Menyusui anak memang menjadi tahap yang menyenangkan ya, Mam, untuk dijalani. Mungkin ada kalanya merasa lelah karena harus rajin memompa ASI. Namun, ketika kita paham bagaimana cara memompa pasti akan semakin lancar, terutama memompa ASI dengan tangan.

Memompa ASI dengan Tangan

Sebagian dari kita mungkin merasa memompa ASI dengan alat pompa akan jauh lebih efisien karena mudah dan praktis. Namun, ada kalanya memompa ASI dengan tangan dibutuhkan loh, Mam, supaya payudara terbebas dari alat pompa. Terlebih, tentu saja tekstur tangan dan alat pompa berbeda sehingga lebih aman.

Nah, bagaimana cara efektif dan yang dibenarkan untuk memompa ASI dengan tangan? Mama bisa menyimak penjelasan berikut ya, Mam, untuk tahu dan belajar dengan baik. Terutama Mama muda dengan anak pertama, pasti kerap kali merasa bingung kan?

Yuk, langsung simak saja, Mam!

1. Pastikan Tangan Steril

memompa asi dengan tangan
Photo by Wendy Wei from Pexels

Hal pertama yang harus dipastikan adalah kebersihan diri, terutama tangan. Cuci tangan dengan baik dan teliti menggunakan sabun cuci tangan. Jangan sampai sela jari atau bagian lainnya tidak tercuci ya, Mam.

Selain tangan, pastikan juga botol atau wadah ASI nantinya juga sudah dalam keadaan steril ya, Mam. Mama bisa merebuskan terlebih dahulu di air mendidih agar bakteri mati lalu mengeringkannya secara alami. Setelah itu lap dengan air bersih dan baru bisa digunakan deh.

2. Mengompres Payudara

Tahap pertama memompa ASI dengan tangan, yaitu mencuci tangan hingga bersih sudah terlaksana. Namun, jangan langsung memompa ASI ya, Mam. Relakskan dahulu payudara agar tidak merasa kaget.

Mama bisa melakukannya dengan mengompres payudara menggunakan kain yang sudah dibasuh dengan air hangat. Hal ini dilakukan supaya payudara mendapatkan bayangan untuk dipompa.

3. Pijat Ringan

Setelah mengompres payudara dengan kain yang sudah dibasahi dengan air hangat, yang harus dilakukan selanjutnya adalah memijat payudara dengan ringan. Pemijatan ini dimaksudkan agar payudara mendapat stimulus sehingga setiap kelenjarnya relaks lalu bisa mengeluarkan ASI dengan baik.

Pijat dengan gerakan lembut secara melingkat ya, Mam. Jangan sampai salah dengan memijatnya ke arah luar karena itu merupakan gerakan yang kurang direkomendasikan dan bisa membuat payudara lecet.

4. Menempatkan Tangan dengan Benar

Setelah itu, mulailah memompa dengan menempatkan tangan dengan benar, ayitu ibu jati di bagian dekat puting lalu telapak tangan dan keempat jari lainnya menyangga payudara. Jika ini dilakukan dengan benar, Mama bisa mendapatkan produksi ASI dengan baik loh.

5. Menekan Tangan ke Arah Dada

Tekan tangan ke arah dada ya, Mam, bukan ke arah luar. Hal ini dimaksudnya supaya puting tidak lecet. Dengan gerakan yang benar, Mama juga bisa menemukan titik di mana payudara bisa menghasilkan ASI yang paling deras.

Nah, kalau sudah

Menyimpan ASI Perah dengan Benar

Setelah dipompa, simpan ASI dengan baik ya, Mam. Jangan sampai ASI terbuang percuma karena basi akibat lupa disimpan atau salah cara menyimpan.

Ada beberapa cara menyimpan ASI nih, Mam. Jika Mama masih bingung, bisa mengikuti cara berikut supaya ASI tersimpan dengan baik. Dijelaskan mengenai penyimpanan ASI dengan cara dibekukan di freezer.

1. Tempatkan ASI di wadah yang sudah steril, bisa botol ataupun kantong plastik tebal

Penempatan ini akan membantu ASI untuk tersimpan dengan baik ya, Mam. Yang harus Mama ingat adalah jangan menempatkan ASI secara penuh. Beri ruang sekitar 30% dari total wadah.

Dengan begitu, ASI tetap bisa bernapas dengan udara normal di dalam wajah. Namun, nanti saat dibekukan juga akan menempati seluruh ruangan sehingga tidak meluber.

2. Jangan langsung masukan ke dalam freezer

ASI yang baru diperas memiliki suhu ruangan. Suhu ini tentu saja sangat berbeda dengan suhu yang ada di freezer. ASI tidak bisa dikenai perbedaan suhu yang sesignifikan itu ya, Mam.

Jadi, setelah dipompa, Mama harus mendiamkannya terlebih dahulu di chiller yang suhunya agak dinaikan sehingga tidak terlalu berbeda dengan suhu ruang. Tempatkan ASI hasil memompa ASI dengan tangan di chiller selama satu hingga dua jam.

3. Labeli wadah sesuai waktu perah

Mama memompa ASI dengan tangan pada hari ini pukul 6 pagi. Setelah selesai memompa, pindahkan ke dalam wadah lalu beri label ya, Mam. Label tersebut harus lengkap berisi tanggal, bulan, tahun, hingga waktu memompa.

Pemberian label ini dimaksudkan supaya Mama bisa mengetahui ASI mana yang harus dikonsumsi si kecil terlebih dahulu sehingga tidak mubadzir karena basi.

4. Bekukan di freezer

Setelah kurang lebih dua jam di chiller, masukan ASI tersebut ke dalam freezer supaya membeku dan bisa tahan lama.

Itulah cara memompa ASI dengan tangan yang bisa Mama pelajari ya. Selain itu, tentu saja Mama bisa memompa dengan alat pompa. Memiliki alat pompa tidak harus dengan membelinya kok, Mam. Terlebih alat pompa hanya digunakan selama si kecil mengonsumsi ASI eksklusif.

Mama bisa menyewanya saja agar lebih hemat waktu, ruang, dan uang. Jangan khawatir tentang kebersihan dan kualitasnya. Menyewa di Mamasewa terjamin secara kualitas hingga kebersihannya.

Tinggalkan Balasan