mainan anak

Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cara bermain. Bahkan dikatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Tapi perlu diingat, bermain pada anak bukan hanya untuk senang-senang saja, bermain juga menjadi salah satu metode belajar terbaik bagi anak, terutama anak di usia 0-5 tahun. Dengan bermain, anak mampu mengasah kemampuan yang dimilikinya, seperti motorik halus, motorik kasar, kreativitas, empati, bahkan daya ingat. Agar manfaat bermain makin optimal, memberikan mainan anak anak yang tepat sesuai usianya sangat penting.

Saat ini sudah banyak tersedia mainan yang memiliki manfaat bagi perkembangan otak dan kreativitas. Tapi banyaknya pilihan mainan tersebut seringnya malah membuat orang tua bingung, karena tentunya Anda harus bijak dalam memilih mainan yang bersifat edukatif, aman, dan bermanfaat. Di samping itu, tidak sedikit mainan yang ternyata berdampak buruk bagi perkembangan kecerdasan anak. Wah, Anda harus lebih selektif, bukan? Tidak perlu bingung. Berikut kami berikan daftar cara memilih mainan untuk si Kecil yang aman dan bermanfaat untuk Anda:

Pilih mainan yang sesuai dengan usia

mainan anak

Anda harus ingat bahwa setiap anak pasti memiliki kemampuan dan pemahaman yang berbeda-beda di setiap tahapan usianya. Sehingga Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih mainan, dan harus disesuaikan dengan usia anak. Hal tersebut dilakukan agar anak bisa bermain sambil belajar dengan nyaman.

Awali membeli mainan anak yang bersifat sederhana

Membeli mainan untuk pertama kalinya kadang terasa sulit. Maka awali membeli mainan yang bersifat sederhana terlebih dulu. Jika perlu Anda tidak harus jauh-jauh datang ke toko mainan, karena Anda bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Anda bisa menyediakan mangkuk dan sendok, lalu biarkan anak Anda bermain menyendok apa saja atau memukul-mukulnya menjadi alat musik. Anda juga bisa menyediakan kertas putih polos dengan pensil atau crayon. Lalu bebaskan anak Anda membuat coretan apa saja. Anda juga bisa menyiapkan kertas-kertas origami atau kertas lipat berwarna-warni, yang bisa dibentuk menjadi beragam jenis hewan atau bentuk lainnya.

Perhatikan bahan mainan

Ketika akan membeli mainan untuk si Kecil, sebaiknya Anda perhatikan dulu bahan yang digunakan. Apakah sudah aman bagi anak Anda sesuai dengan usianya. Pilihlah bahan ramah lingkungan serta dapat didaur ulang, seperti kayu, bambu, kain, dan lain-lain. Hindari mainan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti material plastik berkualitas rendah yang mengandung PVC dan phthalates. Cek keterangan atau tanda peringatan pada mainan, agar Anda tidak salah pilih. Terakhir, pilih mainan dari bahan yang mudah dicuci, agar anak terhindar dari kuman dan kotoran yang menempel pada mainan.

Bebas dari magnet

Magnet termasuk benda yang berbahaya, karena bisa saja tak sengaja tertelan oleh anak Anda yang sedang asyik bermain. Anda perlu memperhatikan mainan si Kecil bebas dari magnet. Karena jika sudah tertelan, magnet bisa membahayakan kesehatan anak. Tentu Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Jadi, sebelum membeli mainan, benar-benar pastikan mainan si Kecil terbebas dari segala macam unsur magnet dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

Bersifat tahan lama

mainan edukasi anak

Sebaiknya Anda tidak membeli mainan untuk anak yang hanya bisa dimainkan sebentar saja. Selain karena alasan hemat, juga agar anak Anda bisa mengeksplor kemampuannya lebih lama lagi. Saat ini sudah ada banyak sekali pilihan mainan edukatif yang bisa tahan lama, bahkan bisa dipakai sampai anak tumbuh besar. Mainan tersebut misalnya, balok kayu, bola, mainan perlengkapan masak, papan gambar, alat-alat kerajinan tangan, dan lain-lain.

Menumbuhkan kreativitas anak

Mainan yang bersifat edukatif sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang anak. Karena idealnya, mainan anak yang bermanfaat adalah yang mampu mendorong eksplorasi anak secara aktif, menumbuhkan kreativitas, serta meningkatkan kecerdasan. Beberapa contohnya seperti flash card, buzz wire, permainan balok, gears, lego, dan puzzle.

Merangsang daya imajinasi

Sediakan mainan yang bisa merangsang daya imajinasi anak, seperti buku cerita atau boneka jari. Jika tidak, Anda bisa menyediakan barang-barang sederhana yang ada di rumah, seperti selimut, kursi, payung, dan lain sebagainya. Anda tidak perlu bingung jika anak Anda berbicara sendiri atau membuat simulasi dari barang-barang di sekitarnya, karena bisa jadi anak anak Anda sedang berimajinasi dengan dunianya. Jadi meski rumah menjadi berantakan, tidak apa-apa. Yang terpenting anak Anda bermain dengan senang dan tidak membahayakan dirinya.

Pilih mainan yang sesuai dengan lingkungan sekitar

mainan anak

Menyediakan mainan edukatif untuk anak, bisa Anda sesuaikan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal. Jika di sekitar Anda ada tersedia banyak tanah lapang, Anda bisa mengajaknya bermain sepeda atau layang-layang. Anda juga bisa menyediakan kincir angin yang bisa dimainkan bersama-sama. Atau Anda juga bisa melatih anak Anda untuk belajar berinteraksi dengan orang banyak, dengan cara mengajaknya bermain bersama anak-anak seusianya yang ada di lingkungan sekitar rumah Anda.

Jangan lupa bahwa orang tua adalah ‘mainan’ terbaik bagi anak

Terakhir, sebaik dan sebanyak apapun mainan yang tersedia, ayah dan ibu adalah ‘mainan’ terbaik bagi anak. Momen-momen bermain dan kehadiran orang tua bisa menjadi sarana untuk mempererat bonding dan kebersamaan. Bahkan hanya dengan sekedar menonton video bersama, membaca buku, atau bercanda sambil rebahan di kasur saja, komunikasi yang baik bisa terjalin. Sehingga bermanfaat bagi perkembangan mental dan pembentukan karakternya.

Yup, itu tadi cara memilih mainan yang aman dan bermanfaat bagi anak. Semoga bermanfaat, ya! Selamat mencoba.

Tinggalkan Balasan