Seiring dengan pertumbuhannya, anak mulai mengembangkan kemampuan baru. Salah satunya adalah menggunakan toilet. Toilet training untuk anak 3 tahun umumnya dimulai saat anak bisa mengendalikan kebutuhan buang air.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), keberhasilan toilet training bukan hanya tentang kemampuan teknis. Akan tetapi juga mengenai pemahaman anak tentang penggunaan toilet.
Image by Freepik
Setiap anak belajar dengan cara yang berbeda. Jadi Mama bisa menggunakan pendekatan yang sesuai. Namun, yang terpenting adalah mengenali isyarat dan kesiapan anak, konsistensi, serta menghindari pemaksaan.
Tanda Siap Toilet Training untuk Anak 3 Tahun
Toilet training anak adalah latihan untuk mengajarkan anak melakukan buang air secara mandiri di tempat yang tepat. Setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda untuk menjalani toilet training.
Sebelum memulai toilet training, penting untuk memastikan bahwa anak telah siap latihan buang air pada tempatnya. Biasanya si kecil mulai menunjukkan tanda-tanda kesiapan tersebut antara usia 22-24 bulan.
Mama perlu mengenali tanda-tanda anak siap untuk toilet training. Berikut beberapa tandanya.
1. Jarang Mengganti Popok
Ketika anak mulai bisa menahan buang air kecil selama satu atau dua jam, tandanya mereka telah mengembangkan kontrol kandung kemih. Itu artinya, fisik si kecil siap untuk toilet training.
2. Rutinitas Buang Air Besar yang Teratur
Anak mulai menunjukkan pola buang air besar yang lebih teratur. Tandanya, kemungkinan besar anak siap untuk menggunakan toilet. Penting bagi Mama dan Papa untuk senantiasa mengamati rutinitas BAB anak.
3. Minat Belajar
Anak menunjukkan minat dan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang terkait dengan kamar mandi. Misalnya mengikuti orang dewasa ke kamar mandi, meniru tindakan, dan menunjukkan minat pada etiket kamar mandi.
4. Kemandirian dalam Menyatakan Keinginan
Anak mampu mengekspresikan keinginan untuk buang air besar atau kecil. Bisa juga dengan menunjukkan ketidak inginan untuk menggunakan popok.
5. Kemampuan Mengenakan dan Melepas Pakaian Sendiri
Kemampuan anak untuk mengenakan dan melepas pakaian sendiri ini terkait dengan kesiapan toilet training. Tanda ini menunjukkan perkembangan kemandirian dan keterampilan motorik yang diperlukan dalam menjalani proses toilet training.
Image by Freepik
Itu dia beberapa tanda anak siap menjalani toilet training. Pentingnya toilet training untuk anak ini dapat melatih kemandirian dan kedisiplinan bagi anak.
Dengan memperhatikan tanda-tanda tersebut, Mama bisa lebih paham kesiapan anak sebelum memulai toilet training.
Cara Melatih Toilet Training untuk Anak 3 Tahun
Setelah anak menunjukkan beberapa tanda kesiapan, penting bagi Mama untuk mempersiapkan dan mengajarkan anak dalam fase transisi menggunakan toilet. Dalam fase ini, Mama dapat melakukan beberapa cara toilet training untuk anak berikut.
1. Latihan Duduk di Atas Dudukan Toilet
Pertama, Mama bisa melatih hal sederhana. Misalnya mengajari anak untuk duduk atau berjongkok jika menggunakan toilet jongkok. Lakukan latihan ini beberapa kali sehari setidaknya selama 2-3 menit hingga anak terbiasa.
Meskipun anak belum ingin buang air, latihan ini membantu mereka menemukan posisi yang nyaman di atas toilet. Dengan konsistensi dan waktu yang diberikan, anak akan merasa lebih akrab dan terbiasa dengan penggunaan toilet.
Selama proses ini, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan positif kepada anak agar si kecil merasa nyaman. Hingga akhirnya anak akan terdorong untuk melanjutkan toilet training.
2. Tunjukkan Cara Buang Air di Toilet
Melalui kemampuannya meniru, Mama dapat mengajarkan cara jongkok, menyeka, dan menyiram kepada anak. Untuk melakukan ini, Mama perlu mendemonstrasikannya secara langsung di kamar mandi.
Penting untuk tetap konsisten dalam menjelaskan dan mencontohkan langkah-langkah tersebut. Pastikan untuk melakukannya dengan perlahan agar anak dapat dengan mudah memahaminya.
