Siapa sih orang tua yang tidak senang melihat anaknya makan dengan lahap dan bahagia? Tentu tidak ada, ya! Makanan bayi yang sehat menjadi sumber nutrisi penting yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang si kecil sejak bayi hingga balita.

Namun, orang tua pasti menemukan tantangan terbaru saat buah hati sudah berusia balita. Mulai dari pola makan yang berbeda, sudah mulai reaktif dan rewel, hingga variasi makanan yang harus kreatif namun juga tetap menyehatkan. Tidak semudah memberikan fast food dan snack saja, nutrisi yang masuk pun harus dipastikan sehat dan berkontribusi baik bagi tumbuh kembangnya!

Jika Ayah dan Bunda sedang menantikan dan mempersiapkan kebutuhan nutrisi si kecil yang beranjak balita, yuk kenali dulu mulai dari pola makan, nutrisi, hingga inspirasi makanan bayi sehat yang bisa dihidangkan menjadi kesukaan buah hati Anda!

makanan bayi

Pola makan balita yang bisa diterapkan

Saat buah hati beranjak balita, si kecil sudah mulai bisa memberikan reaksi terhadap beragam stimulus yang berbeda seperti televisi hingga rasa dari makanan tersebut. Jenis aktivitas pun juga akan menentukan bagaimana persepsi si kecil terhadap makanan.

Kabar baiknya, usia balita adalah usia emas untuk membiasakan si kecil makan secara sehat. Seperti apa ya kiatnya?

1. Menjaga jadwal makan

Si Kecil perlu belajar untuk menjaga jadwal makan dengan teratur sejak dini. Hal ini bisa membantu mereka untuk mengelola pola makan serta rasa lapar yang konsisten pada jam-jam tertentu. Lebih lanjut, pola ini juga membantu untuk menjaga berat badan, lho! Ini dikarenakan mereka bisa mengenali rasa lapar yang sesungguhnya dan kenyang dalam jangka waktu yang sesuai pula.

2. Snack tidak apa-apa, asal…

Mengkonsumsi snack bukan hal yang dilarang kok, Bunda! Bahkan snack pun juga disarankan sebagai pengganjal lapar di sela-sela jam makan. Namun yang perlu diperhatikan adalah jenis snack yang diberikan. Usahakan selalu memberikan snack berupa buah atau makanan bayi yang penuh serat dan air yang sehat dan mengenyangkan.

Contoh snack yang bisa diberikan adalah potongan buah, sayur rebus, keju, dan biskuit kecil.

3. Coba ajak si kecil duduk sendiri di kursi makan

Untuk melatih rasa tanggung jawab dan membiasakan makan, ajak si kecil untuk duduk di kursi makan yang sudah disediakan. Ini untuk melatih mereka fokus pada makan di saat mereka duduk di kursi makan. Ada banyak jenis kursi makan menurut usianya yang bisa kamu sewa di Mamasewa.

4. Biarkan si kecil berlatih tanggung jawab untuk makanannya

Anda bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bayi yang ada di piringnya, namun si kecil lah yang bertanggung jawab untuk porsi makannya. Biarkan si kecil mengatakan sudah atau selesai saat mengkonsumsi makanan yang disajikan. Mereka perlahan akan mengetahui kapan mereka akan lapar dan kapan kenyang.

5. Hindari makan sambil menonton tv

Televisi dan gadget bisa menjadi distraksi yang menyebalkan saat waktu makan. Suara dan tampilan ceria justru membuat si kecil tidak fokus dan melakukan apapun untuk menyudahi makan, termasuk GTM alias gerakan tutup mulut. Nah, biasakan untuk disiplin dalam memberikan gadget, ya! Buat kesepakatan mereka boleh untuk menonton setelah menyelesaikan makanan dengan sempurna.

6. Perlahan-lahan mengenalkan makanan sehat secara bervariasi

Jangan berharap si kecil akan langsung nafsu untuk mengkonsumsi semua jenis makanan bayi sehat, ya! Anda perlu bergiliran dan memvariasikan sajian, namun jangan langsung berharap akan segera habis. Biarkan lidah si kecil beradaptasi dan terbiasa dengan rasa satu makanan.

makanan bayi

Makanan bayi dan nutrisi apa saja yang dibutuhkan si kecil?

