol diri yang kurang baik, impulsif, agresif, egois, mendominasi, dan berbagai sifat yang lebih menonjolkan diri sendiri.
2. Cara Otoriter
Kebalikan dari cara asuh permisif, maka ada sebuah cara atau pola asuh otoriter. Orang tua memiliki kontrol yang sangat tinggi terhadap anaknya sehingga ia tidak memiliki ruang dalam mengekspresikan dirinya sendiri.
Image by Freepik
Biasanya orang tua akan memberikan berbagai larangan dan juga perintah yang sangat ketat dalam menerapkan disiplin anak. Tidak jarang bahkan memberikan hukuman fisik apabila anak tidak menurut.
Beberapa dampak yang timbul dari pola asuh anak usia dini dengan cara otoriter adalah anak menjadi takut salah, tidak bisa mengambil keputusan sendiri, tidak berani menyampaikan pendapat, merasa rendah diri, dan lain sebagainya.
3. Cara Neglectful
Mungkin Mama dan Papa agak bingung dengan pola ini karena biasanya orang tua cenderung bersikap acuh terhadap anaknya. Mereka tidak memberikan batasan yang tegas tentang hal yang boleh dan juga tidak boleh.
Selain itu dalam taraf ekstrim bahkan juga bisa tidak memperhatikan kebutuhan anak, tidak terlibat dalam kehidupan anak, dan yang lainnya. Biasanya orang tua yang seperti ini mengalami masalah mental.
Atau bahkan mengalami hal yang sama semasa kecilnya. Sehingga anaknya menjadi kurang percaya diri, tidak mampu mengatur emosi, rendah diri, impulsif, dan juga seringkali kelihatan tidak bahagia.
4. Cara Otoritatif
Cara ini berbeda dengan otoriter, mungkin cara ini termasuk yang terbaik dalam perkembangan pola asuh anak usia awal menurut para ahli. Orang-orang sering menyebutnya sebagai cara demokratis.
Komunikasi dua arah antara anak dan orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang si anak. Orang tua biasanya bersikap mendengarkan anak, responsif, dan juga mampu menjelaskan hal yang boleh dan tidak boleh secara bijaksana.
Anak akan memiliki sifat yang mampu berinteraksi dengan orang lain, mampu mengendalikan diri, memiliki keterampilan sosial yang baik, tidak menunjukkan kekerasan, dan juga mampu bekerjasama dengan orang lain.
Perilaku Orang Tua untuk Pola Asuh Anak Usia Dini
Setelah mengetahui cara terbaik untuk mengasuh anak, mungkin ada beberapa kondisi dan juga perilaku dari orang tua yang bisa Mama terapkan untuk anak-anak. Beberapa perilaku tersebut adalah:
1. Berikan Contoh yang Baik
Pada umumnya anak-anak akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Misalnya saja apabila Mama memberikan instruksi untuk tidak bermain ponsel terlalu sering. Maka dari itu, sebagai orang tua juga harus memberikan contoh yang baik.
Seharusnya tidak bermain ponsel juga terlalu lama, apapun alasannya. Maka dari itu, anak akan mengikuti orang tua dengan senang hati. Selain itu, juga bisa memberikan berbagai alternatif kegiatan menarik lainnya misalnya mengobrol.
2. Ajarkan Sopan Santun
Mama dan Papa tidak dapat memungkiri bahwa kita hidup bersama dengan orang lain. Untuk itu, norma kesopanan sangat penting dalam perkembangan hidup anak kedepannya.
Pola asuh yang baik untuk anak usia dini, dapat mempraktekkan misalnya untuk mengajarkan pengenalan sopan santun pada orang lain dan juga orang yang lebih tua. Ajarkan untuk mengucapkan salam, berkata terima kasih, tolong, dsb.
3. Ajarkan Kedisiplinan
Disiplin adalah pangkal dari semua kebiasaan hidup dari semua anak dan terbawa hingga dewasa. Untuk itu, penting mengajarkan tentang kedisiplinan yang baik kepada anak-anak.
Misalnya saja bisa memberikan berbagai contoh mendidik seperti membersihkan tempat tidur, menempatkan barang pada tempatnya, dan juga merapikan semua barang-barang atau mainan setelah menggunakannya.Â
Image by Freepik
Dengan pendidikan disiplin ini, maka akan terbawa hingga dewasa. Untuk itulah sebagai orang tua juga harus memberikan contoh kedisiplinan untuk anak. Sehingga, nantinya saat dewasa anak bisa lebih mandiri.
4. Ajak Bermain dengan Permainan yang Mendidik
Bermain dapat menjadi salah satu cara dan juga media untuk dapat membantu tumbuh kembang sebagai bagian dari pola asuh anak. Tentunya berikan permainan yang mendidik untuk tumbuh kembang anak.
Misalnya Mama bisa memberikan permainan puzzle, lego, building block, dan lain sebagainya. Kami menyewakan berbagai produk permainan yang menarik untuk membantu tumbuh kembang anak dengan pola asuh anak berdasarkan usia.
Mama bisa mengunjungi https://mamasewa.com/ untuk melihat berbagai produk menarik yang kami tawarkan. Selain permainan, juga tersedia berbagai peralatan lainnya untuk kebutuhan pola asuh anak usia dini.