Bangun tengah malam untuk menyusui si kecil seringkali terasa amat melelahkan. Namun mendekati masa menyapih, kita menyadari betapa manisnya masa-masa menyusui si kecil. Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan nutrisi si kecil pun berubah. ASI yang tadinya cukup untuk mendukung pertumbuhannya kini sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah cara menyapih agar anak tidak rewel yang bisa Anda coba!
Waktu yang Tepat untuk Menyapih
Memang tidak ada batasan pasti kapan anak harus disapih. Namun WHO dan IDAI menganjurkan proses menyapih dimulai setelah anak berusia 24 bulan. Meski begitu, menyusui anak yang usianya lebih dari 2 tahun pun tetap boleh dilakukan.
Sebaliknya, proses menyapih juga bisa terjadi lebih cepat saat si kecil menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
- Mulai tidak tertarik saat menyusu
- Frekuensi menyusu semakin jarang
- Lama waktu menyusu semakin singkat
- Mudah terdistraksi saat sedang menyusui
- Tidak lagi bersemangat dan hanya bermain-main dengan payudara ibu
- Menyusu hanya untuk mendapat kenyamanan tapi tidak mengisap
Cara Menyapih agar Anak Tidak Rewel
Proses menyapih anak memang berbeda-beda. Ada yang tidak mau dengan sendirinya, butuh waktu beberapa hari, hingga berbulan-bulan lamanya. Banyak juga kejadian dimana justru ibunya yang belum siap menyapih si kecil. Itulah alasan kenapa menyapih bisa menjadi cerita yang sangat personal dan emosional. Pendekatan-pendekatan berikut ini, bisa menjadi tips buat Mama yang hendak menyapih si kecil.
1. Rutin Memberikan Pengertian (Sounding)
Jauh-jauh hari sebelum mulai menyapih, Mama bisa rutin memberikan si kecil pengertian bahwa mereka tidak selamanya bisa menyusu. Katakan juga alasan mereka harus berhenti menyusu bukan karena Mamanya tak sayang lagi tapi memang ASI sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Meski masih berusia 2 tahun, mereka bisa mengerti kok kalau sering di-sounding.
2. Lakukan Secara Bertahap
Lakukan proses ini secara bertahap, bisa dimulai dengan mengurangi durasi atau frekuensi menyusunya. Hal ini tidak hanya baik untuk si kecil tapi juga untuk Mama. Hal ini akan membantu Mama terhindar dari risiko payudara nyeri, bengkak, bahkan mastitis.
3. Perhatikan Respons Anak
Meski sudah rutin memberikan afirmasi dan sounding, Mama tetap perlu memerhatikan bagaimana respons si kecil. Ada yang bisa cepat menerima, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Kalaupun si kecil rewel, tetap bersabar dan evaluasi kembali cara menyapih Anda. Tak boleh ketinggalan, perhatikan kemungkinan adanya kondisi lain saat menyapih, misal anak tumbuh gigi, demam, dan sebagainya.
4. Kenalkan Anak Minum Susu dengan Gelas atau Sippy Cup
Selanjutnya, kenalkan si kecil cara minum susu dengan gelas, bantuan sedotan, atau sippy cup. Ini akan membantu mereka di masa-masa peralihan dari direct breastfeeding hingga sukses disapih.
5. Tawarkan Cemilan Kesukaannya
Karena frekuensi menyusu sudah mulai dikurangi, Mama perlu ‘mengganti’ asupan nutrisinya lewat cara yang lain. Misalnya dengan memberikan camilan kesukaannya di jam-jam sebelum jadwal si kecil biasanya menyusu.
6. Ubah Kebiasaan Sebelum Tidur
Cara selanjutnya adalah dengan mengubah kebiasaan sebelum tidur. Kalau selama ini si kecil terbiasa menyusu sampai tertidur, Mama perlu mengenalkan mereka bed routine yang baru. Misalnya memangku mereka sampai tertidur, membacakan buku, atau bernyanyi bersama. Selain itu, kalau si kecil terbangun di tengah malam untuk menyusu, cobalah untuk tidak langsung menyodorkan. Mama bisa menepuk-nepuk atau menggendongnya hingga tertidur kembali.
7. Ajak Si Kecil Aktif Beraktivitas di Siang Hari
Sebagai langkah awal, Mama bisa mulai menyapih si kecil saat siang hari. Caranya dengan mengalihkan perhatian si kecil dengan mengajak mereka banyak beraktivitas dan bermain bersama sehingga mereka lupa kalau biasanya di jam itu biasanya sedang menyusu.
Nah, supaya si kecil tidak bosan dengan mainan yang itu-itu saja, Mama bisa menyewa berbagai jenis mainan di Mamasewa. Ada balance bike, mobil aki, playhouse, perosotan, trampolin, brakiasi, dan banyak lagi lainnya. Soal harga Mama nggak perlu khawatir karena dijamin hemat di kantong!
8. Minta Bantuan Keluarga
Supaya proses menyapih berjalan lebih lancar, butuh kerjasama dan dukungan anggota keluarga lainnya. Misalnya dengan menidurkan anak, bergantian menggendong saat si kecil rewel, atau memberikan susu lewat botol saat anak ingin menyusu.
9. Sabar dan Konsisten
Sama seperti saat dulu pertama si kecil menyusu, proses menyapih juga tidak mudah bagi Mama maupun si kecil. Terlebih saat mereka mulai rewel. Itu sebabnya Mama dan Papa harus banyak-banyak bersabar dan konsisten saat menyapih. Meski melelahkan, jangan menyerah ya Mam karena anak bisa bingung kalau Mama tidak konsisten dalam proses menyapih.
Itulah beberapa tips menyapih agar anak tidak rewel dari Mamasewa. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama yang sedang dalam proses menyapih, ya!