Menjadi orang tua memang bukan pekerjaan yang mudah, ya! Mulai dari mempersiapkan kelahiran hingga memastikan nutrisi untuk tumbuh kembang si kecil. Tidak jarang Ayah dan Bunda menghadapi berbagai masalah seperti mulai dari keinginan si kecil yang bermacam-macam sampai penolakan si kecil, termasuk GTM. Penolakan GTM adalah upaya si Kecil menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidaksukaan terhadap asupan yang diberikan orang tua dengan gerakan tutup mulut.

Penolakan makanan ini sering disebut sebagai GTM atau gerakan tutup mulut. Banyak orang tua yang mati gaya menghadapi tingkah si kecil yang menolak makanan! Namun ternyata ada banyak bentuk penolakan serta alasan mengapa si kecil enggan untuk menghabiskan makanan di piring.

Sikap seperti ini pasti membuat Anda sebal dan marah. Namun jangan sampai Anda memaksa si kecil untuk membuka mulut dan apalagi sampai memarahinya, ya! Karena hal tersebut bisa berdampak pada ketakutan anak terhadap makanan bahkan membencinya, lho. Kali ini Mamasewa akan membantu Anda juga mengenali bagaimana cara untuk mengatasi GTM dengan ampuh dengan cara yang ‘ramah’ anak!

gtm

Penyebab buah hati melakukan GTM

Sebelum Anda menerapkan tips untuk mengatasi GTM, penting untuk memahami mengapa si kecil melakukan GTM. Ini berarti Anda bersimpati sekaligus cara untuk mendekatkan diri kepada si kecil.

1. Luka atau sakit di dalam mulut

Coba perhatikan mulut si kecil, apakah terdapat luka? Anda juga bisa memperhatikan dari cara atau kebiasaannya berbicara atau kebiasaan aneh seperti menggigit mulutnya. Jangan-jangan ada luka atau sakit di dalam mulut yang menyebabkan rasa tidak nyaman!

Contoh luka pada bagian mulut adalah sariawan, sakit gigi, luka tenggorokan, luka gusi, bahkan hingga tumbuh gigi! Jika sudah seperti ini maka konsultasikan pada dokter spesialis anak andalan Anda, ya!

2. Adanya pengalaman buruk dengan makanan

Jangan salah, si kecil sangat rentan untuk trauma terhadap makanan, lho! Si kecil tentunya masih tergolong baru dalam mengenali jenis-jenis makanan. Makanan pedas seringkali menjadi penyebab utama GTM karena rasa yang ‘melukai’ si kecil. Ada pula jenis makanan seperti asam atau bergas yang menyebabkan perut kembung, muntah, atau gangguan pencernaan lain.

3. Enggan dipaksa

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, hindari memaksakan makanan pada anak. Hal ini berakibat pada pengalaman negatif dan tidak menyenangkan sehingga anak akan enggan untuk mencicipi makanan hingga dewasa nanti.

4. Bosan dengan citarasa makanan

Jika si kecil tidak memiliki masalah di mulut atau makanan yang membuat trauma, maka kemungkinan besar buah hati Anda sedang bosan denga cita rasa makanan! Bukan berarti si kecil bosan dengan jenis makanan ya, tapi lebih kepada bosan dengan cita rasa yang monoton.

5. Adanya masalah klinis dan kondisi khusus

Kondisi seperti anoreksia fisiologis atau gangguan pencernaan akut wajib hukumnya untuk dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak, ya! Penanganannya pun membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.

Ciri-ciri Gerakan Tutup Mulut

Anda mungkin bingung membedakan kapan anak sedang GTM atau sedang tidak ingin makan.

Ciri-ciri utama GTM adalah si kecil memalingkan wajah dan menutup mulut ketika disodori makanan. Bahkan tidak jarang buah hati Anda akan menangis ketika sendok diarahkan ke mulutnya! Hal ini bisa terjadi terus menerus apalagi jika ditawari makanan yang sama.

Nah jika sudah tahu ciri-cirinya, mari kita bahas bagaimana cara untuk mengatasi GTM dengan aman dan nyaman!

1. Ajak anak berolahraga

Jika si kecil menolak untuk diberi makanan, bisa jadi dia juga sedang tidak dalam kondisi yang benar-benar lapar. Solusinya adalah mengajak si kecil beraktivitas sehingga energi yang ada di tubuh teralihkan untuk berolahraga.

