Mama pasti tidak ingin ketinggalan sedikitpun momen berharga bersama si Kecil. Mulai dari pertumbuhan fisiknya hingga perkembangan kecerdasannya. Semua momen tersebut adalah hal tak ternilai yang perlu dioptimalkan. Untuk mengoptimalkannya, Mama dapat membantunya dengan cara melatih motorik halus si Kecil, lho!

Secara umum, kemampuan motorik anak dibagi menjadi 2, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Di usia emasnya, yaitu sejak lahir hingga berumur 5 tahun, otak anak berkembang sangat pesat. Untuk itu, Mama perlu memberikan perhatian ekstra dan metode yang tepat untuk mengembangkan potensi si Kecil.

Apa yang Dimaksud Motorik Halus?

melatih motorik halus
Photo by Tai’s Captures on Unsplash

Motorik halus merupakan keterampilan yang melibatkan otot-otot halus saat melakukan aktivitas seperti mengancingkan baju, membuka kotak makan, memegang pensil, dan masih banyak lagi. Kemampuan ini mempengaruhi kualitas hasil serta kecepatan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.

Berbagai kegiatan yang dapat melatih motorik halus juga melibatkan kemampuan koordinasi antar organ tubuh untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan. Motorik halus berkaitan erat dengan kecerdasan dan problem solving.

Mengapa Mengoptimalkan Motorik Halus Itu Penting?

Melatih motorik halus pada si Kecil akan membantunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Jika tidak dikembangkan maka dampak jangka panjang yang dapat terjadi adalah menurunnya prestasi akademik si Kecil.

Di jaman yang serba modern seperti sekarang ini, kecanduan gadget juga dapat menjadi penghambat si Kecil untuk mengembangkan motorik halusnya. Ia akan lebih menyukai kegiatan-kegiatan pasif yang hanya berfokus ke layar. Tentunya Mama tidak ingin hal ini terjadi kan?

Untuk menghindari hal tersebut, Mamasewa telah merangkum berbagai tahapan dan kegiatan yang dapat Mama lakukan untuk melatih motorik halus si Kecil.

Tahapan dan Pilihan Aktivitas untuk Melatih Motorik Halus Anak

1. Motorik Halus pada Usia 0-1 Tahun

melatih motorik halus
mamasewa.com

Pada awal kelahiran hingga memasuki usia 6 bulan, si Kecil akan mulai belajar memegang barang-barang yang ada di sekitarnya. Dimulai dengan genggaman menyeluruh pada salah satu tangan kemudian diikuti otot-otot jari yang mulai berkembang dan dapat menggoyangkan benda dengan kedua tangan.

Pada usia 9 bulan si Kecil sudah dapat melakukan gerakan menjepit menggunakan jari hingga memegang botol. Mama dapat membantu si Kecil dengan mendekatkan mainan dengan berbagai ukuran dan tekstur agar si Kecil dapat mempelajarinya. Pastikan semua benda tersebut bersih karena si Kecil akan cenderung memasukkannya ke dalam mulut.

2. Kegiatan pada Usia 1-2 Tahun

Di usia 1-2 tahun si Kecil sudah mulai dapat menyusun mainan baloknya. Mereka mulai aktif menggerakkan benda-benda yang dipegangnya seperti mencoret tembok dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya sendiri. Membebaskan si Kecil bereksplorasi juga termasuk melatih motorik halus.

Mama dapat membuat play dough dari tepung untuk menstimulasi tangan si Kecil dengan tekstur lembut dan dapat berubah bentuk sesuai keinginannya. Mama juga bisa mengajarkan si Kecil untuk mewarnai secara abstrak di suatu objek misal kertas atau kanvas. Metode ini dapat dijadikan sebagai media pengenalan warna.

3. Permainan Motorik Halus yang Sesuai pada Usia 2-3 Tahun

Menginjak usia 3 tahun si Kecil sudah bisa diajarkan cara memakai serta melepas sepatunya sendiri. Ia juga sudah mulai mahir minum melalui gelas dan makan secara mandiri menggunakan sendok dan garpu.

Pada usianya sekarang, permainan yang paling cocok untuk melatih motorik halus adalah permainan edukasi yang melibatkan warna, bentuk, dan ukuran. Mama dapat menggunakan kertas lipat untuk membuat berbagai bentuk dan ukuran yang kemudian akan dikelompokkan oleh si Kecil.

4. ahapan Aktivitas pada Usia 3-4 Tahun

melatih motorik halus
Photo by Jelleke Vanooteghem on Unsplash

Melatih motorik halus pada anak usia 3-4 berarti mulai mengajarkan mereka tentang bagaimana cara menggambar objek secara lebih jelas serta menggunakan atau melepas baju secara mandiri. Mama tetap dapat membantunya saat mencapai tahap mengancing atau bagian yang lebih rumit.

Kegiatan menyelesaikan puzzle bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan motorik halus si Kecil. Puzzle dengan ukuran 4-5 bagian bisa menjadi alternatif melatih kemampuan menyelesaikan masalah dan koordinasi otak.

5. Aktivitas Pengembangan Motorik Halus pada Usia 4-5 Tahun

Di usia ini si Kecil akan memasuki masa sekolah. Ia seharusnya sudah bisa memegang pensil dengan benar, membuat berbagai bentuk seperti lingkaran atau segitiga di kertas dan menggambar manusia dengan minimal 6 bagian tubuh.

Mama dapat memberikan tugas sederhana untuk menggambar anggota keluarga dengan masing-masing perbedaan fisik yang dimiliki. Selain melatih kemampuan motorik halusnya, hal ini juga dapat mengembangkan ketajamannya dalam mengidentifikasi sebuah objek.

Itu tadi beberapa tahapan dan kegiatan yang dapat Mama coba untuk mengembangkan motorik halus si Kecil. Tak perlu repot mencari mainan edukasi atau barang-barang yang dibutuhkan si Kecil. Di Mamasewa semua mainan dan barang yang disewakan berkualitas dan aman untuk si Kecil.

Mama tak perlu khawatir tentang harga tinggi yang perlu dibayarkan untuk membeli semua mainan pada tahap perkembangannya. Mamasewa memudahkan Mama untuk dapat mengoptimalkan perkembangan si Kecil dengan tepat dan hemat.

Tinggalkan Balasan