Ada beberapa nutrisi utama yang perlu dikonsumsi oleh si kecil. Secara umum, buah hati Anda membutuhkan sekitar 1000-1300 kalori. Namun hal ini juga harus dipenuhi dengan pola makan seimbang. Jadi jangan cuma menyajikan 1 jenis makanan seperti fast food dengan kalori tinggi, ya!

Garis besar makanan seimbang adalah mengandung karbohidrat, sayuran, buah, susu, dan daging atau protein. Anda bisa menemukannya dalam makanan-makanan di bawah ini:

1. Telur

Telur adalah bahan makanan yang dapat dikreasikan menjadi berbagai resep sajian yang bervariasi. Disamping mudah diolah, telur sendiri mengandung protein dan nutrisi lengkap yang seimbang. Konsumsi telur mampu meningkatkan konsentrasi dan menjaga kesehatan mata dengan kandungan karoten, lutein, dan zeaxanthin.

2. Daging

Daging sudah dikenal sebagai sumber protein hewani yang baik. Namun pastikan jika daging dimasak hingga matang agar tidak menyimpan bakteri, ya. Anda juga perlu memilih daging dengan lemak yang rendah agar si kecil mendapatkan manfaat besar dari proteinnya secara utuh. Anda cukup menyajikan 1 porsi daging saja dalam sehari, kok!

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan dan produk olahannya seperti tempe dan kacang hijau bisa menjadi sumber protein nabati yang bagus juga. Selain itu kacang-kacangan mengandung zat besi yang bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

4. Ikan

Menyajikan ikan membutuhkan persiapan yang matang. Pertama Anda harus memastikan jika ikan yang akan diolah adalah ikan dengan merkuri yang rendah, ya. Ini penting untuk menjaga kesehatan si kecil. Selain itu masaklah ikan dengan matang agar bakterinya tidak masuk ke tubuh buah hati Anda. Ikan memiliki protein yang baik dan omega-3 yang luar biasa manfaatnya. Cobalah memilih ikan air tawar yang lebih rendah kemungkinan alergi.

makanan bayi

5. Sayuran dan buah

Ini adalah jenis makanan yang paling sulit untuk diberikan kepada si kecil! Rasanya yang cenderung pahit dan tawar serta teksturnya yang berbeda dari daging. Jangan paksa si kecil untuk menghabiskan sayurnya. Anda bisa mencoba 1-2 jenis sayuran saja agar membiasakan lidahnya. Jangan lupa untuk tetap kreatif agar si kecil bisa mendapatkan manfaat sayuran dan buah, ya!

6. Karbohidrat

Karbohidrat yang di sini tidak melulu nasi, ya. Ayah dan Bunda bisa mencoba mengenalkan oat, ubi, roti, dan pasta. Karbohidrat menjadi sumber energi bagi balita dan Anda bisa mengolahnya menjadi berbagai ragam sajian yang tentu saja mengundang selera.

Perlu diperhatikan bahwa gandum sebaiknya tidak diberikan pada usia 2 tahun di bawah, sehingga Anda perlu menghindari bahan ini. Alasannya adalah agar si kecil tidak merasa kenyang sebelum nutrisi hariannya terpenuhi.

7. Susu dan olahannya

Susu adalah minuman primadona bagi balita! Selain mengandung kalsium dan zat besi, susu serta produk olahan seperti yoghurt memiliki vitamin A dan beragam manfaat untuk membantu tubuh melawan infeksi. Tidak hanya susu, Anda juga bisa memberikan keju sebagai variasi produk olahan bahkan susu soya alias kedelai, kok! Jangan lupa untuk memastikan susu yang dikonsumsi adalah hasil pasteurisasi, ya!

Itulah daftar gizi yang diperlukan oleh si kecil serta inspirasi bahan makanannya! Perlu diketahui bahwa si kecil mungkin akan merepotkan Ayah dan Bunda karena permintaannya yang bermacam-macam. Namun sekali lagi jangan patah semangat, ya! Anda bisa mengajarkan si kecil betapa menyenangkannya waktu makan apalagi didampingi kedua orang tua yang selalu menyayanginya!

Tinggalkan Balasan