Mitos vs fakta menggendong bayi – Sebagian besar para Mama mempercayai kalau si Kecil bisa nyaman dengan lingkungan baru dengan menggendongnya. Sejumlah studi menunjukkan kalau menggendong bayi bermanfaat untuk mengontrol suhu tubuh, detak jantung, ritme pernapasan, dan membangun bonding antara Mama dan bayi.

Dari sisi psikologis, sejumlah ahli perkembangan anak menyebutkan kalau menggendong bisa meningkatkan rasa aman, cinta, dan nyaman. Dengan demikian, menggendong bayi memberikan efek positif bagi tumbuh kembangnya, Ma.

Pernahkah Mama mendengar kalimat, “Terlalu sering menggendong bayi secara berlebihan dapat membuatnya semakin rewel dan manja?” Nah, ternyata ini hanya mitos belaka lho, Ma. Belum terbukti sama sekali kebenarannya.

Selain mitos di atas, masih banyak mitos lainnya yang mengitari topik menggendong bayi. Sangat disayangkan jika mitos ini ditelan mentah-mentah, Ma, karena bisa jadi “mitos” tersebut bermanfaat untuk tumbuh kembang si Bayi. Berikut beberapa mitos seputar menggendong bayi dan faktanya yang perlu Mama ketahui.

1. Mitos vs fakta menggendong bayi #1: Benarkah bayi bakal jadi manja kalau terlalu sering digendong?

Mitos vs Fakta Menggendong Bayi
Photo by Sean Roy on Unsplash

Barangkali Mama sering disarankan oleh orang-orang untuk tidak terlalu sering menggendong bayi Mama, lantaran bisa membuatnya jadi semakin manja dan minta untuk digendong terus. Padahal, dilansir dari Livestrong, frekuensi menggendong sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap sifat manja si Bayi. Selama Mama mendidik dan mengasuhnya dengan tepat, si Bayi bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan pemberani.

Justru, dengan sering menggendong si Bayi, ia bakal merasa aman dan nyaman berada di bawah asuhan Mama dan di lingkungan baru. Si Bayi bakal berkembang menjadi pribadi yang percaya diri dan siap menghadapi tantangan. Selain itu, alih-alih memberikan efek negatif, menggendong bayi dapat memperkuat bonding Mama dengan si Bayi.

Nah, Mama bisa membuat aman dan nyaman si Bayi dengan menggendongnya di peralatan khusus menggendong bayi. Ditambah lagi, peralatan ini bisa mengurangi beban pada panggul Mama selama menggendong si Bayi, Ma. 

Mama bisa menggendong si Bayi dengan menyewa I Angel Hipseat Carrier Magic 7 – Denim Star milik Mamasewa.com. Menyewa peralatan khusus menggendong bayi ini dapat membuat Mama tidak cepat kelelahan lho, dan bisa disewa dalam mingguan atau bulanan. Mamasewa.com menjadi solusi terbaik untuk para Mama yang ingin menggendong si Bayi dengan sepenuh hati, dengan tetap cerdas dalam mengelola keuangan keluarga

2. Mitos vs fakta menggendong bayi #2: benarkah bayi bakal terlambat berjalan apabila terlalu sering digendong? 

Mitos vs Fakta Menggendong Bayi
Photo by Hollie Santos on Unsplash

Banyak orang mengatakan kalau menggendong bayi terlalu sering dapat membuatnya terlambat dalam berjalan, lantaran rasa terlalu nyamannya ketika digendong membuatnya malas belajar berjalan. Tenang saja Mama, ini hanyalah mitos belaka. Soalnya, bayi usia 9 bulan ke atas malah lebih aktif menggerakkan kaki dan tangannya ketika sedang digendong, yang mana merupakan wadah pertamanya untuk belajar berjalan

3. Mitos vs fakta menggendong bayi #3: benarkah terlalu sering menggendong bayi dapat membuat tulang belakang mengalami gangguan?

Mitos vs Fakta Menggendong Bayi
Photo by Christian Bowen on Unsplash

Ada mitos yang menyebutkan kalau menggendong bayi terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan tulang belakang si Bayi, lantaran tulangnya belum mampu menahan beban tubuhnya sendiri. Bahkan, mitos itu menyebutkan kalau menggendong bayi di posisi tertentu dapat menghambat perkembangan tulangnya secara permanen.

Nah, mitos ini belum terbukti kebenarannya, Ma. Malah, fakta menunjukkan bahwa bayi dengan kondisi tubuh normal dan sehat dapat menanggung bebannya sendiri di posisi mana pun, menurut Dr. Heiner Bierdermann, ahli ortopedi asal Jerman. Alih-alih si Bayi, justru Mama lah yang lebih berpotensi mendapatkan gangguan tulang belakang, apalagi jika Mama terlalu lama menggendong bayi di posisi yang membuat tubuh Mama tidak aman dan nyaman.

4. Apakah bayi menjadi cengeng jika terlalu sering digendong?

tips sewa mainan edukatif
Photo by Isaac Quesada on Unsplash

Mitos tak kalah anehnya adalah bayi bisa menjadi semakin cengeng dan manja apabila terlalu sering digendong. Si Bayi hanya damai dan tidak menangis jika digendong dan tidak dilepas dari dekapan Mama. Padahal, berdasarkan jurnal Parenting International, bayi newborn yang sering digendong malah jarang menangis, lebih mandiri, dan lebih percaya diri di masa depan.

Tapi, Mama bisa membiarkan perangai si Bayi ini sampai usia 6 bulan saja, ya! Setelah usia 6 bulan, Mama bisa mulai melatih si Bayi untuk menentramkan dirinya sendiri. Misal, ketika si Bayi tiba-tiba terbangun dan menangis di tengah malam, Mama tidak perlu terburu-buru untuk menggendongnya selama kebutuhannya sudah aman, kecuali jika si Bayi sedang sakit.

Itulah beberapa mitos vs fakta seputar menggendong bayi. Tak disangka-sangka, cukup banyak mitos bernada negatif yang justru memberikan dampak positif terhadap tumbuh kembang si Bayi. Jangan sampai Mama menelan mitos yang beredar secara mentah-mentah ya, crosscheck kembali dengan menelusuri mitos-mitos yang ada dari segi ilmiah!

Nah, supaya pengalaman menggendong semakin menyenangkan, Mama bisa temukan berbagai macam gendongan bayi di Mamasewa.com. Mama bisa memilih tipe gendongan yang nyaman untuk Mama dan si Kecil. Jangan khawatir soal harga, Mamasewa.com menyediakan berbagai perelngkapan bayi yang bisa Mama sewa dengan harga yang terjangkau. Buruan cek!

Tinggalkan Balasan