Dengan terkurasnya energi si kecil, maka bukan tidak mungkin si kecil akan merasa lapar dan meminta makanan kepada Anda!

2. Biarkan si kecil yang meminta

Kunci dari mengatasi GTM adalah tidak memaksa. Dengan kata lain, biarkan si kecil bertanggung jawab atas waktu makannya. Jika si kecil memilih makan nanti, biarkan saja. Nantinya saat lapar, buah hati Anda akan perlahan mendekati dan meminta makanan pada Anda. Bagaimana pun, mereka tidak mau kelaparan, kok!

3. Hindari snack!

Ini tips yang sering disepelekan oleh para orang tua. Anak belum bisa membedakan makanan yang bergizi dan tidak. Jika Anda sudah menerapkan 2 tips di atas tapi Anda justru memberikan snack sebagai kompensasi kelaparan, maka si kecil justru memanfaatkan hal ini sebagai cara untuk mendapatkan snack dan bukan makanan. Anda akan semakin kesulitan, tentunya!

4. Jangan membiarkan si kecil mencicipi junkfood

Junk food sebaiknya dihindari karena memiliki cita rasa yang berbeda dibanding makanan pada umumnya. Rasa yang lezat bukan berarti gizinya seimbang. Jika dibiarkan, anak justru akan menolak makanan rumahan. Ini berarti si kecil akan kesulitan mendapatkan makanan bergizi seperti sayur atau buah-buahan karena lebih memilih burger!

Apalagi jika Anda menggunakan junk food sebagai cara untuk mendapatkan perhatian anak agar segera makan. Wah, anak justru mempersepsikannya sebagai metode untuk meminta junk food, lho!

5. Jadwalkan dan batasi waktu makan

Menjadwalkan makan ternyata sangat penting. Ini agar si kecil lapar pada waktunya dan disiplin dalam menghabiskan makanannya. Pembatasan waktu perlu diterapkan agar anak cepat menghabiskan makanan dan menghindari bosan.

Snack boleh, tapi jangan saat mendekati makanan utama, ya! Ini dikarenakan si kecil akan merasa kenyang sebelum waktu makan dan justru enggan untuk menyantap makanan utama.

gtm

6. Buat waktu makan menjadi momen yang menyenangkan!

Tentu saja cara agar anak tertarik dan tidak sabar untuk makan adalah

menciptakan momen berkesan di waktu makan! Ayah dan Bunda bisa bekerja sama untuk menciptakan teknik-teknik keren sambil menyuapi si kecil seperti menyanyikan lagu dengan anak atau membacakan cerita.

Dengan begini, si kecil akan mengingat bahwa waktu makan adalah momen-momen menyenangkan bersama kedua orang tua!

7. Teruslah bereksperimen dengan makanan

Ingat, salah satu alasan GTM yang paling umum adalah bosan dengan citarasa makanan. Anda bisa memvariasikan bumbu-bumbu untuk menciptakan rasa yang disukai si kecil. Jika Anda mencoba memasak berbagai sajian yang berbeda namun dengan rasa yang serupa tentu saja hal ini tidak akan berhasil.

Anda tidak harus menyajikan masakan yang kompleks, namun bisa dengan makanan sederhana seperti oatmeal yang ditaburi buah atau bahkan sekadar nasi dan nutritional yeast!

8. Hindari penggunaan gadget

Ini adalah poin yang paling penting dan tidak boleh dilewatkan. Penggunaan gadget memang sulit untuk tidak dilakukan, namun dampaknya ternyata sangat besar terhadap jam makan anak. Gadget menawarkan berbagai atraksi yang menyita perhatian si kecil sehingga susah berkonsentrasi untuk makan. Akibatnya, si kecil akan enggan dan berusaha menghindari makanan demi mendapatkan konten yang dicari di dalam gadget tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan gadget saat makan ya!

Nah itu dia ciri-ciri, alasan, dan bagaimana cara untuk menghindari GTM. Jangan lupa untuk menyiapkan suasana makan yang menyenangkan seperti penggunaan kursi anak yang lucu dan menggemaskan. Anda bisa menyewa berbagai kursi bayi dan anak dengan tampilan yang berwarna-warni cocok saat anak mengalami GTM. Cek di sini sekarang!

Tinggalkan Balasan