Fase falik pada anak merupakan fase di mana anak merasakan ketertarikan terhadap alat kelamin. Hal ini kemudian membuat mereka tidak segan memainkan alat kelaminnya karena menemukan sisi menarik akan hal tersebut.

5 Fase Psikoseksual pada Anak

fase falik pada anak
Photo by Annie Spratt on Unsplash.com

Fase ini merupakan satu di antara kelima fase yang memang harus dialami oleh seorang anak. Diungkapkan oleh Freud, seorang filsuf yang kerap kali membicarakan mengenai psikoseksual, fase yang harus dilalui anak sejak lahir ada lima tahap.

Untuk mempelajarinya lebih lanjut, Mama bisa ya menyimak artikel ini. Dijelaskan dengan rinci setiap tahap fasenya, terutama fase falik pada anak sehingga Mama bisa mengetahui dengan jelas hal normal dan tidaknya perilaku anak pada tahap ini.

1. Fase Oral (0-1 Tahun)

Fase orang menjadi fase pertama yang akan dilalui anak. Biasanya sih sudah mulai terlihat ketika anak sudah bisa menggerakan tangan secara terkontrol lalu akan memasukan jari hingga benda lain ke dalam mulut.

Biasanya akan berhenti ketika anak sudah berumur 1 tahun dan akan digantikan oleh fase berikutnya.

2. Fase Anal (1-3 Tahun)

Fase anal menjadi tahap selanjutnya yang terjadi pada anak. Umumnya, anak akan memperoleh kesenangan ketika merasakan sesuatu keluar dari anusnya. Inilah yang kemudian membuat mereka merasa puas saat buang air besar.

Di usia ini Mama bisa memanfaatkannya untuk melakukan toiler training sehingga anak bisa lebih disiplin dalam buang air besar. Ketika Mama bisa mengendalikan anak dalam buang air besar di usia ini, anak akan belajar bagaimana bersikap bersih ketika dewasa kelak.

3. Fase Falik (3-6 Tahun)

fase falik pada anak
Photo by Angela Roma from Pexels

Fase falik pada anak terjadi di rentang usia 3 hingga 6 tahun. Di fase ini, alat kelamin menjadi hal yang menarik. Mereka akan memainkan alat kelamin mereka bahkan merasakan kesenangan dengan melakukannya.

Tidak masalah kok, Mam, karena memang fase ini wajib dilalui anak seiring dengan pertumbuhannya. Namun, karena memang perbedaan bentuk bagian tubuh antara perempuan dan laki-laki berbeda, Mama bisa ya memberikan edukasi.

Di tahap ini, Mama bisa menyelipkan nasihat mengenai bagian tubuh tertentu tidak boleh disentuh sembarangan oleh orang lain, meskipun itu suadara sendiri. Mama bisa menerangkan bahwa mereka memiliki otoritas untuk melindungi bagian tubuh tertentu mereka.

4. Fase Latens (7-10 Tahun)

Ketika fase falik pada anak sudah terlewati dengan baik, kecenderungan mereka akan hasrat seksual kemudian tertekan. Sebagai gantinya, mereka melakukan eksplor diri akan kesenangan di luar tubuh mereka.

Anak yang menyukai membaca buku akan terus meminta buku baru untuk mereka baca dan serap pengetahuannya. Mereka juga bisa saja mengeksplor mengenai lingkungan sekitar mereka karena menemukan sisi menariknya.

Di sini, tugas Mama adalah mengarahkan anak supaya lebih mengembangkan bakat dan kesukaannya. Dengan begitu, anak akan merasa diperhatikan dan bisa menceritakan apa yang mereka inginkan.

5. Fase Genital (12 Tahun ke Atas)

Untuk anak perempuan, fase genital menjadi sesi pertama mereka mengalami menstruasi dan anak laki-laki akan mengalami mimpi basah. Kedua hal tersebut menjadi tanda bahwa mereka sudah mengalami masa pubertas.

Fase Falik pada Anak

Fase falik pada anak memang menjadi fase yang membingungkan bagi orang tua yang tidak memahaminya. Mungkin saja orang tua akan bertanya-tanya bahkan cenderung cemas ketika anak mereka yang masih kecil kerap kali memainkan alat kelamin yang dinilai tidak pantas.

Namun, karena fase ini memang normal dilalui anak-anak, jadi tidak perlu khawatir ya, Mam. Yang perlu Mama lakukan adalah mempelajari lebih lanjut mengenai fase ini sehingga bisa tahu hal normal dan tidak normal yang bisa saja dilakukan anak di fase ini.

Ketidaknormalan yang Harus Dicurigai di Tahap Fase Falik

Fase falik pada anak akan dinilai tidak normal ketika anak melakukan hal berlebih pada alat kelamin mereka. Misalnya, ketika anak lain akan merasa malu memperlihatkan alat kelamin ke orang lain di muka umum, anak Mama melakukannya tanpa merasa malu.

Hal tersebut bisa dijadikan tanda pertama bahwa anak berperilaku sedikit tidak normal pada fase falik ini. Maka, Mama harus menjelaskan mengenai pantas dan tidaknya perilaku tersebut sehingga harus dikurangi.

Hal tidak normal lainnya pada fase falik pada anak ini adalah ketika anak-anak melakukan gerakan selayaknya masturbasi, seperti menggesekan alat kelaminnya untuk memperoleh kesenangan. Mama bisa memberikan pengetahuan kepada anak bahwa hal tersebut tidak elok untuk dilakukan.

fase falik pada anak
Photo by Treddy Chen on Unsplash

Itulah fase falik pada anak yang memang normal untuk dialami ya, Mam. Tahapan fase lain juga patut Mama ketahui sehingga bisa Mama kontrol dengan baik. Sebab, bagaimanapun, anak-anak belum mampu mengontrol dirinya jika tidak diberitahukan dengan baik dan lembut.

Yang pasti, Mama dan papa harus mendampingi anak dalam setiap tahap fase yang anak alami. Dengan begini, anak tidak akan merasa sendiri. Temani mereka juga dalam bermain karena meskipun mereka memiliki teman sebaya, kehadiran orang tua bisa sangat membantu akan kehausan mereka tentang perhatian.

Anak yang sudah mulai umur 3 tahun dan lebih juga bisa diajarkan untuk naik sepeda sehingga mengalami kegiatan yang asik dan tidak membosankan loh, Mam. Jika Mama bingung untuk membeli sepeda karena merasa ‘tanggung’ akan digunakan dalam waktu sebentar, Mama bisa menyewanya di Mamasewa saja. Lebih hemat tempat dan uang kan?

Tinggalkan Balasan