Prosesi awal kelahiran si Kecil memang tak sedikit, salah satunya membedong bayi. Meskipun terlihat sederhana, namun cara bedong bayi yang benar perlu dipahami orang tua, khususnya buat Mama yang baru kali pertama merawat buah hati. Selain memilih kain bedong yang aman digunakan, memakaikan bedong yang benar dapat menghindari risiko berbahaya yang mungkin terjadi akibat salah bedong.
Maka dari itu, penting bagi orang tua memahami tahapan-tahapan membedong bayi yang benar, agar si Kecil mendapatkan manfaatnya. Yuk Ma, simak dulu cara bedong bayi yang benar dan aman berikut ini!
Cara Bedong Bayi yang Benar
1. Melipat Ujung Kain
Cara bedong bayi yang benar cukup sederhana. Pertama, ambil kain bedong yang berbahan lembut dengan panjang sekitar 15 cm. Bentangkan kain bedong dan lipat sebagian di salah satu sudutnya, sehingga membentuk segtiga. Atur dan rapikan kain tersebut agar si Kecil siap diletakkan ke atasnya.
2. Letakkan si Kecil di Atas Kain
Letakkan si Kecil di atas kain. Atur posisinya hingga berada di bagian di tengah. Posisikan bahu bayi sejajar dengan batas lipatan kain bedong. Pastikan si Kecil merasa nyaman saat akan dibedong. Rapatkan tangan kiri si Kecil agar sejajar dengan tubuhnya.
3. Memakaikan Kain Bedong
Setelah si Kecil berada pada posisi yang benar di atas kain bedong, selanjutnya memakaikan kain sampai membungkus tubuhnya. Pertama, tarik kain pada sisi bagian kiri bayi hingga menutupi dada. Kedua, selipkan ujung kain tadi ke bagian bawah ketiak kanan, lalu ke punggung bayi. Selanjutnya lipatlah sisi kain dari bawah hingga sejajar dengan bahu si Kecil. Pastikan setiap lipatan kain bedong longgar dan tidak terlalu sesak, agar si Kecil tetap bebas bergerak. Kemudian, ambil kain dari sisi kanan si Kecil ke arah kiri hingga menyelimuti badan bayi. Terakhir, rapikan kain sisa dan selipkan ke bagian punggung si Kecil.
Apa Manfaat Menerapkan Cara Bedong Bayi yang Benar?
Membedong bayi menjadi tradisi unik yang tak lain bertujuan menghangatkan tubuh bayi dengan menyelimutkan kain lembut. Namun, selain untuk menghangatkan, banyak manfaat yang bisa didapatkan jika cara bedong bayi dilakukan dengan benar. Berikut ini berbagai manfaatnya.
1. Mencegah Risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome)
Bayi baru lahir memiliki risiko SIDS. Jika membedong bayi dilakukan dengan cara yang benar, maka dapat mencegah kemungkinan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Bayi memiliki batas ruang gerak ketika dalam bedongan, sehingga mencegahnya dari aktivitas tubuhnya yang dapat menyebabkan akibat yang berbahaya.
2. Membantu si Kecil Tidur Lelap
Membedong bayi membuat si Kecil merasa nyaman dan hangat. Kenyamanan tersebut membantunya mudah tidur dengan lelap. Selain itu, bayi merasa lebih tenang dengan suasana di sekitarnya yang memungkinkan bayi bisa teridur lebih lama. Hal ini baik untuk memberikan waktu tidur yang ideal buat si Kecil.
3. Mengurangi Rewel
Membedong bayi dinilai dapat menjadi teknik yang efektif membuat si Kecil merasa nyaman. Rasa nyaman tersebut dapat mengurangi rewel pada bayi. Bedong yang memiliki ruang gerak terbatas memungkinkan bayi merasakan suasana aman seperti di dalam rahim. Jika cara bedong bayi yang tepat dilakukan, bayi tidak akan sering menangis.
Sampai Kapan Bayi Memakai Bedong?
Dalam membedong si Kecil perlu dipahami kapan bayi tidak membutuhkan bedongan lagi. Biasanya saat si Kecil sudah mulai berguling, sampai usia ini kain bedong tak lagi diperlukan. Pemakaian bedong juga bisa dihentikan saat bayi mulai sering terbangun dan terlihat tidak nyaman dalam bedongan. Selain itu, saat si Kecil mulai banyak bergerak hingga posisi badannya bisa bergeser meskipun dalam bedongan. Dengan demikian, berarti si Kecil sudah tidak perlu dibedong lagi.
Sebagai gantinya, saat bayi sudah tidak menggunakan bedongan. Mama dapat beralih ke peralatan bayi lainnya yang menunjang sesuai usia. Jika membeli peralatan penunjang untuk tumbuh kembang si Kecil terasa mehal, menyewa bisa jadi solusi Ma!
Cek kelengkapan sewa peralatan bayi serta kebutuhan si Kecil lainnya di Mamasewa.com. Mamasewa menyediakan sewa berbagai kebutuhan anak dan Ibu yang lengkap, terjangaku, bersih dan higenis.