Dengan memberikan contoh langsung, anak akan lebih mudah memahami bagaimana menggunakan toilet dengan benar.
Jangan lupa untuk memberikan pengulangan dan penguatan positif dalam toilet training anak ini. Tujuannya agar anak semakin yakin dan terbiasa dengan tindakan tersebut.
3. Pakai Pakaian yang Mudah Dilepas
Agar proses toilet training lebih mudah, penting untuk memilih pakaian yang memfasilitasi anak dalam melepas dan mengenakan pakaian sendiri.
Memakai celana longgar dengan karet elastis di bagian pinggangnya memudahkan anak melepas dan memakai celana saat ke toilet.
Langkah ini memberikan mereka rasa kemandirian dan kepercayaan diri dalam mengelola kebutuhan buang air. Berbeda jika memilih pakaian yang sulit dilepas seperti jumper. Pakaian jenis ini menghambat kemampuan anak dalam menjalani toilet training.
Dengan memperhatikan pilihan pakaian, Mama memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak untuk merasa lebih mandiri. Ini merupakan salah satu langkah penting dalam memfasilitasi proses toilet training untuk anak 3 tahun.
Image by Freepik
4. Pilih Model Toilet Training yang Tepat
Pilihlah model toilet training yang tahan lama dan kuat. Hal ini karena beberapa anak bisa saja menolak menggunakan toilet training khusus. Si kecil kadang lebih memilih menggunakan toilet orang dewasa.
Jika demikian, Mama bisa membeli toilet khusus anak yang dapat dipasang di toilet orang dewasa.
Pastikan toilet tersebut memiliki ukuran yang stabil dan dilengkapi dengan kursi kecil di kaki. Tujuannya untuk membantu anak saat mengejan selama buang air besar.
Dengan memilih model toilet training yang tepat, Mama mampu membantu anak dalam mengatasi ketidaknyamanan atau keengganan terhadap toilet training.
Cara ini juga memfasilitasi proses pembiasaan si kecil menggunakan toilet yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya.
5. Terapkan Kebersihan
Cara melatih toilet training pada anak berikutnya tidak kalah penting, yaitu menerapkan kebersihan. Setelah anak buang air, pastikan untuk membersihkan area genitalnya menggunakan air, lalu siram toiletnya.
Pada awalnya, anak mungkin belum mampu membersihkan area genitalnya sendiri. Oleh karena itu, jangan memaksa anak untuk melakukan tugas ini sendiri.
Namun, penting untuk tetap memberitahu anak bahwa tahap ini merupakan bagian penting dalam mencegah penyebaran kuman.
Ajarkan juga kepada anak untuk selalu mencuci tangan setelah buang air. Dengan mengajarkan untuk menjaga kebersihan, Mama membantu menjaga kesehatan dan mencegah infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Dalam proses toilet training, mengajarkan anak tentang kebersihan langkah penting dalam mengembangkan kebiasaan yang baik sejak dini.
6. Bermain dengan Melibatkan Toilet
Langkah terakhir, Mama bisa mendorong anak untuk menggunakan toilet melalui permainan yang menyenangkan. Setiap kali anak menggunakan toilet, Mama memberikan poin atau apresiasi lain berupa bintang sebagai bentuk penghargaan.
Semakin banyak bintang yang dikumpulkan, semakin besar kesempatan bagi anak untuk mendapatkan hadiah yang diinginkan. Dengan cara ini, anak akan terstimulasi untuk menggunakan toilet lebih sering demi mengumpulkan poin atau bintang.
Image by Freepik
Permainan lain bisa dilakukan dengan cara menyenangkan melalui dongeng. Mama bisa memakai buku cerita atau boneka yang mengajarkan tentang penggunaan toilet.
Dengan mengenalkan konsep melalui cerita, anak dapat lebih memahami dan tertarik untuk mencoba toilet training.
Demikian sejumlah toilet training untuk anak 3 tahun yang bisa Mama terapkan. Penting untuk menjalani toilet training saat anak sudah siap. Tujuannya tentu untuk membangun kebiasaan dan melatih kemandirian anak dalam buang air di toilet.
Dalam menerapkan toilet training tersebut, bisa jadi Mama akan membutuhkan perlengkapan untuk si kecil. Baik toilet training maupun mainan, lebih hemat jika Mama menyewa perlengkapan tersebut kepada https://mamasewa.com.
Selain ekonomis dari segi biaya, terdapat banyak pilihan sehingga Mama bisa menyesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Selengkapnya dapat mengakses katalog pada website Mamasewa.